Slider

Blog Archive

Powered by Blogger.
Latest Post

Dialog Politik

Written By @Adimin on Monday, September 30, 2013 | 9:05 PM


NeoBee : Broo besok pilkada pilih siapa
Fulan : Ngapain ikut pilkada, mereka semua sama saja....

NeoBee : Nggak juga bro, dari semua calon pasti ada yg terbaik diantara mereka

Fulan : Nggak juga, mereka hanya mementingkan diri sendiri, kalau terpilih mereka sudah lupa dengan rakyat dan lupa dengan janji2 mereka

NeoBee : jangan hantam kromo broo, boleh kita mengeluh terkait calon pemimpin kita, tetapi kita harus berpikir jernih dan kita bisa melihat track record dari calon2 yg ada, misalnya gimana akhlaknya, ibadahnya, dll

Fulan : apa hubungannya dengan ibadah kan ini masalah politik...???

NeoBee : sangat erat broo..  orang yg taat kepada TUHANNYA biasanya akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan menghindari yg subhat apalagi yg haram...

Fulan : gitu yaaaa, emang siih saya melihat ada satu calon yg selalu melakukan sholat dengan ikhlas, saya lihat dimanapun beliau berada selalu sholat dan tanpa publikasi.... tapi beliaukan berasal dari partai yg tersangkut korupsi...!!


NeoBee : coba cermati brooo, partai itu sebenarnya hanya dijadikan sasaran tembak pihak2 tertentu, karena terbukti sejak berdirinya tidakada satupun kadernya yg terkena korupsi. Coba lihat sekarang hakimnya saja bingung bagaimana mantan pimpinan partai tersebut bisa dijerat, tambah lagi pendapat para pakar yg menyatakan bahwa pimpinan partai tersebut tidak bersalah....

Fulan : ooo gitu ya ternyata....iya siiih banyak janggalnya, itu ada pimpinan partai lain yg tersangka sampai sekarang juga gak ditangkap tangkap.... aneh tapi nyata....

NeoBee : jadi gimana masih golput..??

Fulan : eeeng.. gimana yaaa
NeoBee : kalau golput, dilarang protes seandainya nantinya ada ketidakpuasan dalam pemerintahan. Lagian dalam agama kita memerintahkan agar memilih pemimpin yg sholeh, berwibawa, dan baik akhlaknya.....

Fulan : rasa-rasanya saya dah tahu pilihan saya besok
NeoBee : No berapa Brooo
Fulan : kalau dari paparan Bro tadi saya yaqin bahwa yg paling baik diantara sepuluh calon itu, yaaa.. No sepuluh (10) MAHYELDI-EMZALMI
NeoBee : yaqiiin...??
Fulan : yaa  yaqin banget....
NeoBee  : alhamdulillah... saya nanti juga akan coblos No Sepuluh (10) MAHYELDI-EMZALMI ayo kita sebarkan keyaqinan kita ini...
Fulan  : siapa takut....

Oleh : AS

posted by @Adimin

Perbuatan Tidak Terpuji Seorang Narapidana

Written By @Adimin on Sunday, September 29, 2013 | 9:48 PM


Perbuatan Tidak Terpuji Seorang Narapidana

Saat melakukan inspeksi ke sebuah penjara, seorang anggota DPR bertanya kepada seorang penjahat: "Kamu dulu pernah melakukan perbuatan yang tak terpuji apa saja?"
"Aku telah menjambret seuntai kalung emas seorang nenek, dan aku juga pernah melecehkan seorang gadis di tengah jalan dengan kata-kata yang tak senonoh."

"itu saja, Lalu apa lagi perbuatan  yang lain ?"

"Saat pemilihan anggota parlemen pada 2 tahun yang lalu, aku telah memasukkan surat suara untuk mendukung Bapak."

Sumber: http://www.ketawa.com/2013/06/8922-perbuatan-tidak-terpuji-seorang-narapidana.html#ixzz2gLdk8xsx



posted by @Adimin

Pilkada Padang Cukup Satu Putaran


pkspadang.com, – Pilkada Padang harus didorong untuk bisa berlangsung hanya satu putaran saja. Di samping menghemat APBD, pilkada satu putaran akan bisa menekan tingkat kejenuhan masyarakat Padang akan pesta demokrasi.
Karena beberapa bulan setelah itu, akan ada Pemilu legislatif pada April 2014, dilanjutkan Pilpres. Belum cukup, masih akan disusul dengan pemilihan gubernur pada awal 2015.
Proses demokrasi yang tidak hentinya akan membuat masyarakat jenuh, sehingga mengakibatkan rendahnya pastisipasi pemilih. Hal itu jelas akan berdampak pada kualitas pemilu akan menurun pula. “Dengan pilkada satu putaran, mudah-mudahan bisa menekan tingkat kejenuhan masyarakat tersebut,” kata Koordinator Relawan Mahyeldi-Emzalmi (RAME), Isa Kurniawan, kepada wartawan, Kamis (26/9).
Ia mengatakan, dari beberapa pilkada yang sudah dilaksanakan di Sumbar seperti Payakumbuh, Sawahlunto, Padangpanjang dan terakhir di Pariaman, semua terlaksana hanya satu putaran. Bercermin dari itu, maka Pilkada Padang harus pula didorong untuk bisa satu putaran, tanpa mengurangi esensi demokrasi.
Dari pemikiran itu, maka beberapa tokoh masyarakat Padang yang tergabung dalam RAME mengimbau dan mengajak masyarakat yang memiliki hak pilih untuk mendorong pilkada satu putaran.
Menurut Isa, kebanyakan anggota RAME adalah tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang etnis, termasuk juga tokoh-tokoh perantau Limapuluh Kota/Payakumbuh (Gonjong Limo) dan Agam/Bukittinggi, serta Pauh Kuranji. Bergabung juga para pensiunan birokrat Padang dan Sumbar.
“Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada calon walikota dan wakil walikota lain, keberpihakan kepada pasangan Mahyeldi-Emzalmi karena kami menilai mereka telah berpengalaman dalam memimpin Kota Padang. Mahyeldi adalah sosok pekerja keras dan agamis,” kata dia.
Sementara Emzalmi diyakini mampu mengorganisir birokrat Pemko Padang untuk melayani masyarakat dengan semaksimal. Itu dikarenakan ia telah malang melintang di pemerintahan dengan jabatan terakhir, Sekda Padang.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Mahyeldi-Emzalmi, Muharlion mengatakan mendapat dukungan dari relawan tersebut, jelas membuat semangat dan kepercayaan diri mereka semakin tinggi.
“Ini bukti kecintaan masyarakat kepada pasangan yang kami usung. Semoga bisa membawa Padang ke arah yang lebih baik,” katanya.
Terkait pilkada satu putaran, ia mengatakan jiga hanya berlangsung satu putaran, maka akan bisa dihemat anggaran mencapai Rp8,5 sampai Rp10 miliar. “Makanya kita juga berharap Pilkada Padang cukup satu putaran saja,” pungkasnya. (105)
 Sumber :  http://hariansinggalang.co.id/pilkada-padang-cukup-satu-putaran/

posted by @Adimin

DPRa PKS Batang Kabung Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis


pkspadang.com, Ratusan warga Batang Kabung Ganting antusias terlibat dalam program pemeriksaan kese- hatan secara gratis yang diadakan oleh DPRa (Dewan Pimpinan Ranting) PKS Batang Kabung Ganting. Acara ini digelar di Kantor DPC PKS Koto Tangah Jl Adinegoro Perum. Pondok Karya Batang Kabung Ganting dalam rangka turut mensukseskan program pemerintah kota Padang. Acara yang berlangsung setengah hari ini dihadiri oleh ketua DPC Koto Tangah Zulfadri A.Md, Pun Ardi, Muharlion S.Pd dan juga beberapa Ketua DPRa Koto tangah.

Menurut Sekretaris Umum DPD PKS Sumbar, Muharlion S.Pd, “Kegiatan ini adalah agenda rutin dari PKS Kota Padang, ini merupakan layanan akses kesehatan bagi masyarakatyang kurang mampu dari segi ekonomi. Alasan dibatang kabung karena pembangunan Puskesmas yang sampai sekrang belum bisa beroperasi secara optimal pasca gempa.”

Muharlion menambahkan “kegiatan ini bisa sekaligus menjadi wadah menampung aspirasi masyarakat sekaligus akan menjadi program tetap pemerintahan jika pak Mahyeldi terpilih sebagai walikota.”
“Terima kasih PKS yang telah peduli akan kesehatan masyarakat Batang Kabung, Alhamdulillah saya bisa mengecek kesehatan secara gratis karena kalau kerumah sakit bias mengeluarkan biaya.” Tutur salah satu warga.

Program ini selain dukungan terhadap pemerintah kota Padang juga sekaligus bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar. Kesehatan merupakan modal dasar jasmani kita untuk terus bekerja. Semoga ini bias kita rutinkan agar masyrakat bias menikmati kesehatan gratis, tutur Edi Kurniawan S.Hum selaku Ketua Panitia sekaligus Ketua DPRa PKS Batang Kabung Ganting.(Rm/Adm)

sumber : mahyeldi-emzalmi.com

posted by @Adimin

Jangan Menguap, Tahan Saja

Written By @Adimin on Friday, September 27, 2013 | 6:05 AM



Fenomena menguap ini merebak di masyaraayakat, ada yang bilang menguap itu menular, kayak penyakit saja ya..bisa menular. Percaya tidak percaya perhatikan saja jika ada salah satu dari teman kita yang menguap biasanya yang di sampingnyapun ikutan menguap dengan refleks.
 
Lalu apakah menguap itu? Sejanis penyakit atau hanya sebuah kebiasan atau sudah dari sononya kalau orang mengantuk ya pasti menguap, sampai – sampai masalah menguap ini di atur oleh Islam lewat sabda Rosulullah:
Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya (mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994)

Rosulullah tegas menyuruh kita untuk menahan menguap semampunya karena menguap berasal dari setan, menurut   Ibnu Hajar  bersin bisa menggerakkan orang untuk bisa beribadah, sedangkan menguap menjadikan orang itu malas (Fathul Baari, 10/607).

Sedangkan para Dokter mengatakan bahwa menguap adalah gejala kurangnya oksigen di dalam otak dan tubuh, karenanya menguap sering terjadi ketika tubuh sedang dalam keadaan letih, lesu dan bisa juga di hadapi oleh orang yang akan meninggal.

Menguap juga akan memberikan ruang kepada para bakteri, kuman, mikroba, dan debu masuk ke dalam tubuh kita, karena ketika mulut terbuka udara akan bebas masuk sedangkan di dalam mulut sendiri tidak ada sistem penyaringan seperti yang di miliki oleh hidung. Maka jika anda mneguap tahanlah atau tutup menggunakan punggung tangan anda.

Oleh: Kanza Ayasophia


posted by @Adimin

Bagaimana Seharusnya Memilih Pemimpin

Written By @Adimin on Wednesday, September 25, 2013 | 9:51 PM


pkspadang.com, Ketika kita umat Islam dihadap kan pada pilihan-pilihan yang sulit terkait dengan pemilihan calon pemimpin ummat ini maka seharus nyalah kita sebagai ummat Islam yang sudah mem- punyai acuan abadi yaitu Al qur'an dan Sunnah maka tulisan ini ungkin bisa sedikiit membantu kita untuk menganalisa pemim- pin yang seperti apa yang mesti kita dukung ber- dasarkan tuntutan ilahiyah yang berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah dan juga pendapat ulama-ulama Salaf yang muktabar.

1. Tentang memilih orang kafir sebagai pemimpin selain Imamatul ‘uzhma.

Hal itu tetap terlarang secara mutlak, sesuai keumuman ayat:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al Maidah: 51)

Larangan dalam ayat ini umum, tidak mengkhususkan pada satu jenis dan level kepemimpinan. Dan, tidak ada keterangan dalam Al Quran dan As Sunnah bahwa larangan mengangkat orang kafir sebagai pemimpin hanya khusus berlaku  bagi imamatul ‘uzhma saja. Maka, berlakulah larangan ini secara umum; bahwa orang-orang beriman dilarang memilih orang kafir sebagai waliyul amri bagi mereka di semua level kepemimpinan.

وَلِيُّ  (Waliy) jamaknya adalah أَوْلِيَاء  (Auliyaa’) yang artinya –sebagaimana kata Imam Ibnu Jarir Ath Thabari- adalah para penolong (Anshar) dan kekasih (Akhilla). (Jami’ul Bayan, 9/319)
Bisa juga bermakna teman dekat, yang mengurus urusan, dan yang mengusai (pemimpin). (Ahmad Warson, Kamus Al Munawwir, Hal. 1582)

Dalam Lisanul ‘Arab disebutkan bahwa Al Waliy adalah An Naashir (penolong/pembantu). (Ibnu Manzhur, Lisanul ‘Arab, 15/405)

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa untuk Ali Radhilallahu ‘Anhu:

اللهم والِ مَنْ والاه

“Allahumma waali man waalaahu.” (HR. Ibnu Majah No. 116, Al Hakim No. 4576, Abu Ya’la No. 6423, 6951, Ibnu Hibban No. 6931, Ahmad No. 950, Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad mengatakan: shahih lighairih)

Apa artinya? Syaikh Ibnu Manzhur mengatakan tentang makna terhadap doa ini:

أَي أَحْبِبْ مَنْ أَحَبَّه وانْصُرْ من نصره

“Yaitu cintailah orang yang mencintainya dan tolonglah orang yang menolongnya.” (Ibnu Manzhur, Lisanul ‘Arab, 15/405)

Dengan demikian Waliy adalah sesuatu tempat kita berteman dekat, minta bantuan dan pertolongan, kekasih, pemimpin, dan yang mengurus urusan kita.
       
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah memberikan keterangan dengan sebuah kisah Abu Musa Al Asy'ari Radhiallahu ‘Anhu yang mengangkat seorang sekretaris dari Syam yang beragama Nashrani, lalu Umar Radhiallahu 'anhu merasa heran dan mencegah pengangkatan itu, lalu Umar Radhiallahu 'Anhu mengutip ayat di atas. (Tafsir Al Quran Al 'Azhim, 3/123)

Allah Ta'ala menyebut munafik kepada orang yang sengaja memilih orang kafir sebagai pemimpin, padahal dia tahu ada orang beriman yang seharusnya diangkat menjadi pemimpin:

بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (138  (الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا (139(

Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih
(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi waliy dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. (QS. An Nisa: 138-139)

Lalu bagaimana dengan umat Islam yang terlahir di negeri mayoritas non muslim seperti di Eropa atau Amerika, atau sebagian kecil di tanah air kita? Maka, untuk mereka boleh saja memilih atau tidak memilih tergantung kondisinya. Jika calon yang ada adalah sama-sama kafir dan membenci Islam, dan semua calon yang ada sama-sama memusuhi kaum muslimin, maka hendaknya golput saja. Tetapi, jika dari calon yang ada terdapat orang yang lebih ringan permusuhannya dengan Islam, maka dia boleh saja dipilih dengan asumsi dan harapan potensi kezaliman yang akan menimpa umat Islam juga lebih ringan jika dia yang menjadi pemimpin.  Sesuai kaidah Al Irtikab Akhafu Dharurain, menjalankan mudharat yang lebih ringan untuk menghindari mudharat yang lebih besar. Saat itu tidak bisa dikatakan mereka telah memberikan wala’ (loyalitas) kepada orang kafir, sebab mereka melakukan itu secara terpaksa.

2. Bolehkah memilih pemimpin orang munafik?

Memilih orang munafik sebagai pemimpin, kawan dekat, dan penolong kita, juga terlarang dalam syariat. Hal itu ditegaskan dalam ayat berikut:

فَمَا لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ وَاللَّهُ أَرْكَسَهُمْ بِمَا كَسَبُوا أَتُرِيدُونَ أَنْ تَهْدُوا مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلًا (88) وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً فَلَا تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ أَوْلِيَاءَ حَتَّى يُهَاجِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَلَا تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا (89)

Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan  dalam (menghadapi) orang-orang munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya. Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka  sebagai waliy (pemimpin), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong. (QS. An Nisa: 88-89)

Maka, larangan menjadikan orang munafik sebagai pemimpin adalah jelas dan gamblang, sebab hakikatnya mereka adalah kafir sebagaimana yang disebutkan oleh ayat di atas. Namun, yang menjadi masalah adalah siapakah orang munafik itu? Apakah dengan seenaknya seorang muslim menyebut muslim lainnya adalah munafik? Misal dengan ringan kita berkata: “Si Fulan munafik karena dia telah begini dan begitu ....,” apakah semudah itu? Tentu tidak. Selama belum ada bukti kuat bahwa orang tersebut adalah musuh dalam selimut yang berpura-pura sebagai seorang muslim yang baik, padahal dia merusak Islam dan kaum muslimin. Maka, selama itu pula kita menilai mereka sesuai zhahirnya, bahwa dia seorang muslim.

3.Bolehkah mengangkat orang fasik dan ahli maksiat sebagai pemimpin?

Pertanyaan nomor dua (memilih orang fasik sebagai pemimpin) dan nomor empat (memilih ahli maksiat sebagai pemimpin), kami gabungkan saja, karena orang dikatakan fasik  disebabkan maksiat yang dilakukannya.

Semua bentuk kefasikan dan maksiat adalah penghalang seseorang diangkat menjadi pemimpin, sebab pemimpin kaum beriman adalah juga kaum beriman yang sejati; mereka shalat, zakat, dan tunduk kepada aturan-aturan Allah Ta’ala.  Sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan:

إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ

Sesungguhnya waliy kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). (QS. Al Maidah: 55)

Bahkan jika seorang yang menjadi pemimpin, dalam perjalanan kepemimpinannya mengalami perubahan, dia menjadi fasik dan berbuat maksiat, hal itu membuatnya boleh dicopot dari jabatannya menurut sebagian ulama.
Berikut ini pandangan Imam Abul Hasan Al Mawardi dalam Al Ahkam As Sulthaniyah  tentang keadaan yang membuat dibolehkannya dicopotnya seorang pemimpin:

وإذا قام الإمام بما ذكرناه من حقوق الأمة فقد أدى حق الله تعالى فيما لهم وعليهم ، ووجب له عليهم حقان الطاعة والنصرة ما لم يتغير حاله والذي يتغير به حاله فيخرج به عن الإمامة شيئان : أحدهما جرح في عدالته والثاني نقص في بدنه .
فأما الجرح في عدالته وهو الفسق فهو على ضربين : أحدهما ما تابع فيه الشهوة .
والثاني ما تعلق فيه بشبهة ، فأما الأول منهما فمتعلق بأفعال الجوارح وهو ارتكابه للمحظورات وإقدامه على المنكرات تحكيما للشهوة وانقيادا للهوى ، فهذا فسق يمنع من انعقاد الإمامة ومن استدامتها ، فإذا طرأ على من انعقدت إمامته خرج منها ، فلو عاد إلى العدالة لم يعد إلى الإمامة إلا بعقد جديد .....

Jika imam (pemimpin) sudah menunaikan hak-hak umat seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, maka otomatis ia telah menunaikan hak-hak Allah Ta’ala, hak-hak mereka, dan kewajiban-kewajiban mereka. Jika itu telah dia lakukan, maka dia punya dua hak dari umatnya. Pertama, ketaatan kepadanya. Kedua, membelanya selama keadaan dirinya belum berubah.

Ada dua hal yang dapat merubah keadaan dirinya, yang dengan berubahnya kedua hal itu dia  mesti mundur dari kepemimpinannya:

1.Adanya cacat dalam ke- ’adalah-annya.

2.Cacat tubuhnya
 
Ada pun cacat dalam ‘adalah (keadilan) yaitu kefasikan, ini pun ada dua macam; Pertama, dia mengikuti syahwat; Kedua, terkait dengan syubhat.

Bagian pertama (fasik karena syahwat) terkait dengan perbuatan anggota badan, yaitu dia menjalankan berbagai larangan dan kemungkaran, baik karena menuruti hawa syahwat, dan tunduk kepada hawa nafsu. Kefasikan ini membuat seseorang tidak boleh diangkat menjadi imam (pemimpin), dan juga sebagai pemutus kelangsungan imamah (kepemimpinan)-nya. Jika sifat tersebut terjadi pada seorang pemimpin, maka dia harus mengundurkan diri dari imamah-nya. Jika ia kembali adil (tidak fasik), maka imamah tidak otomatis kembali kepadanya, kecuali dengan pengangkatan baru. .......... (Imam Abul Hasan Al Mawardi, Al Ahkam As Sulthaniyah, Hal. 28. Mawqi’ Al Islam)

Namun demikian, jika tidak ada pilihan  lain kecuali pemimpin muslim tapi   fasik, itu masih lebih baik dibanding memilih orang kafir walau nampaknya baik hati kepada kaum muslimin. Hal ini sesuai kaidah Al Irtikab Akhafu Dharurain (memilih mudharat paling ringan di antara dua mudharat). Sebab, seorang muslim  yang fasik tetaplah dia masih memiliki tauhid yang dengannya merupakan modal untuk kembali ke jalan yang benar, ada pun orang kafir walau pun adil, dia memiliki pondasi dan modal untuk memusuhi kaum muslimin, sebab apa yang di hati lebih besar kebenciannya dibanding apa yang mereka tampakkan.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآَيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (QS. Ali ‘Imran: 118)

3.Memilih pemimpin wanita yang tidak bagus akhlaknya

Tidak ada perselisihan pendapat, bahwa buruknya akhlak adalah penghalang seseorang diangkat menjadi pemimpin, terlebih lagi jika dia seorang wanita.

Perselisihan yang terjadi adalah jika wanita itu shalihah, adil, cakap dalam memimpin; di sisi lain tak ada laki-laki yang kualitasnya sama sepertinya. Apakah saat itu wanita lebih baik dijadikan pemimpin? Ataukah tetap memaksakan laki-laki menjadi pemimpin betapa pun bengis dan bodohnya dia? Ataukah ini termasuk keadaan yang dikecualikan? Dalam hal ini para ulama terbagi menjadi tiga kelompok.

Pertama, melarang secara mutlak, ini adalah pendapat imam empat madzhab dan  jumhur (mayoritas). Mereka berdalil dengan keumuman ayat Al Quran:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. ... (QS. An Nisa: 34)

Ayat ini tentang kepempimpinan laki-laki di rumah tangga, namun juga berlaku umum dalam semua level kepemimpinan, sesuai kaidah qiyas aula, yakni jika wanita bukan pemimpin di dalam keluarga, maka ditingkatan yang lebih besar dari itu dia  lebih bukan lagi sebagai pemimpin.


Dalil dari Sunah adalah:

عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ
لَقَدْ نَفَعَنِي اللَّهُ بِكَلِمَةٍ سَمِعْتُهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامَ الْجَمَلِ بَعْدَ مَا كِدْتُ أَنْ أَلْحَقَ بِأَصْحَابِ الْجَمَلِ فَأُقَاتِلَ مَعَهُمْ قَالَ لَمَّا بَلَغَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ أَهْلَ فَارِسَ قَدْ مَلَّكُوا عَلَيْهِمْ بِنْتَ كِسْرَى قَالَ لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمْ امْرَأَةً

Dari Abu Bakrah, katanya: Sungguh Allah telah memberikan manfaat  dengan kata-kata yang pernah  kudengar dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  pada saat perang Jamal, setelah  sebelumnya hampir saja aku mengikuti tentara Jamal (yaitu pasukan yang dipimpin oleh Aisyah yang  mengendarai unta) dan berperang  mendukung mereka. Lalu dia mengatakan:  Ketika sampai berita kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa bangsa Persia telah  mengangkat putri Kisra sebagai pemimpin, maka beliau bersabda: “Tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang menyerahkan kekuasaan  (pemerintahan) mereka kepada seorang wanita.” (HR. Bukhari No. 4425)

Hadits ini sangat jelas mengecam kaum yang mengangkat wanita sebagai pemimpin mereka.

Kedua, melarang hanya pada level imamatul ‘uzhma  (imam tertinggi seperti jabatan khalifah atau presiden untuk zaman sekarang), sedangkan kepemimpinan di bawah level itu tidak apa-apa. Sebab, saat itu wanita tetap masih di bawah komando laki-laki. Mereka yang mendukung pendapat ini adalah Imam Abu Hanifah, Imam Ibnu Hazm, Syaikh Al Qaradhawi, Syaikh Muhammad Al Ghazali, dan lain-lain.

Alasan kelompok ini adalah karena Khalifah Umar bin Al Khathab Radhiallahu ‘Anhu pernah mengangkat seorang wanita menjadi kepala pasar, padahal kaum laki-laki masih banyak yang mampu. Maka, kedudukan wanita tersebut sebagai pemimpin masih di bawah kendali Khalifah Umar. Saat itu tidak ada sahabat nabi lainnya yang menentang hal ini. Ada pun hadits dari Abu Bakrah di atas, adalah kepemimpinan wanita dalam urusan pemerintahan dan kenegaraan tertinggi, seperti khalifah atau presiden untuk zaman tidak ada khalifah seperti saat ini, karena hadits itu menggunakan kata wallau amrahum (menyerahkan urusan kekuasaan mereka). Dan, latar belakang hadits ini juga disebabkan karena terpilihnya seorang wanita sebagai pemimpin negara   di Persia. Sehingga kepemimpinan di bawah level  itu tidak mengapa, seperti pemimpin sebuah departemen, kepala daerah, kepala sekolah, ketua senat, dan lainnya. Imam Abu Hanifah membolehkan wanita menjadi  Qadhi (Hakim) untuk masalah-masalah khusus wanita.

Ketiga, melarang  kepemimpinan wanita kecuali  calon-calon lainnya adalah laki-laki yang dikenal zalim, maka keadaan itu adalah situasi khusus yang membolehkan wanita –yang layak-  menjadi pemimpin. Sebab kezaliman laki-laki tersebut –yang dapat mendatangkan petaka bagi rakyatnya- bisa dicegah dengan tidak memilihnya. Itu pun sifatnya sementara, jika dalam perjalanannya bisa diketahui adanya laki-laki shalih yang cakap sebagai pemimpin, maka wanita itu dapat dicopot lalu digantikan oleh laki-laki tersebut. Inilah pendapat Al ‘Allamah Abul A’la Al Maududi Rahimahullah.

Kami memandang, jika suatu tempat, zaman, dan situasi, tak ditemukan satu pun figur laki-laki yang cakap menjadi pemimpin –kuat, amanah, terjaga, dan berilmu- maka itu adalah berita duka cita bagi kaum laki-laki. Bagaimana bisa dari sekian banyak laki-laki di sebuah negeri tidak ada laki-laki pantas memimpin negaranya? Walau pun di level terendah ?!

Jika masih bisa diusahakan dan ditemukan adanya laki-laki yang layak menjadi pemimpin, walau dia sekadar yang terbaik di antara yang terburuk,  maka mendahulukan mereka adalah lebih utama dalam rangka menjalankan perintah Allah Ta’ala secara wajar.

Demikian. Wallahu A’lam.


posted by @Adimin

Fahri: Birokrasi Memainkan Anggaran

pkspadang.com, JAKARTA - Wakil Sekjen PKS, Fahri Hamzah, menegaskan bahwa sesuai UUD 1945, DPR tak memiliki kewenangan menen tukan anggaran. Menurut nya, kewenangan itu ada di pemerintah. Karenanya, dia menyesalkan pendapat yang cenderung menghakimi DPR atas kasus-kasus penyele- wengan anggaran.

“Pemerintah lah yang membuat RAPBN dan juga kemudian melaksanakannya. DPR itu tidak diberikan tools untuk mengkritik APBN. Justru birokrasilah yang memainkan. Saya dari dulu menolak masuk badan anggaran karena ketidakjelasan hal ini,” ujar Fahri dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (24/9).

Karena itu, dia menilai bahwa korupsi merajalela karena birokrasi. Korupsi birokrasi ini menurutnya sifatnya permanen. Sementara kalaupun ada anggota DPR yang korupsi paling lama sifatnya hanya lima tahunan. Karena itulah, dia tak setuju bila DPR dituding sebagai pusat korupsi.

“Saya justru khawatir DPR dijadikan target sistematis untuk dilemahkan dengan berbagai isu korupsi. Bagaimana pun kalau DPR nya lemah yang menjadi lembaga pengawas, maka yang diawasi akan semakin merajalela,” tegasnya. Dia berpendapat, tujuan pelemahan DPR adalah untuk memundurkan proses transisi bangsa. ”Makanya sekarang tidak heran, bumi, air dan udara yang kita miliki sudah dikuasai oleh asing saat ini.

Wakil Ketua Komisi XI, Harry Azhar Azis, mengatakan bahwa satu-satunya UU yang DPR tidak memiliki hak inisiatif adalah UU APBN. UU ini adalah murni domain pemerintah, padahal di negara-negara lainnya lembaga perwakilan mereka memiliki hak untuk mengajukan APBN.

“Untuk masalah anggaran DPR hanya voting untuk menentukan harga BBM. Tapi untuk anggaran infrastruktur, anggaran kesejahteraan rakyat, anggaran pendidikan, dan lain-lainnya DPR tidak bisa mengoreksinya,” ujar Harry.

*http://www.republika.co.id 

PKS Berjuang di Tengah "Badai" Politik Cerdik


PALANGKARAYA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menyatakan opitimistis bisa meraih prestasi pada pemilihan umum legislatif 2014, meskipun berjuang di tengah "badai" politik cerdik menimpa partai tersebut.

"Kami optimistis target yang disepakati sebelumnya dapat dicapai sesuai dengan harapan para kader PKS," katanya dalam pertemuan dengan puluhan wartawan media cetak dan elektronik yang bertugas provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), di Palangka Raya, Senin (23/9).

Dalam acara yang dipandu Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kalteng H Sutransyah, Anis Matta mengatakan bahwa "badai" politik yang cerdik dewasa ini memberi spirit bagi partainya untuk mencapai target yang disepakati sebelumnya.

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu berada di ibu kota Provinsi Kalteng yang dijuluki "Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila" tersebut untuk menghadiri palantikan Wali Kota pasangan HM Riban Satia dan Mofit Saptono Subagio oleh Gubernur Agustin Teras Narang.

"Saya sudah dua kali melakukan kunjungan kerja di ibu kota provinsi Kalteng. Hari ini saya hadir di sini untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia dan Wakil Wali Kota Mofit Sabtono Sobagio," ujarnya.

Perjuangan di tengah "badai" politik cerdik itu, partai yang lahir di era reformasi tersebut bersama kadernya di seluruh Indonesia bertekad meraih kemenangan pada pemilu legislatif 2014, dan khusus untuk Kalteng diharapkan mendapat satu kursi DPR RI.

"Target kami satu kursi DPR RI dari Provinsi Kalimantan Tengah," kata Anis tanpa menyebut target perolehan kursi secara nasional dalam pemilu legislatif 2014 yang sejak dipercayakan sebagai Presiden partai tersebut dihantam badai politik di negeri ini.

Perjuangan meraih kemenangan pada pemilu 2014 diharapkan sekaligus dapat membawa negeri ini untuk memasuki babak baru dan kuat dalam percaturan dunia di masa mendatang. Menjadi negara kuat tidak mesti diktator, kata Anis.

Indonesia sekarang kuat dalam demokrasi, dan ini menjadi landasan positif untuk lebih kuat di masa mendatang. Indonesia pada 2014 akan menjadi negara Islam yang kuat sejalan dengan jumlah penduduk yang mayoritas, ujarnya.


Politisi PKS Seru Pemerintah Apresiasi Timnas U-19


JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI, Ahmad Zainuddin, mengatakan pemerintah mesti mengapresiasi dan memberikan penghargaan tinggi kepada Timnas U-19 Indonesia yang sukses meraih juara Piala AFF U-19 2013.

Dengan memenangkan pertandingan sepak bola se-Asia Tenggara tersebut, persepakbolaan Indonesia mengakhiri paceklik gelar juara selama kurun waktu dua dekade terakhir.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun menilai kemenangan Indonesia atas Vietnam lewat drama adu penalti membuktikan bahwa proses pembinaan sepak bola harus dimulai sedini mungkin.

“Vietnam punya tim yang bagus. Mereka telah dibina sejak enam tahun,'' kata Zainuddin dalam rilisnya yang diterima Republika Online.

''Jika tim Garuda Muda yang baru dibina sekitar beberapa bulan saja sudah mampu menjuarai piala AFF, bagaimana kalau tim itu dibina sejak usia 10 tahun?" katanya, Selasa (24/9).

Zainuddin yakin tim Garuda Muda bisa jauh lebih baik jika mereka dibina sejak kecil. Sebab, prestasi mereka saat ini saja sudah sangat membanggakan.

Zainuddin menyerukan Kemenpora dan PSSI harus bahu-membahu dalam melakukan pembinaan olah raga bagi generasi muda. Dia berharap prestasi juara bukan diraih karena kebetulan saja, tapi merupakan hasil dari proses yang sudah terprogram dan terencana sejak awal.


Mahyeldi Ansharullah: Dishub Harus Tertibkan Odong-odong

Written By @Adimin on Tuesday, September 24, 2013 | 11:59 PM

Maraknya keberadaan kendaraan odong-odong yang menjadi salah satu alat transportasi baik untuk tujuan wisata atau hal lain, membuat Wakil Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah angkat bicara. Tak tanggung-tanggung, dalam hal ini Mahyeldi meminta secara tegas kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) untuk segera mengambil tindakan dan langkah cepat untuk menertibkan keberadaan odong-odong tersebut.

Dikatakan Mahyeldi Ansharullah, kepada Padang ekspres (group Padang today), menurut pantauan di lapangan saat ini banyak kendaraan odong-odong yang beroperasi di jalan umum, tak sedikit pula masyarakat yang mengeluh dan berkomentar tentang ini, hal ini perlu dipertegas lagi terutama menyangkut dengan aturan odong-odong sendiri, jika memang melanggar aturan maka harus ditindak tegas.

"Kalau memang sudah melanggar aturan main, apalagi sampai kejalanan umum, sudah seharusnya Dishub harus bertindak tegas, karena itu memang sudah wewenang dari Dishub. Jangan tunggu pula banyak komentar baru bertindak," ketus, Mahyeldi, Selasa (24/9).

Lebih lanjut Mahyeldi, keberadaan odong-odong saat ini syarat dengan pelanggaran, kenapa tidak, pertama ada perubahan fungsi dari kendaraan, kedua pengoperasian odong-odong tersebut sama sekali tidak mengantongi izin seperti kendaraan, "semua kendaraan termasuk odong-odong kan juga harus mengantongi izin dari kepolisian," tambah, Mahyeldi. 

Selain itu keberadaan odong-odong juga mengganggu aktivitas umum lainnya, di samping dapat membahayakan penumpang yang rata-rata didominasi anak-anak. Maka dari itu secara tegas Mahyeldi meminta agar dinas perhubungan melakukan koordinasi dengan kepolisian secara maksimal untuk mencari langkah-langkah terbaik dalam rangka penegakan aturan dan pengurangan resiko kerugian dan korban jiwa, jika terjadi hal yang tidak diinginkan nantinya.

Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Kota Padang, Raju Minropa mengakui saat ini memang pihaknya belum mengambil tindakan tegas atau penertiban terhadap odong-odong tersebut, yang kita lakukan baru sebatas sosialisasi berupa pelarangan kepada pengusaha dan sopir odong-odong.

“Saat ini kita baru melakukan sosialisasi pelarangan dengan bentuk memberikan surat edaran pada pengusaha dan sopir bahwa usaha yang mereka lakukan itu tidak sah, ini hasil rapat kita dengan forum lalu lintas termasuk polisi,” terangnya.

Walau demikian Raju menambahkan tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan tindakan tegas terhadap keberadaan odong-odong tersebut secara bertahap, setelah itu baru kita lakukan penertiban bersama dengan polisi,” tutupnya. (*)


Sumber : http://padangtoday.com/today/detail/48536?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

Keadilan adalah azas dari Kekuasaan



Para ulama kita mengatakan bahwa al ‘adlu asaasul mulki; keadilan merupakan asas kekuasaan. Kalimat emas itu di sebagian negara dijadikan sebagai motto tertulis di kementerian hukum. Menunjukkan bahwa keadilan merupakan segi fundamental dalam kekuasaan dan keberlangsungan eksistensi negara.

Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Ath Thuruq Al Hikamiyyah Fi As Siyaasah Asy Syar’iyyah berkata: “Menegakkan keadilan di tengah manusia merupakan salah satu tujuan terbesar nizham Islami. Dan bahwasanya hal itu bisa terwujud melalui (penyelesaian) hukum di tengah manusia.”[1]

Ketika keadilan telah hilang maka berakibat kerusakan hukum, moral, sosial, bahkan juga praktek keagamaan. Indonesia menjadi contoh negeri tanpa keadilan. Akibatnya kerusakan terjadi disegala bidang kehidupan.

Kuncinya ada pada para hakim. Saat mereka tidak menyadari dan memahami bahwa urusan qadha` (peradilan) sangat besar bahayanya di dunia dan terutama di akhirat maka hilanglah visi keadilan dari jiwa mereka.

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dalam kitab As Sunan bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa diserahi urusan qadha` (peradilan) atau dijadikan seorang qadhi di tengah manusia maka sungguh dia telah disembelih tanpa pisau.

Maksudnya bahwa orang yang diangkat menjadi qadhi/hakim padahal dia tidak memiliki kelayakan atau dia tidak memutuskan hukum dengan benar maka dia telah celaka dan binasa. Dan dia termasuk qadhi yang diganjar dengan neraka.
Dari Buraidah radhiyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Qadhi itu ada tiga macam. Dua tempatnya di neraka dan satu tempatnya di surga. (Pertama): seorang (qadhi) yang mengetahui kebenaran lalu memutuskan dengannya maka dia di surga. (Kedua): seorang (qadhi) yang mengetahui kebenaran tetapi dia tidak memutuskan dengannya dan berlaku lalim dalam hukum maka dia di neraka. (Ketiga): seorang (qadhi) yang tidak mengetahui kebenaran lalu dia memutuskan untuk orang berdasarkan kebodohan maka dia di neraka.” (HR. Al-Arba’ah, dan dishahihkan oleh Al Hakim).


posted by @Adimin

KPK Verifikasi Kekayaan Cawako dan Cawawako



Untuk memastikan jumlah kekayaan calon walikota (Cawako) dan wakil walikota Padang, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan verifikasi langsung ke seluruh calon. Senin (23/9), tim KPK mulai mengundang calon untuk mencocokkan jumlah kekayaan mereka dengan yang telah dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN) yang telah diumumkan KPU beberapa waktu lalu. 
Verifikasi ini dilakukan secara bertahap hingga Kamis mendatang.
Hari pertama kemarin, calon yang diundang, yakni Mahyeldi, Wahyu Iramana Putra, Asnawi Bahar, Surya Budhi, Maigus Nasir dan Desri Ayunda. Proses ini dimulai dari pukul 08.00 WIB di salah satu ruangan yang ada di kantor KPU Padang. Masing-masing calon dipanggil dan diperiksa secara tertutup. Media pun tidak bisa mengambil gambar atau melihat proses pemeriksaan. Bahkan komisioner KPU Padang tidak terlibat dalam verifikasi ini.
 
Ketua KPU Padang Alison mengakui kalau tim yang datang ini telah menyampaikan kalau mereka bekerja secara tim. Jadi, KPU hanya diminta menyediakan ruangan dan memberi tahu calon yang akan diverifikasi. Kedatangan tim KPK ini untuk memastikan nilai barang atau aset yang dimiliki calon.
“Jadi, bisa saja nilai kekayaan calon yang telah diumumkan sebelumnya itu berubah. Bisa lebih besar atau kecil, tergantung hasil dari pemeriksaan KPK. Nanti akan diumumkan setelah KPK memberikan hasil kerjanya ke KPU,” ulasnya.
Ketika ditanyakan, apakah kedatangan tim KPK ini menandakan kecurigaan KPK terhadap calon pejabat negara ini? Alison tidak bisa memberikan jawaban pasti, sesuai yang diinformasikan tim KPK ini, mereka datang untuk verifikasi. Tidak ada pembicaraan terkait kecurangan data kekayaan yang diberikan calon-calon ini.
Selain itu, KPK juga memiliki program yang bisa dintegritaskan dengan program KPU Padang. Ini merupakan salah satu agenda yang diintegritaskan dengan KPU. Alison menilai jika tidak mengganggu tahapan yang telah disusun, tidak ada persoalan dengan tawaran KPK untuk memprogram pilkada berintegritas.
Terpisah, Cawako yang telah melakukan verifikasi Asnawi Bahar menjelaskan, kalau dia diminta menjelaskan kembali rincian harta kekayaan yang dimilikinya. Dia menyebutkan, secara rinci sesuai dengan yang dilaporkan sebelumnya. Asnawi Bahar mengakui sepertinya KPK menemukan ketidakcocokan nilai dan diperkirakan nilai kekayaan yang dimilikinya akan menjadi naik.
Asnawi membantah jika ada penambahan objek kekayaan yang ditemui KPK terkait naiknya nilai kekeyaannya. Dia menjelaskan, nilai kekayaan yang dimilikinya ini ditaksir sesuai dengan harga pada saat pelaporan. Tapi dari tim KPK ini, ada sejumlah assetnya yang dinilai jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan dirinya.
“Cuma taksiran nilai saja, karena KPK melihat asset tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi. Jadi kemungkinan nilai harta kekayaan saya bertambah dibandingkan sebelumnya,” ulasnya.
Pada pelaporan secara administrasi yang telah diumumkan KPU Padang sebelumnya, Asnawi Bahar memiliki kekayaan sekitar Rp16,864 miliar.
Begitu pun dengan Mahyeldi yang sebelumnya melaporkan ‘hanya’ memiliki kekayaan sekitar Rp245,422 juta. Dia tidak mengetahui apakah nanti akan ada perubahan setelah diverifikasi KPK atau tidak.
“Saya telah melaporkan kekayaan saya sesuai ketentuan. Tidak ada yang ditutupi. Silahkan orang lain menilainya,” ujar Mahyeldi. (*)
 
Sumber : http://hariansinggalang.co.id/kpk-verifikasi-kekayaan-cawako-dan-cawawako/ 


posted by @Adimin

Warga Kota Padang Ingin Pemimpin yang Dekat dan Melayani

Written By @Adimin on Monday, September 23, 2013 | 10:56 PM

pkspadang.com, - Pemimpin yang dekat dengan rakyat ternyata menjadi impian dan kerinduan banyak orang. Sebab pemimpin yang dekat dengan rakyat maka sudah bisa merasakan langsung keinginan dan aspirasi rakyat sehingga setiap membuat kebijakan sudah pasti selalu mengedepankan kepentingan rakyat. 

"Selain merakyat, pemimpin yang baik adalah sosok yang mengerti betul setiap jengkal daerah yang akan dipimpinnya sehingga mampu memberikan solusi atas persoalan-persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat," demikian disampaikan Akademisi Universitas Ekasakti, DR. Otong Rosadi,SH,MHum, terkait dengan Pemilihan Walikota pada 30 Oktober mendatang.

Dengan kedekatan yang dimiliki seorang pemimpin terhadap rakyatnya, katanya, komunikasi yang terjalin pun bisa dialogis tanpa melalui sekat-sekat apapun. Sehingga jika ada permasalahan yang terjadi di masyarakat, bisa langsung bicara dengan pemimpinnya. 

"Dan itulah sosok pemimpin yang bertanggung jawab dan penuh pengabdian kepada masyarakat. Dan sosok seperti itu ada pada Mhayeldi-Emzalmi," ujar Otong dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 28/8).

Tokoh masyarakat Kota Padang, Padang lainnya, H. Oyon, menyatakan masyarakat Inhil membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki kemampuan dan pengalaman di desa-desa serta dekat dengan masyarakat. 

"Pak Mahyeldi saya lihat silaturahminya bagus dan dekat dengan siapa saja karena orangnya tidak membeda-bedakan dan juga sebagian keberhasilan karena hasil dedikasinya contohny KJKS," demikian ungkap Oyon. (008) 
 
 
Sumber:http://minangkabaunews.com/artikel-4116-warga-padang-ingin-pemimpin-yang-dekat-dan-melayani.html 



posted by @Adimin

Jangan Main-Main Dengan DPT

Jakarta – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS Jazuli Juwaini, sangat terkejut dengan temuan KPU bahwa terdapat 65 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang masih bermasalah, meski disinyalir sebagian besar masalahnya berasal dari kendala teknis memasukkan data ke aplikasi KPU. Jazuli meminta KPU melakukan langkah-langkah serius dan terukur untuk mengatasi masalah ini mengingat tenggat penetapan DPT pada Kabupaten/Kota sudah ditunda 30 hari dari jadwal semula.

“Angka 65 juta itu besar sekali. KPU harus sangat-sangat serius menyikapi hal ini. Masalah ini harus menjadi alarm merah tanda bahaya bagi penyelenggara. Jangan main-main dengan DPT karena menyangkut kualitas pemilu dan demokrasi kita,” katanya di Senayan Jakarta, Senin (23/9).

Menurut Jazuli alarm tanda bahaya ini sudah mulai muncul ketika Komisi II DPR menggelar Raker dengan KPU, Bawaslu, dan Dirjen Adminduk Kemendagri. Saat itu, masih menurut Ketua DPP PKS ini, terjadi saling klaim soal akurasi dan validasi DPT antara KPU dan Kemendagri. Bahkan, Dirjen Adminduk Kemendagri sempat mengeluarkan statemen keras bahwa Kemendagri tidak menjamin kualitas DPT, yang sedianya akan ditetapkan KPU tanggal 13 September 21013, karena disinyalir tidak didasarkan pada DP4 yang disusun Kemendagri.

“Hasil penyandingan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) KPU dengan DP4 Kemendagri ditemukan ratusan bahkan jutaan data bermasalah dari mulai pemilih ber-NIK yang tidak terdaftar, pemilih ganda, hingga pemilih tanpa NIK, dan lain sebagainya”, jelas Jazuli.

Atas permasalahan tersebut, berdasarkan rekomendasi Komisi II, KPU memutuskan untuk menunda penetapan DPT pada tiap-tiap Kabupaten/Kota selama satu bulan dari jadwal semula (13 September).

“Saya kira temuan 65 juta NIK bermasalah ini adalah kelanjutan dari proses sinkronisasi antara data KPU dengan DP4 Kemendagri. Yang saya prihatin, kenapa lambat prosesnya, bagaimana koordinasi antara KPU dan Kemendagri sehingga baru sekarang masalah diungkap ke publik,” ungkap legislator PKS asal daerah pemilihan Banten III ini.

Lebih lanjut Jazuli meminta KPU dan Kemendagri duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini. Jika masalahnya teknis aplikasi harus segera dituntaskan. Jangan sampai masalah DPT ini mendeligitimasi hasil pemilu 2014 yang berakibat serius pada kualitas pemilu. “Ingat pemilu 2009 mencatatkan DPT yang bermasalah. Jangan sampai terulang kembali di pemilu 2014,” tandasnya.

Betapapun, Jazuli menambahkan, kita semua prihatin dengan kinerja pemutakhiran daftar pemilih, di sisa waktu perpanjangan jadwal penetapan DPT ini KPU harus bekerja ekstra keras menjamin akurasi DPT dan hak pilih setiap warga - terutama terhadap 65 juta yang bermasalah tersebut. “Jangan sampai ada peluang tangan-tangan jahat yang memanipulasi DPT sehingga merusak demokrasi,” tegas Jazuli mengingatkan. [pks.or.id]

Wawako Padang Resmikan Mushalla Nurush Shalihin SD 21/26 Jati Utara


PADANG – Labor agama atau mushalla merupakan wadah untuk menggerakkan pendidikan berkarakter. Untuk itu, setiap SD di Kota Padang diharapkan memiliki satu ruangan untuk dapat dimanfaatkan sebagai labor agama.

Hal tersebut dikatakan Wawako Padang Mahyeldi Ansharullah kepada Singgalang, Senin (23/9), usai meresmikan Mushalla Nurush Shalihin di Komplek SDN 21/26 Jati Utara. “Apa yang telah digagas oleh SDN 21 dan 26 ini dengan membangun mushalla ini merupakan langkah yang baik untuk pembentukan karakter siswa,” katanya.

Menurut Mahyeldi, pengadaan labor agama di setiap sekolah tidak harus dengan cara membangun bangunan baru, tapi bisa juga dengan memanfaatkan ruangan ataupun lokal yang kosong.

“Kalau memang tidak ada lokal yang bisa dimanfaatkan untuk itu, pihak sekolah juga dapat melakukan kegiatan agama di masjid atau mushalla yang berada di sekitar sekolah. Yang penting kerjasama antara pihak sekolah dan pihak masjid dapat dibangun untuk membentuk siswa yang berkarakter,” katanya.

Kepala SDN 21 Jati Utara, Dahliana mengatakan, adanya pembangunan ini merupakan pergerakan kerjasama dari pihak sekolah, komite dan orangtua siswa. “Kita bersyukur sudah ada mushalla yang nantinya dapat menampung kegiatan keagamaan murid SDN 21/26 Jati Utara,” katanya.

Dikatakan Dahliana, jumlah dana yang digunakan untuk pembangunan labor agama tersebut berjumlah sebesar Rp168 juta. Menurutnya, dana tersebut didapat dari hasil swadaya pihak sekolah, komite dan orangtua siswa. “Di sini juga disediakan celengan untuk para murid menambung dan ikut berpartisipasi pembangunan mushalla,” tukasnya.

Ketua Komite SDN 21 Jati Utara, Irman mengaku bangga dengan peran orangtua siswa dalam membangun labor agama tersebut. Setidaknya, sekitar 80 persen orangtua murid tergolong dalam ekonomi lemah, namun mampu bahu membahu untuk mendirikan musholla senilai ratusan juta rupiah.

“Dana pembangunan tersebut juga didapat dari donatur lainnya. Ke depannya, kita harap juga sempurnanya penggunaan mushalla, baik itu tempat berwudhu serta buku-buku keagamaan,” pungkasnya. (wahyu)


posted by @A.history
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger