Slider

Blog Archive

Powered by Blogger.
Latest Post

'PKS Masih yang Terbersih dari Korupsi Dibanding Parpol Lain'

Written By @Adimin on Saturday, August 29, 2015 | 7:51 PM

Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS).

JAKARTA -- Sekjen DPP PKS, Taufik Ridlo mengakui jika kasus korupsi yang menyeret beberapa petinggi dan kader, telah mencoreng citra positif PKS.

Namun ia mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, indeks korupsi PKS itu masih paling bawah dan terendah dibanding Parpol lain

"Kami tak memungkiri, kami hanya manusia yang ada kesalahan, kami bukan malaikat tapi opini kadang juga terlalu membalikkan fakta, kalau PKS masih yang terbersih dari korupsi dibanding parpol lain," katanya, Sabtu (29/8).

Kalau PKS ada satu kesalahan seolah kesalahannya dinilai 10. Sedikit kesalahan, nilainya dibesarkan. "Sebab kalau bukan PKS tak seksi. Sebenarnya dari dulu kami seperti itu, ikut aturan saja tak ada upaya perbaikan citra."

Ia menambahkan, PKS mempunyai pakem-pakem yang harus dilakukan. Selama memenuhi pakem-pakem itu tidak masalah. "Saya kira semua partai ada pakem positif yang dilakukan," ujarnya. [ROL]


posted by @Adimin

Pelayanan Terbaik, Makna Tema Munas ke-4 PKS

Written By @Adimin on Friday, August 28, 2015 | 3:45 AM



JAKARTA (27/8) - Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diselenggarakan pada 14 dan 15 September 2015, mengangkat tema “Berkhidmat untuk Rakyat.”

Tema tersebut mengandung filosofi spirit dan bagian yang tak terpisahkan dari PKS untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Mengapa yang kita tonjolkan ini berkhidmat? Karena kami ingin memberikan pelayanan yang tulus supaya keberadaan PKS dapat dirasakan oleh rakyat,” kata Ketua Panitia Pengarah Munas ke-4 PKS, DR Suswono di Kantor DPP PKS, MD Building Jakarta, Kamis (27/8).

Suswono menjelaskan tema Munas juga merupakan penjabaran dari visi pengurus PKS periode 2015-2020, yaitu menjadi partai dakwah yang kokoh serta berkhidmat untuk rakyat, bangsa, dan negara.

“Di dalam Munas tidak hanya pengukuhan pengurus baru, tetapi juga sosialisasi visi, misi, serta rencana strategis partai. Dari situlah kami fokuskan pada berkhidmat untuk rakyat sebagai tema Munas kali ini,” jelasnya.

Senada dengan Suswono, Ketua Panitia Penyelenggara Munas ke-4 PKS Taufik Ridlo mengungkapkan setelah sekian lama berkiprah, PKS ingin meningkatkan pelayanan kepada rakyat Indonesia.

“Kiprah PKS dalam melayani masyarakat masih banyak kekurangan. Kami juga merasa belum maksimal dan ingin memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Sekretaris Jenderal DPP PKS itu menegaskan tema Munas ke-4 akan menjadi ruh bagi kerja-kerja PKS ke depan.

“Tema ini akan diinternalisasikan dalam program kerja ke depan yang sedang dirumuskan,” pungkasnya. [pks.id]

Keterangan Foto: Ketua Panitia Pengarah Munas ke-4 PKS, DR Suswono. 


posted by @Adimin

Wako Mahyeldi Respon Keluhan Pedagang Pasar Raya

Written By @Adimin on Thursday, August 27, 2015 | 11:53 PM



PADANG – Setelah menerima laporan adanya keluhan dari beberapa pedagang di Pasar Raya Padang, Walikota Padang, H Mahyeldi Dt Marajo langsung mendatangi lokasi. Setiba di lokasi tepatnya di Blok A Pasar Raya Padang ini, wako memang melihat benar adanya, seperti saluran drainase yang tersumbat disebabkan tertutup oleh saluran di atas.

“Sehingga, dengan tersumbatnya saluran air tersebut, dikeluhkan beberapa pedagang yang menyebabkan bau busuk dan air tidak mengalir. Ini dikarenakan, kontraktor dan pengawas pengerjaanny memang tidak bekerja dengan baik,” ujar wako di sela peninjauan.

Mahyeldi mengharapkan, agar seluruh kontraktor dan pengawas dalam membangun harus memperhatikan kualitas kerjanya dan sesuai harapkan. Dengan kondisi yang ditemukan kali ini, diminta kepada asosiasi kontraktor lokal untuk bisa membinanya.

“Jangan memperhatikan pendapatannya saja, tapi juga wajib memperhatikan kualitas kerja. Ingat juga pedagang dan jangan sampai merugikan mereka. Untuk itu, saya minta kejadian ini tidak terulang lagi,” tegas wako.

Sementara itu, wako mengapresiasi pedagang di Pasar Raya Padang yang bekerja sama luar biasa serta terbangunnya komunikasi yang baik sejauh ini. Ke depan, pemerintah akan terus berupaya dengan memperbaiki seluruh titik drainase di Pasar Raya Padang.

“Sesuai komitmen kita dengan muspida, pada 2016 nanti kita akan mengadakan manunggal ke pasar-pasar yang ada di Kota Padang. Jadi, pada kegiatan tersebut, kita akan memeriksa gorong gorong, drainase dan membersihkan pasar ini. Sehingga, pasar sebagai gerbang ekonominya warga kota, memang harus tertata dengan baik dan bersih,” tutup wako. [humas dan protokol kota Padang]


posted by @Adimin

Upgrading Camp GK Sumatera, Siapkan Pemimpin Muda Berkarakter



PADANG (23/8) – Garuda Keadilan (GK) adalah organisasi yang diramaikan oleh generasi kedua para pegiat partai dakwah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Organisasi yang pioner penggeraknya adalah anak-anak kader dakwah, petarung yang tangguh, pemikir yang tepat lagi kreatif.

Tak ingin kalah oleh gerakan-gerakan dakwah para orangtua nya, GK Se-Sumatera kembali hadir meramaikan kancah pergerakan. Upgrading Camp2015 angkatan pertama yang diadakan oleh GK Wilayah Dakwah (Wilda) Sumatera adalah salah satu kegiatan untuk mendidik dan mencetak anak kader yang militan dan tangguh. Anak kader yang tidak sekedar berlabel anak kader, namun yang juga memiliki keteguhan dan kegigihan dalam memenangkan perjuangan dakwah Islam.

Dikemas dengan berbagai kegiatan inspiratif serta dimonitori oleh instruktur-instruktur langsung dari KORSAD Partai Keadilan Sejahtera, Upgrading Camp 2015 yang diadakan pada tanggal 19-22 Agustus 2015 ini terlaksana dengan baik dan luar biasa. Berbagai motivasi disampaikan, berbagai rintangan dibentangkan, berbagai tantangan dihadapkan. Ini adalah upaya dalam terus menumbuhkan jiwa-jiwa petarung kepada seluruh anak kader di wilayah Sumatera khususnya.

Berbagai pernyataan keluar dari mulut para anak kader ini ketika ditanya soal kesan dan pesan mereka. “Kamilah kader dakwah, penerus dakwah umi dan abi. Di pundak kita, amanah dakwah kita panggul. Jangan berhenti di detik ini, teruslah bergerak memberikan kontribusi terbaik,” ungkap Ahmad Muzakkir, salah satu pegiat Garuda Keadilan.

“Kita banyak diajarkan bagaimana menjadi anak-anak kader dakwah yang sesungguhnya. Yang berkualitas dan tidak sekedar menguap tetapi harus terus mengkristal,” papar Ihsan di lain kesempatan.

Di upacara penutupan Upgrading Camp Garuda Keadilan Sumatera, Ustadz Syaurium selaku koordinator PKS wilayah Sumatera Barat juga menegaskan, bahwa Garuda Keadilan ini adalah Abnaa-ul harokah, dilahirkan dari rahim tarbiyyah untuk negri ini. Dengan tarbiyyah ini GK harus menjadi pelopor di tengah-tengah ummat.


“Keberhasilan untuk menjadi pelopor ini indikasi pertamanya adalah adanya kecintaan. Cinta kepada Islam, kepada Allah, kepada dakwah, kepada harokah. Cinta awal dari segalanya. Tanpa cinta tidak akan terjadi apa-apa. Makin dipelajari makin cinta. Maka bangunlah cinta kepada Allah. Bangunlah cinta kepada dakwah,” papar beliau di dalam taujihnya. 

Sumber: Humas GK Sumatera


posted by @Adimin

Indonesia Miliki Modal Jadi Kekuatan Baru di Dunia

Written By @Adimin on Wednesday, August 26, 2015 | 10:08 PM



Jakarta (26/8) - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, Indonesia memiliki tiga modal untuk menjadi kekuatan baru di dunia, yaitu gotong royong, jumlah demografi, dan letak geografis. 

Hal itu disampaikan Gatot saat menjadi pembicara Seminar Kebangsaan 'Refleksi 70 Tahun Indonesia Merdeka', yang diselenggarakan oleh Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Gedung Nusantara 1, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/8).

"Kita punya modal bangsa yakni gotong-royong, demografi yang besar, dan geografis yang strategis. Sehingga, semestinya Indonesia bisa menjadi kekuatan baru di dunia," kata Gatot.

Terkait mengantisipasi adanya ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tambah Gatot, sudah seharusnya lembaga-lembaga negara di Indonesia bersatu, tidak saling menuding, bahkan saling menjatuhkan.

Gatot berharap, PKS melalui kadernya di DPR RI, bisa turut membantu menyelesaikan persoalan bangsa dalam menghadapi ancaman NKRI. "Fraksi PKS DPR RI, saya titipkan bagaimana menyelesaikan persoalan bangsa ini ke depannya menuju Indonesia Emas tahun 2045," imbuh Gatot.

Senada dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Presiden PKS M Sohibul Iman mengatakan ada tiga modal sosial yang membuat Indonesia tetap bisa bersatu di tengah segala kemajemukan. Pertama, modal sosial Sense of Belonging (rasa kepemilikan) sebagai bangsa. 

"Semua harus merasa memiliki sebagai warga negara," ujar Sohibul Iman.

Kedua, lanjut Sohibul Iman, Sense of Togetherness (rasa kebersamaan) untuk bisa melakukan kerjasama tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama, dan antar golongan. Ketiga, masih kata Sohibul Iman, Sense of Trustworthiness (rasa saling percaya), yaitu rasa percaya satu sama lain untuk menjaga agar tidak berkembang bibit radikalisme.

"Kami, PKS bertekad untuk menjadi terdepan dalam memelihara modal sosial bangsa Indonesia tersebut. Tidak perlu menunggu 2045 untuk mencapai Indonesia Emas, kita percepat 2035!" imbuh Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu.

Turut hadir sebagai pembicara, yaitu Ketua Majelis Syuro PKS KH Salim Segaf Aljufri, Presiden PKS M. Sohibul Iman, Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana, Sejarawan Anhar Gonggong, serta Staf Ahli Badan Intelijen Negara (BIN) bidang Ideologi dan Politik, Kaharuddin Wahab.

Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI


posted by @Adimin

PKS Gelar Munas ke-4 September 2015



JAKARTA (26/8) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 pada 14 dan 15 September 2015 di Depok Jawa Barat. Munas PKS kali ini mengangkat tema "Berkhidmat untuk Rakyat".

Ketua Penyelenggara Munas ke-4 PKS Taufik Ridlo menyampaikan hal ini di sela-sela Seminar Kebangsaan 'Refleksi 70 Tahun Indonesia Merdeka', yang diselenggarakan oleh Fraksi PKS DPR RI di Gedung Nusantara 1, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/8).

“Munas akan membahas hasil dari sidang Majelis Syuro yang diselenggarakan dua hari sebelumnya, yaitu 12-13 September 2015," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS ini.

Salah satu pembahasan Munas adalah melengkapi struktur Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS masa khidmat 2015-2020.

Taufik Ridlo menyatakan ada sekitar 1100 orang kader PKS dari seluruh Indonesia berpartisipasi dalam Munas.

“Peserta Munas sesuai AD/ART partai, antara lain dari unsur Anggota Majelis Syuro (MS), unsur Majelis Pertimbangan Pusat (MPP), unsur Dewan Syariah Pusat (DSP), unsur Dewan Pengurus Pusat (DPP), Dewan Pengurus Wilayah (DPW), serta Dewan Pengurus Daerah (DPD),” jelasnya.

Sedangkan perwakilan dari Pusat Informasi dan Pelayanan (PIP) PKS di luar negeri, lanjut Taufik Ridlo, juga turut hadir dalam Munas kali ini.

“Ada sekitar 20-25 orang perwakilan PIP PKS dari luar negeri juga akan hadir dalam Munas,” ujar dia.

Munas ke-4 PKS juga akan menyajikan 'Syukuran Rakyat' yang diperuntukkan bagi masyarakat umum, kader, dan simpatisan PKS. Syukuran rakyat akan menampilkan berbagai barang kebutuhan sehari-hari yang dapat dinikmati warga.

Keterangan Foto: Sekretaris Jenderal DPP PKS yang juga Ketua Penyelenggara Munas ke-4, Taufik Ridlo. (Gilang Ramadhan/Relawan PKS Foto)

posted by @Adimin

Jokowi Diminta Ingat Pesan Bung Karno Soal Masalah Pangan



JAKARTA (26/8) – Refleksi 70 Tahun Indonesia Merdeka yang diadakan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI dengan menghadirkan Panglima TNI dan perwakilan dari Badan Intelejen Negara (BIN) menjadi sarana bagi Fraksi PKS dan seluruh jajarannya untuk lebih mendalami makna berbangsa dan bernegara.

Acara dalam bentuk seminar dan diskusi yang dimoderatori Anggota Komisi IV DPR, Andi Akmal Pasluddin, dilaksanakan di Ruang ex Badan Anggaran Gedung Nusantara 1 lantai 1 komplek DPR RI pada Rabu, 26 Agustus 2015, pukul 13.00 sd 16.00.

Andi Akmal mengantar seminar ini dengan mengajak seluruh rakyat indonesia untuk mengingat pada setiap kali kita merefleksikan diri terhadap kemerdekaan kita, negara Indonesia, ingatan kita tidak pernah terlepas pada sosok kuat Bung Karno sebagai tokoh utama kemerdekaan bangsa kita. Sosok kuat itu bukan sekedar penampakan fisik yang gagah perkasa, namun juga kegagahan beliau dalam berfikir dan melepaskan fikirannya untuk mempengaruhi seluruh rakyat Indonesia dan warga dunia.

Tolak ukur kekuatan pemikiran dalam berbangsa dan bernegara, siapa yang terkuat adalah sangat tergantung pada pemikiran siapa yang paling bertahan pada setiap pergantian zaman.

Politisi PKS ini meminta secara khusus kepada Bapak Presiden RI, Joko Widodo, agar mampu menerima pesan yang sangat penting dari pendiri bangsa akan sebuah peringatan penting pada persoalan pangan.

Ia menirukan pidato yang sangat fenomenal yang diucapkan pertamakali oleh pendiri bangsa Soekarno, yang berisi “Pidato saya ini mengenai hidup matinya bangsa kita di kemudian hari, Soal Pangan adalah Soal Hidup Matinya Bangsa!” pesan Bung Karno.

Tiga tahun setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda, tepatnya pada tahun 1952, ekonomi Indonesia masih terseok-seok. Warisan panjang kolonialisme sangat banyak menyimpan luka bagi bangsa yang tergolong muda ini. Termasuk dalam urusan pangan.

Koran-koran pada saat itu ramai memberitakan: harga beras naik berkali-kali lipat. Bahaya kelaparan terus mengintai rakyat. Bahkan di desa-desa ada rakyat yang makan bonggol pisang. Tak sedikit orang bunuh diri karena tak kuasa memberi makan keluarganya.

Lantas apa yang kita hadapi baru-baru ini adalah tidak terlepas pada masalah pangan. Kekeringan melanda negara ini cukup panjang sehingga menggagalkan sebagian panen dan menunda sebagian tanam. Persoalan nilai tukar, kebutuhan energi yang mahal, pertumbuhan ekonomi stagnan, komoditas tidak bergairah sehingga sektor riil begitu terpukul menjadi tantangan tersendiri pada wajah bangsa ini.

“Kita harus perkuat pemikiran kita, untuk meneguhkan pendirian kita akan nilai-nilai cara pandang kita terhadap bangsa dan negara ini. Kepada bapak Presiden RI, sangat tepat menerima pesan pendiri bangsa untuk segera menyelesaikan persoalan pangan yang tidak henti menjadi persoalan negeri ini,” pungkas Andi Akmal Pasluddin.

Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI


posted by @Adimin

Dapat Urutan 2, Irwan: Sama Saja Nomor Urut Itu

PADANG (26/8) - Bagi Irwan Prayitno, tak ada makna khusus bagi dirinya terkait nomor urut 2 yang didapatkan saat pengundian dan penetapan nomor urut pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) 2016-2021, pada pleno terbuka yang digelar KPUD Sumbar, Selasa (25/8/2015) malam di sebuah hotel di Padang.

"Sama saja nomor urut itu, baik satu atau dua. Ya nggak ada masalah," ujar Irwan saat ditanya awak media terkait makna nomor urut usai pleno.

Menanggapi imbauan dari KPU untuk menurunkan baliho dan spanduk sebelum masa kampanye terbuka, 27 Agustus 2015 ini, Irwan berjanji, pihaknya sudah menugaskan pihak advertising, untuk menurunkan semua baliho dan spanduknya yang ada di semua titik.

Ia juga mengaku sudah menambah biaya, untuk penurunan baliho tersebut. "Palingan yang tinggal tidak banyak, hanya satu-satu saja. Kalau di Padang sudah hampir habis semuanya," ungkap Irwan.

Untuk rencana kerja pasangan calon Irwan Prayitno – Nasrul Abit (IP-NA) ke depannya, ia mengatakan, akan melakukan konsolidasi terlebih dulu. "Kita juga sudah melakukan beberapa pembicaraan dengan tim pemenangan," terangnya.

Keterangan Foto: Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno (kiri) - Nasrul Abit (kanan) mendapatkan nomor urut 2 dalam Pilkada pada Desember 2015. 
Sumber: http://www.valora.co.id


posted by @Adimin

PKS: Indonesia Inspirator Kemerdekaan Bangsa Asia-Afrika

Written By @Adimin on Tuesday, August 25, 2015 | 8:18 PM


JAKARTA - Indonesia merupakan inspirator bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika untuk menuntut dan memperjuangkan kemerdekaannya. Presiden Soekarno telah berhasil menghadirkan kemerdekaan sebagai jembatan masa menghantarkan rakyat Indonesia kepada kesejahteraan, kedaulatan, dan kemandirian.

"Sebagai negara yang merdeka selepas berakhirnya Perang Dunia II tahun 1945, Indonesia merupakan inspirator bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika untuk menuntut dan memperjuangkan kemerdekaannya," kata politikus PKS, Jazuli Juwaini di DPR, Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Ketua Fraksi PKS itu mengatakan meski banyak diwarnai berbagai dinamika politik, ekonomi sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan, Indonesia telah begitu banyak melalui pencapaian positif sepanjang 70 tahun merdeka. Hal itu tentunya diiringi dengan berbagai beban pekerjaan rumah yang menunggu untuk diselesaikan oleh seluruh komponen bangsa.

"Seluruhnya mengacu pada upaya untuk mencapai tujuan kemerdekaan kita, yakni melindungi seluruh tumpah darah, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan turut serta dalam perdamaian dunia," ujar Jazuli.

Jazuli berharap diselenggarakannya seminar refleksi kebangsaan oleh PKS dapat menjadi catatan penting bagi Indonesia di masa depan, khususnya, menyongsong 100 tahun Indonesia Merdeka di tahun 2045 mendatang. [tribunnews]


posted by @Adimin

Hidayat Nur Wahid: Pemerintah Harus Adil Terhadap Madrasah 25 Aug 2015 | 10:56 WIB



JAKARTA (24/8) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid meminta Pemerintah adil dalam merumuskan anggaran untuk madrasah. Hidayat menyampaikan hal ini di sela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VIII DPR RI dengan Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kementrian Agama (Kemenag) di Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/8).

“Kami menuntut keadilan anggaran karena undang-undang tidak membeda-bedakan. UUD 1945 Pasal 31 ayat 4 tidak membedakan antara pendidikan umum dan pendidikan agama,” kata Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Hidayat menjelaskan negara di dalam Pasal 31 UUD 1945 hasil amandemen ke IV, memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional. Negara dalam hal ini tidak membedakan antara pendidikan umum dan pendidikan agama.

Menurut Hidayat, selama ini kinerja Dirjen Pendis Kemenag masih belum maksimal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)–nya. Ia memberikan contoh anggaran untuk satu universitas negeri seperti Universitas Indonesia (UI) sama dengan anggaran untuk 14 Universitas Islam Negeri (UIN).

“Kinerja Dirjen Pendis memang layak untuk dikritisi. Anggaran untuk madrasah dan perguruan tinggi agama jauh di bawah perguruan tinggi umum dan sekolah-sekolah umum,” ujar Hidayat.

Legislator dari Dapil Jakarta II yang meliputi luar negeri, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan ini memberikan dukungan terhadap Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI). Hidayat melihat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) begitu berdaya memperjuangkan nasib guru-guru, tentu saja hal ini bisa dilakukan PGMI.

“Pemerintah melalui Kemenag perlu mendukung PGMI agar nantinya guru-guru madrasah bisa terpenuhi hak-haknya dan meningkat kualitasnya,” pungkas Hidayat.

Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI


posted by @Adimin

Fraksi PKS Maksimalkan Potensi untuk Kemaslahatan Rakyat

Written By @Adimin on Monday, August 24, 2015 | 8:29 PM


JAKARTA (21/8) – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini mengatakan, Fraksi PKS akan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki agar melahirkan kemaslahatan rakyat Indonesia. Hal itu disampaikan Jazuli, saat membuka rapat kerja terbatas Fraksi PKS DPR RI, di Gedung Serbaguna, Wisma DPR, Kopo, Jawa Barat, Jumat (21/8).

"Agar potensi dari Fraksi PKS DPR benar-benar bisa dimaksimalkan bagi kemaslahatan rakyat," kata Jazuli.

Jazuli menambahkan, rapat yang bertajuk "Bersinergi Menuju Optimalisasi Peran Fraksi PKS DPR RI" ini, adalah upaya untuk mencapai target dengan kerja yang terukur. "Yang paling penting dari semua ini ada kesadaran dan tanggung jawab," ujar politisi PKS asal Banten itu.

Selain Jazuli, turut memberi sambutan raker, anggota Fraksi PKS Ledia Hanifa Amalia. Anggota DPR RI yang duduk di Komisi VIII itu, memaparkan visi dan misi Fraksi PKS. "Fraksi PKS ingin DPR menjadi lembaga yang kuat," ujar Ledia.

Raker yang akan berlangsung hingga Sabtu (22/8) itu dihadiri oleh seluruh tenaga ahli Fraksi (TAF) dan para pimpinan Fraksi PKS DPR RI.

Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI


posted by @Adimin

Sohibul Iman: Parpol Berfungsi dengan Baik, Indonesia Jadi Negara Maju


KABUPATEN BOGOR (22/8) - Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mengingatkan kader dan segenap anak bangsa kembali menengok minimal 4 fungsi partai politik (parpol). Menurutnya, jika partai menjalankan fungsi dengan baik, Insya Allah Indonesia akan menjadi negara maju.

Kang Iman, panggilan akrab Mohamad Sohibul Iman, menyampaikan hal tersebut dalam pidato politiknya di hadapan empat ribuan kader inti Kabupaten Bogor pada Sabtu (22/8) di Ciawi. Ia menjelaskan 4 di antara sejumlah fungsi partai, antara lain: Pertama, fungsi agregasi ideologi.

“Kehadiran parpol tidak bisa lepas dari ideologi yang dibawanya. Berbagai pemikiran yang ada dalam parpol dirumuskan dalam satu ideologi yang utuh. Ideologi partai itulah yang dipegang teguh dan menjadi orientasi seluruh aktivisnya. Partai ini hadir karena membawa ideologi besar yang sudah jelas,” katanya.

Partai, kata Kang Iman, sebagai institusi politik yang lahir dari rahim Republik Indonesia, tidak menafikkan ideologi Pancasila. Seluruh partai harus menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa serta menjadikanya sebagai rujukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kang Iman menyebut PKS memiliki ideologi partai yang jelas dengan basis Islam untuk memberi manfaat bagi seluruh anak bangsa atau rahmatan lil 'alamiin (menjadi rahmat bagi seluruh alam).

“Semua partai akan memperjuangkan ideologinya yang tidak bertentangan dengan Pancasila. Dengan menjalankan dan mewujudkan ideologi bangsa dan partai ini, Insya Allah kita bisa menjadi kontributor bagi perbaikan bangsa,” ujar Kang Iman di sela-sela menjawab pertanyaan wartawan.

Kang Iman melanjutkan, pada fungsi kedua yaitu pendidikan politik. Fungsi ini meniscayakan parpol harus mampu menjadikan dirinya sebagai agen penting untuk mendidik warga negara menjadi baik.

“Ada semacam pendidikan kewarganegaraan untuk turut menjadikan warga negara menjadi baik. Bayangkan jika partai menjalankan fungsi ini maka kedepan, Indonesia menjadi bangsa yang civilized,” jelasnya.

Ketiga, masih menurut Kang Iman, fungsi advokasi kepentingan rakyat. Fungsi ini meniscayakan bahwa parpol harus mendengar aspirasi rakyat dan memperjuangkannya.

"Nahnu min hum, nahnu ma'ahum wa nahnu lahum, kami dari mereka (rakyat), kami bersama mereka (rakyat) dan kami bekerja untuk mereka (rakyat)," tegas Kang Iman mengenai pentingnya berjuang bersama rakyat. Menurutnya, jika parpol menjalankan fungsi ini, maka keberadaan partai akan dengan mudah diterima dan didukung rakyat.

Kang Iman menambahkan pada fungsi parpol keempat, yaitu fungsi candradimuka pemimpin bangsa. Parpol mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa. Di dalam partai politik-lah, ujar Kang Iman, lahir pemimpin unggul dari tingkat lokal, nasional, hingga pemimpin dunia. Sehingga negeri ini sesungguhnya tidak akan kekurangan stok pemimpin.

"Partai di Rusia dan Tiongkok jauh-jauh hari sudah menyiapkan pengganti pemimpin mereka secara sistematis, kita harusnya jauh lebih bisa. Kita dapat bayangkan jika partai politik di Indonesia menjalankan fungsinya dengan benar, minimal 4 fungsi tersebut, maka Indonesia bisa menjadi negara maju, dan PKS sejatinya harus siap menjalankan 4 fungsi tersebut dengan benar," pungkas Kang Iman. [pks.id]

Keterangan Foto: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyampaikan pidato politiknya di Ciawi, Kabupaten Bogor pada Sabtu (22/8).

posted by @Adimin

Ini Pandangan PKS Atas Nota Keuangan Pemerintah dan RAPBN 2016 - 2 Habis

Written By @Adimin on Friday, August 21, 2015 | 10:00 PM


Keenam, alokasi belanja infrastruktur sebesar Rp313 triliun meningkat Rp23 triliun harus konsekuen dalam eksekusinya, jangan lagi ada serapan rendah karena berpengaruh pada pergerakan roda ekonomi.

"Pemerintah juga jangan hanya fokus pada pendanaan proyek-proyek besar tapi termasuk proyek bersifat masif dan padat karya agar lebih langsung dirasakan rakyat dampaknya," ujar Jazuli.

Ketujuh, anggaran kesehatan Rp106 triliun (5% dari belanja negara) telah memenuhi amanat Undang-Undang (UU) No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Untuk itu pemerintah harus tingkatkan layanan dan infrastruktur Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang masih buruk saat ini.

Kedelapan, transfer daerah naik menjadi Rp782 triliun, bahkan lebih tinggi dari belanja K/L. Pemerintah harus awasi dan dampingi agar efektif serapannya untuk percepatan pembangunan daerah, jangan hanya diparkir di bank-bank daerah.

Kesembilan, dana desa juga alami peningkatan menjadi Rp46,98 triliun (6% dari target 10 persen). Ke depan perlu ditingkatkan sesuai amanat UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa (10%) seiring dengan kesiapan dan kehandalan aparatur desa untuk mengelolanya bagi percepatan pembangunan desa.

"Dana desa harus jadi berkah bagi desa jangan sampai jadi petaka dan sumber korupsi/penyelewengan baru," tambah Jazuli.

Kesepuluh, alokasi subsidi nonenergi melalui bantuan-bantuan sosial nilainya Rp80,4 triliun harus didukung basis data yang valid dan sistem yang akuntabel, jangan sampai melenceng dari sasaran apalagi diselewengkan.

"Fraksi PKS akan serius mengawal RAPBN 2016 hingga disahkan nanti agar optimal berpihak pada rakyat yakni dalam meringankan kesulitan ekonomi dan (pada saat yang sama) meningkatkan kesejahteraan rakyat," pungkas politisi PKS asal Banten itu. [kabarpks.com]


posted by @Adimin

Ini Pandangan PKS Atas Nota Keuangan Pemerintah dan RAPBN 2016 - 1


JAKARTA (20/8) – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI telah menyampaikan pandangannya atas Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) yang disampaikan Presiden Jokowi pada 14 Agustus 2015 yang lalu, pada Sidang Paripurna DPR, Kamis (20/8).

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini menilai, ada sejumlah materi dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2016 yang harus dikritisi maupun diapresiasi secara objektif dan proporsional oleh FPKS. 

Pertama, papar Jazuli, angka pertumbuhan yang ditetapkan 5,5% sesungguhnya menyelisihi target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2016-2019 yang sebesar 6-7%. Meski lebih kecil angka tersebut sulit dicapai tanpa kerja keras pemerintah.

Kedua, Fraksi PKS menilai potensi ekonomi masih mungkin tumbuh lebih tinggi dan berkualitas. Sayangnya pemerintah belum memberikan arah yang jelas terkait dengan transformasi struktural ekonomi.

Ketiga, jargon trisakti terkait kemandirian ekonomi harus diakui masih sebatas retorika. Bagaimanaroadmap-nya, apa basis industri yang kuat untuk dikembangkan belum nampak jelas. Tanpa industrialisasi yang kokoh kita sulit menjadi bangsa produsen.

"Usul Fraksi PKS, hasil pertanian dan kelautan menjadi basis industri yang kita perkokoh, dan untuk itu perlu dukungan infrastruktur, regulasi, serta kebijakan yang berpihak," ujar Jazuli.

Keempat, lanjut Jazuli, pemerintah dan otoritas keuangan harus sinergis antisipasi dampak pelemahan rupiah yang sekarang sudah bertengger di angka Rp13.400 per dollar. Sebagai nahkoda pemerintah harus jelaskan paket kebijakan yang efektif dan eksesif untuk mengatasi dampaknya bagi pelemahan daya beli rakyat.

Kelima, pemerintah menetapkan target pendapatan negara Rp1.848 triliun dimana dari sumber perpajakan sebesar Rp1.565 triliun (naik 5,1%). Pemerintah perlu efektifkan pencapaiannya karena selama ini selalu tidak tercapai meski nilai target itu sesungguhnya juga jauh dari optimal. 

"Tax ratio selama beberapa tahun yang stagnan dan cenderung menurun harus ditingkatkan. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga masih sangat mungkin ditingkatkan," imbuh Jazuli. [kabarpks.com]


posted by @Adimin

PKS Selepas Anis (3 - Habis)



Dengan demikian, kalau toh ada perubahan, sifatnya akan aksentuasi saja. Ini akan terkait erat dengan karakter orangorang yang ada dalam DPTP. Baik Ketua MS maupun Presiden PKS yang tampak lebih kalem lebih dekat dengan gaya kepemimpinan yang disebut Herbert Feith sebagai administrator ketimbang solidarity maker.

Banyak yang melihat “pasangan” ini cocok dengan kebutuhan pascaturbulensi. Fokus kerja bisa jadi diarahkan pada soal-soal seperti regenerasi kepengurusan, pembagian tugas elite untuk pemantapan kembali akar rumput, dan hubungan lobi eksternal yang lebih kuat, ataupun pemeliharaan kemandirian partai atas usahausaha kolektif yang independen.

Perubahan yang juga mungkin terjadi sebagai efek dari post -Anis yakni kembalinya mereka yang selama ini menahan diri dan menjaga jarak ke pangkuan partai. PKS saat ini mungkin akan tampak menarik (lagi) bagi mereka karena terbebas dari bayang-bayang Anis. Hal yang mungkin juga akan bergeser adalah justru pandangan masyarakat terhadap partai ini sendiri.

Sosok Presiden Partai baru yang tidak kontroversi dalam makna sesuai dengan “standar persepsi dan kehendak” publik tampaknya cenderung akan membawa persepsi yang lebih positif terhadap partai ini. Lepas dari itu, berakhirnya era kepemimpinan Anis, yang bahkan cukup mengejutkan bagi beberapa kader, menunjukkan bahwa pengultusan adalah sesuatu yang dihindari dari partai ini. PKS (sekali lagi) telah membuktikan didahulukannya sistem.

Sekaligus membuktikan bahwa kekuatan Anis Matta dalam partai ini tidaklah tak terbatas, sebagaimana yang dibayangkan orang, yang berpadu dengan kebesaran jiwanya untuk bersedia undur diri sembari menyatakan bahwa dirinya tak lain adalah prajurit yang siap ditempatkan di mana pun untuk kebesaran partai.


Grafis: PKS Art


posted by @Adimin

PKS Selepas Anis (2)



Dengan posisinya yang baru saat ini, untuk pertama kalinya tidak dalam lingkar Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP), praktis Anis bukanlah lagi orang yang mampu pegang peranan dengan cukup leluasa. Posisinya yang akan berurusan dengan masalah luar negeri akan membuatnya akan disibukkan pada ihwal yang lebih terbatas meski tidak berarti remeh.

Namun, apakah hal ini akan menyebabkan sebuah perubahan besar bagi PKS? Secara umum perubahan yang mendasar tidak akan banyak terjadi. PKS akan tetap mewujud sebagai sebuah partai Islam yang terbuka, moderat, sekaligus rigid dalam beberapa hal dengan orientasi dakwah dan pengaderan. Ada beberapa hal yang menyebabkan perubahan drastis akan sulit terjadi.

Pertama, eksistensi ideologi yang cukup kokoh tertanam, terutama pada kader-kader di level elite yang saat ini memainkan peran menentukan. Sejauh ini kader-kader PKS masih satu keyakinan hingga dapat dipastikan bahwa posisi dan sikap partai tidak akan banyak bergeser.

Perubahan drastis hanya akan muncul jika ada virus kepentingan pragmatis atau pertentangan ideologis yang akut di antara sesama kader. Hal ini menunjukkan pula bahwa apa yang dilakukan oleh Anis selama ini sejatinya masih dalam koridor ideologi yang dianut oleh PKS. Kedua, keberadaan dan peran- peran tokoh-tokoh yang dihormati.

Masih eksisnya para senior yang terutama adalah KH Hilmi Aminuddin jelas mampu meredam langkah-langkah drastis yang dapat melumpuhkan soliditas dan akselerasi pergerakan partai. Dalam prosesi pemilihan Ketua Majelis Syura misalnya ada kekuatan karisma generasi awal (dan kepercayaan generasi berikutnya) itulah yang menyebabkan keputusan musyawarah terbatas antara Hilmi Aminuddin, Salim Segaf Al-Jufri, dan HNW diterima dengan mulus.

Ketiga, budaya untuk mencari titik temu dan kebersamaan. Tempaan pengaderan menyebabkan ada semangat persaudaraan yang mudah terpicu manakala dibutuhkan. Tradisi mencari titik temu ini tidak menghilang, bahkan saat ini menurut beberapa tokoh partai menjadi lebih baik. Musyawarah pun tetap berjalan secara normal, MS tahun ini adalah produk terakhirnya.

Dalam atmosfer ini partai akan tetap menjadi saluran kepentingan bersama. Karena cenderung mengarah pada upaya mencari titik temu, berbagai perubahan akan terjadi secara gradual dan penuh pertimbangan.Keempat, ada saringan historis yang menyebabkan mereka yang tetap berada dalam PKS saat ini relatif memiliki kesamaan pandangan.

Mereka yang telah merasa berbeda kebanyakan telah berada di luar pagar partai. Komunitas yang ada dalam PKS mewakili satu pandangan besar meski di sana-sini tetap ada perbedaan. Dalam makna satu kesatuan besar yang terpurifikasi inilah perubahan- perubahan drastis tidak mudah mewujud. 

Bersambung...


posted by @Adimin

PKS Selepas Anis (1)



Penulis : DR FIRMAN NOOR MA (HONS) - Honorary Research Fellow, University of Exeter

Anis Matta adalah sosok unik dalam PKS. Sosok yang dalam hal gelar akademis biasa-biasa saja, namun memiliki peran yang tidak sedikit untuk partai yang mayoritas pengurusnya sarjana ini.

Sebagai figur pimpinan, Anis tampak tidak sepi dari penolakan maupun penerimaan. Bagi yang tidak menyukainya, Anis Matta adalah sebuah duri dalam daging yang menghadirkan kebingungan dan ketidakjelasan jati diri. Pandangannya yang terlalu maju, untuk sebuah 
gerakan yang percaya pada mihwar (tahapan), memaksa sebagian kader untuk memahaminya secara tertatih-tatih, dan meninggalkannya yang akhirnya menyerah dalam marah.

Anis bagi mereka tak lain adalah ikon kepasrahan atas pragmatisme politik dan duniawi. Sementara bagi yang bersimpati melihatnya sebagai seorang sosok yang inspiratif. Gaya bicaranya yang retorik, berisikan logika politik modern dan sikap yang tidak “distingtif pendakwah” memberi warna tersendiri. Hasil paksa diri untuk mau belajar dan bersikap inklusif itu membuka wawasan banyak kader.

Bermodalkan kemampuan retorisnya pula, dia mampu meyakinkan komunitas kader senior di level pembuat keputusan partai (AHWA) untuk dapat memahami apa yang dia maksudkan. Tidak itu saja, dia juga mampu memberikan kepercayaan diri bagi para kader, terutama mereka yang paham akan makna kontekstualisasi perjuangan dalam politik.

Lepas dari itu, meski bukanlah bagian dari generasi pertama gerakan tarbiyah, Anis telah turut meletakkan fondasi arah pergerakan partai dakwah ini. Terutama untuk lebih cepat melakukan penyesuaian demi penyesuaian dalam rimba raya politik yang jauh lebih ganas dari sekadar urusan menasihati orang menuju jalan yang di ridai Tuhan.

Cekatan dalam menangkap kesempatan dan beradaptasi, meski tidak sepenuhnya berakhir gemilang, adalah salah satu dari sekian karakternya. Karya Anis yang akan tebal tercatat dalam sejarah PKS adalah saat memimpin partai selamat dari turbulensi hebat menjelang Pemilu 2014. Di bawah alur strategi dan intuisinya, PKS tidak jadi menghilang dari peredaran politik nasional, sebagaimana yang diprediksi berbagai survei pascakasus LHI. Suara partai ini bertambah meski jumlah kursi lumayan menyusut.

Bersambung...


posted by @Adimin

PKS: Target Pertumbuhan Ekonomi Tak Sesuai RPJMN

Written By @Adimin on Thursday, August 20, 2015 | 7:05 PM



JAKARTA - Fraksi Partai Keadilan Sejahter (PKS) di DPR RI dalam sidang paripurna hari ini menilai, target pertumbuhan ekonomi 5,5% dalam Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (RAPBN) 2016 akan sulit dicapai bahkan tidak sesuai dengan target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2015-2019 sebesar 6%-7%.

Anggota Fraksi PKS Abdul Fikri Fakih mengatakan, pemerintah sudah menargetkan angka tersebut namun belum memberi arahan jelas soal kemana arah perekonomian Indonesia.

"Memang, angka ini ‎memungkinkan untuk tumbuh tinggi tapi pemerintah belum memberi arah yang jelas terkait arah perekonomian Indonesia. Kami memandang RABPN 2016 butuh penajaman kebijakan untuk mendorong pembangunan dan peningkatan kemakmuran rakyat," ujar Fikri Fakih di ruang sidang paripurna DPR RI Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Hal tersebut berkaitan dengan target pendapatan negara sebesar Rp1.848 triliun yang perlu dikaji ulang. Karena selama ini target pajak tidak pernah tercapai. "Kami menilai sumber penerimaan dari pajak belum maksimal. Tax ratio masih stagnan bahkan menurun dan ini perlu ditingkatkan," ujarnya.

Fikri Fakih juga menambahkan untuk belanja infrastruktur sebesar Rp313 triliun naik sekitar Rp23 triliun. Dengan kenaikan belanja infrastruktur yang besar ini harus diikuti kemampuan eksekusi yang baik.

"Pemerintah perlu pertimbangkan bukan hanya proyek besar yang didanai. Kami desak alokasi pertanian dan keluatan, ke depan harus jadi basis perekonomian yang kokoh," pungkas dia.

Sumber: http://ekbis.sindonews.com


posted by @Adimin

Gelombang Pertama Sudah Berangkat, Urusan Visa Haji Belum Tuntas


JAKARTA (20/8) - Meski keberangkatan kloter pertama haji dimulai pada Jumat (21/8), beberapa persoalan krusial terkait penyelenggaraan ibadah haji belum selesai. Diantaranya soal visa bagi calon jamaah dan petugas kesehatan haji yang belum tuntas.

“Keberangkatan jamaah calon haji pertama Insya Alah pada 21 Agustus 2015. Setiap kloter akan didampingi oleh petugas kesehatan. Namun, Komisi VIII mendapat temuan kalau visa bagi calon jamaah haji dan petugas kesehatan banyak yang belum keluar,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah usai melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) beserta jajarannya, Rabu (19/8) di Senayan, Jakarta.

Ledia meminta pihak Kementerian Agama untuk segera menuntaskan persoalan visa dalam satu dua hari ke depan. Terutama, bagi para petugas kesehatan dan pendamping ibadah.

“Pengalaman tahun-tahun lalu ada kloter yang petugas pendampingnya, baik petugas kesehatan maupun ibadah, belum mendapat visa hingga jadwal keberangkatan. Ini tentu menyulitkan jamaah, berpotensi masalah, dan membuat kacau proses pelaksanaan haji yang sudah memiliki jadwal tertentu. Karena itu dalam satu dua hari ini soal visa, terutama bagi para petugas, harus sudah selesai,” tegasnya.

Legislator Fraksi PKS ini juga mengingatkan, bila data jamaah sudah terinput lengkap dan rapi, semestinya perubahaan e-hajj dari pihak Kedutaan Saudi Arabia (KSA) tidak menjadi masalah, bahkan dapat mengefisienkan kerja.

“Selama ini data dari kita (Pemerintah Indonesia) memang belum rapi, dan masih banyak mengandalkan data manual. Termasuk di dalam proses siskohat yang semestinya sesuai namanya, sudah berbasis data digital dan terpadu,” ujar Ledia.

Begitu pula soal libur lebaran dan perubahan e-hajj, menurut Ledia, hal tersebut merupakan pelajaran agar pihak kementerian dapat lebih tanggap melakukan antisipasi melakukan pengaturan input data tepat waktu.

“Sebab libur lebaran dan perubahan-perubahan sistem adalah kejadian yang sudah terjadwal sebelumnya, ” tegasnya.


Pada kesempatan yang sama, Dirjen PHU Abdul Djamil mengakui visa bagi jamaah reguler yang selesai baru sekitar 80 persen. Sementara visa haji khusus belum ada yang selesai. Hal itu dikarenakan pelayanan sempat terhenti saat libur Idul Fitri dan perubahan sistem e-hajj dari pihak Kedutaan Saudi Arabia. [kabarpks.com]

Keterangan Foto: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah.


posted by @Adimin

Wako Mahyeldi Dikalungi Tanda Penghargaan Lencana Melati


PASAMAN – Lagi, Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo meraih penghargaan terhormat. Kali ini Wako Padang mendapatkan tanda penghargaan Lencana Melati dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Tanda penghargaan dari Kakwarnas Pramuka ini dikalungkan Kakwarda Pramuka Sumatera Barat Muslim Kasim kepada Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo dalam peringatan Hari Pramuka Tingkat Sumatera Barat di halaman Kantor Bupati Pasaman, Kamis (20/8) pagi.

Usai pengalungan tanda penghargaan Lencana Melati, Walikota Padang yang juga Ketua Mabicab Pramuka Kota Padang ini menyebut dengan diraihnya penghargaan tentunya patut disyukuri dan akan menimbulkan tanggungjawab yang cukup besar ke depannya. “Alhamdulillah, mudah-mudahan dengan penghargaan ini tentunya akan menimbulkan tanggungjawab ke depan bagaimana peningkatan dan pengembangan Pramuka di Kota Padang lebih baik lagi,” katanya.

Mahyeldi melihat, Pramuka merupakan wadah yang cukup berguna bagi anak-anak generasi penerus bangsa dan masyarakat. “Saya melihat melalui Pramuka banyak nilai-nilai yang dibutuhkan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat yang memang harus kita hadirkan di seluruh anak bangsa dalam kehidupan,” sebutnya.

“Ini suatu potensi dan peluang yang baik dalam peningkatan Pramuka dan anak bangsa sehingga memiliki nilai moral kebersamaan dan kepedulian,” tambah H. Mahyeldi Dt Marajo.

Wako menekankan, Pramuka di Kota Padang nantinya akan lebih berbenah lagi sehingga kepramukaan benar-benar tertanam di dalam kehidupan masyarakat. “Maka itu Pramuka Padang nantinya bagaimana menyiapkan pelatih lebih banyak lagi, sehingga seluruh anak dan masyarakat terlibat aktif dalam kepramukaan,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Kwarda Sumatera Barat Muslim Kasim menyebut Pramuka ke depannya haruslah keren, asyik dan menyenangkan. Sebab saat ini merupakan era teknologi informasi sehingga semuanya mesti melek perkembangan teknologi informasi.

Apalagi kini menurut Muslim Kasim, narkotika dan zat adiktif lainnya semakin marak dan berkembang di tengah kehidupan remaja. Termasuk perilaku kriminal. “Rendahnya kepedulian sosial dan semangat tentu berdampak kepada sikap bela negara. Ancaman ini menjadi tanggungjawab semua komponen termasuk pramuka,” katanya.

Karena itu Pramuka diharapkan menjadi pemersatu dan perekat bangsa. Dan apabila Pramuka tidak ingin ditinggalkan, Pramuka harus mampu menangkap gejala tersebut. “Pramuka ke depannya harus keren, asyik dan menyenangkan. Selain itu juga harus kreatif sehingga bangga menjadi seorang Pramuka. Pelatih pun juga harus menerapkan teknologi informasi kepada Pramuka karena tantangan anak muda semakin besar,” sebut Muslim Kasim.

Muslim Kasim berharap dengan penghargaan ini seluruh penerima penghargaan akan lebih meningkatkan kepramukaan di daerah masing-masing.”Selamat kepada seluruh penerima tanda penghargaan,” ucapnya.

Selain Lencana Melati, juga disematkan Lencana Darmmabakti dan Lencana Pancawarsa kepada sejumlah penerima. Penghargaan ini diberikan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Kwarnas Pramuka yang ditandatangani Adhyaksa Dault bernomor 127 tahun 2015 bertanggal 10 Agustus 2015. [humas dan protokol kota padang]


posted by @Adimin

Salim Segaf minta semua Kader PKS Rujuk


 

pkspadang.com - Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru terpilih untuk masa khidmat 2015-2020, Salim Segaf Aljufri meminta para kader merapatkan barisan. Lebih khusus, mantan menteri sosial ini pun mengungkapkan upaya rekonsiliasi internal dilakukan dalam 100 hari kepemimpinannya.
 
"Ada yang pindah kesana-sini, mungkin 100 hari mereka itu rujuk semuanya,"ujarnya saat dijumpai Republika di kantor DPP PKS, Jakarta, pekan lalu. Salim tak menafikkan adanya kader dan simpatisan yang pindah ke gerakan lainnya. 

Menurutnya, pemberitaan atas kader-kader PKS yang terkena kasus korupsi luar biasa. Pemberitaan tersebut pun mempengaruhi adanya perpindahan kader dari PKS."Ke depan kita ingin meyakinkan bahwa kita tetap dalam visi misi kita tidak akan berubah jadi bersih, peduli dan profesional,"ujarnya.

Salim mengungkapkan, kesolidan internal akan membuat PKS menjadi lebih kuat. Jika partai tersebut solid, partai dakwah ini pun dapat meraih suara lebih banyak pada Pemilu 2019.  

Mantan duta besar RI untu Arab Saudi itu pun berjanji akan membawa PKS melaju di jalan tol. Salim beranalogi, dengan kecepatan yang tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas, partai tersebut akan melakukan akselerasi untuk bekerja demi Indonesia yang lebih baik.

rol

posted by @Adimin

NIKMATI PERAN AYAH, IRWAN ANTAR ANAK KE SEKOLAH

Written By @Adimin on Wednesday, August 19, 2015 | 6:44 AM



Mulai kemarin (18/8), Irwan Prayitno mulai menjalankan hari-hari sebagai manusia biasa. Biarpun begitu, mantan gubernur Sumbar ini terlihat tetap menjalankan segudang aktivitas. Tentunya, bukan aktivitas seorang pejabat daerah. Namun, seorang ayah bagi anak-anaknya, suami bagi istrinya, mamak bagi kemenakannya dan lainnya.

Tak ubahnya seperti seorang ayah kebanyakan, kemarin Irwan memulai harinya dengan mengantarkan anak-anaknya ke sekolah. Dengan mengendarai mobil sendiri, Irwan mengantarkan kedua putrinya yang tengah menuntut ilmu di SMAN 1 Padang. Tepatnya, sekitar pukul 06.00. Terlihat keceriaan terpancar di wajah kedua putrinya tersebut.

Selama dalam perjalanan, Irwan terlihat berbincang-bincang hangat dengan kedua putrinya itu. Sesuatu pemandangan yang teramat mahal didapatkan keduanya, terutama selama ayahnya menjadi gubernur Sumbar sejak lima tahun terakhir. Seorang ayah yang mau tak mau, harus terlebih dahulu mengedepankan kepentingan rakyat ketimbangan pribadi dan keluarga.

Nah, selepas ayahnya sudah menyelesaikan amanahnya selaku orang nomor satu di Sumbar, barulah kesabaran keduanya terbayar. Ya, salah satunya mereka bisa lebih dekat dengan sang ayah. Tak hanya pergi ke sekolah, namun juga pergi jalan-jalan, bersenda gurau, atau lainnya.

Tak hanya kedua sang putrinya, Irwan pun tampak menikmati hari-harinya. Menggunakan kaos oblong berwarna putih, Irwan terlihat rileks dan santai. “Momen-momen seperti ini, jelas tak bisa secara leluasa saya lakukan sewaktu jadi gubernur. Inilah salah satu cara saya membayar kesabaran mereka selama lima tahun terakhir,” sebut putra Kuranji Padang itu.

Satu kejadian tak terduga terjadi ketika Irwan sampai di depan gerbang SMAN 1 Padang. Sewaktu Irwan menunggu kesempatan berputar haluan akibat macet, tak disangka sosoknya diketahui oleh sang satpam. Tanpa babibu, sang satpam membantu Irwan memutar haluan mobilnya. Padahal di lokasi tersebut, sebetulnya kurang diperkenankan berputar.

Merasa tak mau diistimewakan, Irwan pun menolaknya. Karena dia tahu, posisinya sekarang sama dengan orangtua siswa lainnya. Artinya, kalau tidak boleh berputar di lokasi itu, mau tak mau dia juga harus mengikuti aturan. Namun entah mengapa, sang satpam tetap ngotot. Irwan pun tak punya pilihan dan mengikuti arahan sang satpam.

Kejadian tak disangka itu, juga diketahui orangtua siswa lainnya. Beberapa orangtua pun terlihat menyapa hangat sang mantan gubernur. Tak ingin keberadaannya kian memperparah kemacetan, Irwan pun tahu diri. Setelah bertegur sapa dengan beberapa orangtua siswa, Irwan pun memilih berlalu dari lokasi. “Kalau saya berlama-lama di situ, tentu bisa merugikan orang lain,” tutur suami Nevi Irwan Prayitno itu.

Selepas itu, agenda Irwan berlanjut dengan silaturahmi bersama jajaran kepolisian. Selama menjadi gubernur, Irwan mengakui betapa pentingnya peran jajaran kepolisian ini. Selain menjaga keamanan dan ketertiban di Sumbar, juga turut memperlancar dan memudahkan dirinya dalam menjalankan tugas-tugas selaku gubernur. Terlebih lagi, salah seorang ajudannya berasal dari kepolisian.

Sesudah itu, Irwan pun melakukan sejumlah pertemuan guna mempererat silaturahmi, termasuk bersilaturahmi dengan beberapa wartawan di Sumbar. Tadi malam, Irwan pun melakukan pisah sambut dengan penjabat gubernur Sumbar Reydonnyzar Moenek di Auditorium Gubernuran Sumbar. Intinya, jadwal Irwan tetap padat kendati tak lagi menjadi gubernur Sumbar. (*)

sumber: Padang Ekspres, 19 Agustus 2015


posted by @Adimin
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger