Slider

Blog Archive

Powered by Blogger.
Latest Post

Beberapa Tokoh Berpeluang Jadi Ketua Majelis Syuro PKS

Written By @Adimin on Tuesday, March 31, 2015 | 10:30 PM


JAKARTA - Ketua Badan Penyelenggara Pemilihan Raya (BPPR) Anggota MS PKS 2015-2020, Sunmanjaya Rukmandis menyatakan sejauh ini belum ada pembahasan siapa yang nantinya akan menduduki Ketua Majelis Syuro PKS yang baru. Namun beberapa tokoh menurutnya layak untuk menduduki posisi tersebut.

"Ya figur yang pantas seperti Hilmi Aminudin, Salim Segaf, Hidayat Nur Wahid maupun Anis Matta. Itu nama yang berpeluang jadi ketua majelis syuro" ujar dia, Selasa (31/3). 

Sunmanjaya mengatakan nama-nama yang disebut memiliki kapasitas untuk menduduki posisi ketua majelis syuro. Karena nama nama tersebut memilik kapasita dan track record yang baik.

Menurutnya saat ini internal masih fokus pada perhitungan suara untuk pemilihan anggota majelis syuro yang baru. Hal ini kata dia menjadi step awal sebelum berbicara siapa yang nantinya akan duduk menjadi Ketua Majelis Syuro PKS.

"Jadi pada dasarnya internal PKS belum berbicara terkait siapa yang akan menjadi ketua majelis syuro," katanya.

Sebelumnya, Ahad (29/3) PKS melakukan pemilihan raya serentak di 34 kabupaten dan kota se Indonesia. Seluruh calon anggota MS wajib memenuhi syarat sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD-ART) partai.

Di antaranya, bakal calon sudah menjadi anggota ahli tidak kurang dari tujuh tahun, berusia paling sedikit 30 tahun, berpengalaman sebagai pengurus pada struktur partai tingkat provinsi. [ROL]



posted by @Adimin

Pemblokiran Website Islam adalah Cara Represif dan Otoriter


JAKARTA (31/3) - Anggota Komisi lll DPR RI, Almuzzammil Yusuf menyayangkan sikap Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang mengajukan pemblokiran terhadap beberapa website Islam tanpa klarifikasi dan ketelitian kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).

"Pemblokiran sembarangan terhadap website Islam sangat disayangkan. Jika itu dilakukan kita kembali ke rezim Orde Baru yang represif dan otoriter," tegas politisi PKS asal Lampung ini dalam keterangan persnya, Selasa (31/3). 

Menurut Muzzammil, seharusnya pemerintah memberikan peringatan dan mengundang para pengelola website dan berdialog sebelum diblokir.

"Sampaikanlah surat teguran dan undangan dialog secara baik-baik dengan para pengelola website tersebut. Tidak serta merta merekomendasikan pemblokiran tanpa tolok ukur yang jelas. Tujuan dialog adalah untuk memberikan hak jawab dan klarifikasi. Jika mereka menolak dan tidak kooperatif saya kira wajar jika pemerintah ekspose sikap tersebut untuk jadi catatan publik," jelasnya.

Selain itu, kata Muzzammil, BNPT seharusnya berkoordinasi dengan Kemenkominfo dan Kemenag untuk menentukan apakah website tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.

"Termasuk mengundang para ahli, tokoh agama, ormas Islam serta MUI untuk mengetahui apakah konten dalam website itu menyimpang atau tidak dalam ajaran Islam," imbuhnya.

Jangan sampai, terang Muzzammil, website yang menyampaikan ayat alquran dan sunah, mengecam kebiadaban Israel dan Barat dianggap radikal.

"Jika demikian, kedepan eksistensi website media informasi dan pendidikan Islam terancam rezim Pemerintahan Jokowi yang gunakan pasal karet untuk mengebiri umat Islam," tuturnya.

Dengan banyaknya aspirasi di media sosial, surat pengaduan, dan SMS ke DPR maka kami akan memanggil pihak Pemerintah.

"Teman-teman di Komisi l, lll, dan VIII rencananya akan memanggil Menkominfo, Menag, dan BNPT untuk menanyakan kebijakan ini," pungkasnya. [pks.id]


posted by @Adimin

Gubernur Irwan Apresiasi Sekolah Negeri Berprogram Tahfizh Quran

PADANG (29/3) - Al-Quran merupakan pedoman yang pasti bagi seluruh manusia, karena di dalamnya terkandung hal positif bagi yang mau membaca, menghafal, mengajarkan, dan mengamalkannya. Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat menghadiri acara Wisuda Tahfizh Al Quran Angkatan II, SMAN 1 Padang, Ahad (29/3). 

"Insya Allah, dijamin kehidupan dunia dan akhirat akan selamat bagi manusia yang mau mengamalkan Al-Quran,” ujar Irwan.

Lebih lanjut Irwan juga memotivasi dan memberikan apresiasi kepada para siswa yang mau menghafal dan mengamalkan Al-Quran.

"Khusus bagi anak-anak yang mengamalkan Al Quran pasti akan menjadi anak yang taat beribadah, pintar, dan sukses,” kata Irwan di hadapan sekitar 150 peserta Tahfizh Al-Quran.

Pada kesempatan itu, Irwan memberikan apresiasi kepada SMAN 1 Padang dan wali murid yang telah bekerjasama merancang dan menyusun program pengajaran menghafal Al-Quran, meskipun SMAN 1 Padang bukan sekolah agama. 

Irwan pun berharap program Tahfizh Al Quran yang telah diselenggarakan SMAN 1 Padang dapat diikuti sekolah-sekolah lain yang belum menerapkan.

"Kami melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Sumbar akan mengajak dan menganjurkan program pengajaran seperti ini, agar diterapkan di seluruh Sumatera Barat,” pungkas Irwan.



posted by @Adimin

Hidayat Nur Wahid: DPR Perlu Panggil Menkominfo dan BNPT


JAKARTA (31/3) – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Hidayat Nur Wahid meminta kalangan dewan, terutama Komisi I dan Komisi III DPR RI, memanggil Menteri Komunikasi dan Informatika dan Badan Nasional Penganggulangan Terorisme (BNPT) guna meminta klarifikasi dari kedua lembaga itu terkait penutupan sejumlah situs media Islam.

“Kedua lembaga itu perlu dimintai penjelasan apa alasan penutupan situs-situs media Islam itu. Juga apa yang dimaksud radikalisme versi mereka,” kata Hidayat usai acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (31/3).

Hidayat meminta pemerintah tidak melakukan generalisasi dengan menganggap semua situs media Islam mengampanyekan radikalisme. Pemerintah perlu melakukan klarifikasi sebelum mengambil langkah-langkah yang drastis.

“Pemerintah sudah melakukan klarifikasi belum kepada situs-situs yang dibredel itu? Kalau belum, sebaiknya klarifikasi lebih dahulu,” ujarnya.

Lebih lanjut Hidayat menganggap apa yang dilakukan pemerintah kurang adil. Hal ini disebabkan, di satu pihak pemerintah membiarkan situs-situs pornografi yang jelas-jelas melanggar hukum. Sementara situs-situs media Islam yang belum tentu melanggar hukum sudah langsung dibredel.

“Ini cara-cara Orde Baru. Seharusnya di era keterbukaan seperti ini hal seperti itu dihindari, karena tidak produktif untuk perkembangan demokrasi,” imbuh Hidayat.

Hidayat juga mengemukakan cara yang ditempuh pemerintah tidak akan membantu program deradikalisasi yang sedang giat-giatnya dilakukan pemerintah. Karena sebagian dari situs-situs yang dibredel tersebut justru menampilkan wajah Islam yang ramah, antikekerasan, dan menyajikan bagian-bagian dari Islam yang penuh toleransi. [pks.id]


posted by @Adimin

Pemira PKS Sumbar, Dari Silaturahim Hingga Batu Akik


Padang, PKS SUMBAR - Pemira Majelis Syuro yang digelar di Seluruh DPD Kab/ Kota di Sumatera Barat, tidak terkecuali DPD PKS Kota Padang, Ahad (29/3) diikuti dengan sangat antusias oleh ribuan kader partai da'wah tersebut. Banyaknya kader yang hadir juga ikut menjadi ajang silaturrahim keluarga dan diskusi seputar kondisi sosial politik kekinian, tidak terkecuali tema batu akik ikut menjadi bahan diskusi hangat para kader diruang tunggu sambil mengotak atik beberapa batu akik yg melekat di tangan, sesaat sebelum atau setelah menggunakan hak suara.

Satu hal yang juga istimewa, bahwa pemira yang dimulai tepat pukul 08.00 Wib pagi ini hadir pertama kali untuk memilih adalah Gubernur SUMBAR Prof Dr. H. Irwan Prayitno, P.Si, M.Sc. yang ikut menggunakan hak pilihnya sebagai kader PKS. Kemudian berturut turut hadir Ketua DPW PKS SUMBAR Trindah Farhan Satria, MT beserta jajaran pengurus DPW PKS SUMBAR lainnya, berbaur dengan para kader yang sangat antusias menggunakan hak pilihnya.


"Senang sekali, hari ini bisa menggunakan hak suara sebagai kader, serta berkumpul bersama kader lainnya ditengah berbagai kesibukan yang beragam, sehingga bisa berdialog langsung tentang isu lokal dengan kader struktur yang juga mendapat amanah sebagai wakil rakyat di DPRD. Ungkap Dedi salah seorang kader PKS Kota Padang.

Dikota Padang Kader PKS memberikan hak suaranya di Markas Dakwah (Kantor DPD) PKS Kota Padang di Jl. Kismangun Sarkoro kota Padang dari jam 8 hingga jam 2 siang. Kader yang memiliki hak pilih akan menggunakan hak suaranya dengan memilih 2 nama dari 10 nama yang disediakan. Kurang lebih ada 1246 Kader yang menggunakan hak suara untuk seluruh Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat. [sumbar.pks.id]


posted by @Adimin

Irwan Prayitno, Gubernur Penuh Prestasi, Santun dan Sederhana

Written By @Adimin on Monday, March 30, 2015 | 4:57 PM

irwan prayitno gubernur sumbar
Oleh:  Yongki Salmeno.


Jarum jam menunjukkan pukul 01.43 WIB dinihari, hari itu adalah malam ke 5 minggu terakhir Ramadhan 1434 H. Kami bersama Ibu Hj. Nevi Irwan Prayitno dan putra-putri beliau; Jundy Fadhillah, Waviatul Ahdi, Anwar Jundi. Atika, Ibrahim , Shohwatul Islah, Farhana, Laili Tanzila, Taqiya Mafaza serta ayahanda Irwan Prayitno, Djamrul Djamal dan Ibu, berada di mushalla gubernuran Sumbar sejak usai shalat tarwih. Kami melakukan iktikaf, dalam rangka memperbanyak amal ibadah di bulan Ramadhan, sekaligus menunggu datangnya malam lailatul qadar.

Mobil dinas gubernur memasuki areal gubernuran dan berhenti persis dekat gerbang mushalla. Terlihat gubernur Sumbar Irwan Prayitno bergegas turun dan memasuki mushalla. Raut wajah beliau menyiratkan keletihan, namun dengan tetap tersenyum dan bersemangat, beliau langsung bergabung dengan kami di mushalla, ikut melakukan iktikaf.

Tak heran jika beliau terlihat lelah, karena baru saja pulang dari kegiatan Safari Ramadhan di Kabupaten Pasaman Barat. Jarak Kabupaten Pasaman dengan Kota Padang cukup jauh, perjalanan biasanyanya ditempuh selama 3,5 jam (dibantu forerider). Tanpa forerider, perjalanan bisa memakan waktu 2 jam lebih lama. Karena itu, jika acara Safari Ramadhan di Pasaman selesai pukul 22.00 WIB, tak heran jika beliau sampai lagi di Padang sekitar sekitar pukul 01.30 atau lebih.

Kami yang sebelumnya nyaris tak mampu menahan kantuk, terjaga seketika. Sungkan rasanya beliau yang baru saja dari perjalanan jauh, tak menyerah melawan kantuk dan tampak masih bersemangat. Apakah kami yang tak mengikuti perjalanan mesti menyerah? Segera kami kembali membuka lembaran kitab suci Al Qur’an lalu bertadarus.

Sekitar pukul 03.00 WIB Irwan, tentu saja disusul oleh kami semua mengambil wudhu, bersiap untuk melakukan qiyamullail (shalat malam). Shalat malam biasanya diimami oleh seorang ustad yang biasanya seorang hafiz quran dan baik bacaannya. Usai shalat malam, dilanjutkan dengan ceramah agama.

irwan1


Setelah ceramah agama kami makan sahur dengan nasi bungkus. Semua sama, termasuk ajudan, pegawai rumah tangga, sopir, satpol PP, kami makan sahur bersama dengan menu nasi bungkus, termasuk Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Meski Cuma dengan nasi bungkus, namun terasa nikmat dalam suasana kebersamaan diiringi sejuknya udara subuh ketenangan batin. Usai sahur, kami berwudhu, bersiap-siap melaksanakan shalat subuh. Usai shalat subuh berjamaah, barulah ritual iktikaf berakhir.

Iktikaf merupakan agenda rutin Gubernur Irwan Prayitno dan keluarga selama 10 hari terakhir setiap bulan Ramadhan. Tahun 2010 dan 2011 (1431-1432 H) dilakukan di mesjid komplek perguruan Adzkia. Namun sejak tahun 2012 dan tahun 2013, karena mushalla gubernuran pasca gempa telah selesai dibangun lagi, iktikaf Gubernur Irwan beserta keluarga dilakukan di mushalla gubernuran.

Itulah salah satu keistimewaan Irwan Prayitno, baginya agama bukan sekedar teori, juga bukan sekedar slogan kosong belaka. Sesibuk apapun, seberat apapun pekerjaan yang dilakukan, atau kemana pun dinas luar kota, puasa Senin dan Kamis tak pernah ia tinggalkan. Juga beliau tak lupa shalat dhuha setiap hari, serta membaca wirid matsurat setiap pagi usai shalat subuh. Apalagi shalat wajib lima waktu sehari semalam, takkan pernah dilupakan. Irwan menjadi sangat cerewet mengingatkan putra-putrinya untuk melaksanakan shalat.

Pengetahuan Pendiri Yayasan Pendidikan Adzkia ini tentang agama sudah melebihi syarat sebagai seorang dai. Banyak ayat-ayat yang mampu ia hafal di luar kepala sebagai referensi untuk menjelaskan masalah-masalah agama dan kehidupan sehari-hari saat berdakwah. Analisa dan ceramahnya tentang masalah agama dan kehidupan sehari-hari sederhana, masuk di akal dan menyejukkan. Setiap Jumat pagi, dua kali sebulanbeliau menjadi ustad di Mesjid Raya Sumatera Barat. Jamaahnya adalah pegawai dan keluarga Pemprov Sumatera Barat. Kegiatan ini rata-rata diikuti oleh 600 sampai 700 jamaah, untuk tahap awal tema yang dibahas adalah tentang fondasi-fondasi Islam mulai dari syahadat sampai tentang Rab (Tuhan). Pengajian berikutnya membahas tema-tema yang lebih aplikatif.

Karena itu selain sebagai gubernur, beliau juga sering didaulat menjadi dai yang mampu memberikan siraman rohani yang menyejukkan, baik di mesjid atau mushalla, di majlis taklim, melalui TV atau radio. Dalam berbagai kesempatan kunjungan ke daerah beliau sering didaulat menjadi khatib Jumat atau sebagai pembicara pada tablik akbar. Juga sudah tak terhitung jumlahnya beliau didaulat untuk memberikan nasihat perkawinan.

“Jika hal itu membuat orang senang dan bahagia, kenapa tidak kita lakukan?,” jawab Irwan Prayitno ringan ketika ditanya kenapa di sela-sela waktunya yang sempit ia masih melowongkan waktu untuk memberikan nasihat perkawinan. “Semoga hal tersebut menjadi amal bagi kita dan memberikan pencerahan bagi yang punya hajat,” ujar Irwan melanjutkan. Seperti biasa, nasihat yang diberikan profesor SDM ini memang selalu memberikan pencerahan dan menyejukkan.

Pengetahuan dan pemahaman beliau tentang agama sering membuat kita tak percaya bahwa Irwan Prayitno tak pernah seharipun mengenyam pendidikan formal di sekolah agama. Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, pendidikan S2 di Universiti Putra Malaysia Bidang Human Resource Development dan pendidikan S3 di universitas yang sama di bidang Bidang Training Management dengan predikat cumlaude. Pengetahuan agama dipelajari secara otodidak sejak remaja secara terus menerus. Ada 20 lebih buku tentang agama yang telah ia tulis. Selain itu beliau juga menulis buku tentang psikologi, sumber daya manusia, sosial, politik dan ekonomi. Lebih dari 40 buku yang telah beliau tulis.

Suatu ketika saya, begitu juga sejumlah teman lainnya merasa malu pada diri sendiri dalam sebuah pengajian. Dalam pengajian tersebut kami diharuskan membaca Al Quran secara bergantian. Hampir semua di antara kami membaca Al Quran secara lambat dan terbata-bata dan banyak kesalahan. Namun ketika giliran beliau, beliau mampu membaca dengan benar, cepat dan lancar. Selama ini saya beralasan tidak lancar dan tidak terbiasa membaca Al Quran akibat kesibukan pekerjaan. Namun ternyata beliau mampu membaca dengan lancar. Siapa bilang kesibukan bisa dijadikan alasan tidak fasih membaca Al Quran?. Kami jadi malu pada diri sendiri.

Kebiasaan membaca Al Quran menurut ayahanda beliau Drs. Djamrul Djamal, SH yang juga dosen IAIN Imam Bonjol Padang telah dimulai sejak kecil. Dulu menurutnya, Irwan tak bisa tidur kalau belum membaca atau dibacakan Al Quran. Kebiasaan itu tak berubah hingga kini.
***
Irwan Gunakan Trail untnk Tembus Daerah Terpencil
Ada sejumlah kepala SKPD yang berusaha mengelak ikut iring-iringan kendaraan gubernur jika melakukan kunjungan ke daerah. “Pak, kami duluan berangkat ke lokasi,” begitu salah satu alasan yang diberikan, agar yang bersangkutan bisa mengelak agar tidak ikut iring-iringan mobil gubernur. Ada juga yang minta keluar dari rombongan dan minta izin berpisah di tengah perjalanan.

Ada apa? Ternyata tak semua SKPD siap nyali mengikuti rombongan gubernur yang nyaris selalu melaju dengan kecepatan tinggi. “Memang permintaan Pak Gubernur demikian, agar kita selalu tepat waktu,” ujar Bribka Indra KS, petugas pengawalan gubernur dan dibenarkan oleh sopir gubernur Reymon. “Bapak justru resah kalau mobil lambat,” lanjutnya. Cepat… cepat… cepat, kata2 itulah yang sering terdengar beliau ucapkan. “Jangan takut, ada Allah yang melindungi kita,” begitu Irwan menjawab pertanyaan apakah ia tidak merasa takut dan kuatir, hampir setiap hari melakukan perjalanan seperti itu.

irwan2


Ada alasan tentunya jika mobil gubernur selalu ngebut dengan kecepatan tinggi seperti itu. Pertama saya lihat memang karakter Irwan Prayitno yang seperti itu, ingin serba cepat. Jika orang lain seumur beliau suka lagu-lagu slow dan sentimentil, beliau justru suka lagu ngebeat dan cendrung rock. “Lagu sentimentil bikin kita mengantuk,” kilahnya. Begitulah karakter Irwan, segala sesuatu dilakukan secara serius dan cepat. Jika ada masalah, maka akan diselesaikan dengan cepat saat itu juga, tanpa menunda-nunda. Tidak ada surat yang tertunda di meja kerja beliau, satu hari selesai dan bisa ditandatangani dimana saja, kapan saja.

Jika tidak langsung diselesaikan saat itu juga, nanti akan datang lagi pekerjaan baru dan seterusnya. Akhirnya pekerjaan itu menumpuk, makin lama makin menggunung. Karena itu Irwan tak mau menunda-nunda pekerjaaan dan tak pernah ada surat yang terunda dan menumpuk di mejanya. Satu kali karena banyaknya kegiatan, pernah Irwan menandatangani surat dan membuat disposisi di mobil dalam perjalanan dinas ke daerah. Lalu surat tersebut dititipkan di mapolsek terdekat di dalam perjalanan, untuk dijemput segera oleh staf.

Alasan kedua, rata-rata ada banyak acara yang harus dihadiri pada hari yang sama, sehari bisa 7 sampai 10 acara. Tak jarang lokasi acara tersebut saling berjauhan, yang satu di Bukit Tinggi, satunya lagi di Batusangkar atau bahkan di Dharmasraya, atau waktunya sangat berdekatan, sehingga harus berburu waktu. Padahal Irwan berprinsip, lebih baik ia datang duluan daripada terlambat. Jangan sampai masyarakat kecewa, prinsip itu yang selalu ia jaga

Boleh dikata, tak ada lagi pelosok Sumatera Barat yang belum dikunjungi Irwan. Sebut saja daerah-daerah terisolir seperti Mentawai, Pasaman, Dharmasraya, Sijunjung atau Solok Selatan. Jika tak bisa dikunjungi dengan kendaraan roda empat, maka daerah itu ia kunjungi menggunakan sepeda motor trail. Olahraga sepeda motor, termasuk trabas memang merupakan salah satu hobinya dari dulu. Hobi tersebut kini ia gunakan untuk mendatangi masyarakat didaerah-daerah terpencil.

Ada juga daerah yang tidak bisa dilalui motor, apalagi kendaraan roda empat. Daerah tersebut hanya bisa ditempuh dengan perahu. Irwan pun tak segan berkunjung ke sana, naik perahu pun baginya tak jadi masalah. Bagi masyarakat kunjungan tersebut sangat luar biasa. “Betulkah ini Bapak Gubernur kita?” ujar masyarakat seakan-akan tak percaya. Kata mereka, jangankan gubernur, camat pun belum pernah mengunjungi daerah mereka.

Ketika berkunjung ke Nagari Mapat Tunggul Kabupaten Pasaman terjadi peristiwa lucu. Saat memberi sambutan camat setempat berkata : “Bapak2 tamu kami dari Pemprov Sumatera Barat, selamat datang di daerah kami Mapat Tunggul, yang terhormat Bapak Gubernur atau yang mewakili,” tentu saja rombongan dari pemprov langsung memotong. “Bukan mewakili, ini memang Pak Gubernur yang langsung datang, ini beliau,” protes salah seorang kepala SKPD. Camat tersebut lalu meralat kata-katanya, namun dari ekspresi wajahnya terlihat seakan-akan ia masih tak percaya bahwa yang datang itu adalah Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno langsung. Mungkin karena penampilan Irwan Prayitno yang santai dan tidak telalu protokoler membuat ia masih ragu. Dalam perjalanan pulang kami masih tertawa-tawa mengingat kejadian lucu itu.

irwan3


Irwan Prayitno memang selalu tampil sederhana, bahkan atribut gubernur yang biasa dipasang di dada kiri oleh gubernur atau pejabat pada umumnya nyaris tak pernah dipakainya. Saya hanya sekali melihat beliau memakainya, yaitu saat Presiden RI berkunjung ke Sumatera Barat. Itupun karena diingatkan oleh protokol Presiden. Mungkin karena penampilannya yang sederhana dan tanpa atribut itu yang membuat camat Mapat Tunggul ragu, apakah yang berdiri di depannya benar-benar Gubernur Sumatera Barat?

Dulu pernah tiga orang tamu berkunjung ke rumah dinas gubernur. Irwan ditemani teman beliau Suwirman, ngobrol dan bercerita tentang berbagai hal. Setelah cukup lama bercerita, kebetulan Irwan ada keperluan masuk ke dalam rumah. Saat Irwan berada di dalam, setengah berbisik tamu tadi bertanya kepada Suwirman, “Sudah hampir satu jam kami menunggu, kok Pak Gubernur belum juga keluar,” tanyanya sang tamu.

“Lho, yang barusan bercerita dengan kita tadi kan Pak Gubernur,” ujar Suwirman. Tamu tadi terkejut dan baru sadar atas kekeliruannya. Dalam fikirannya, gubernur itu adalah sosok yang sangat berwibawa, penuh atribut dan bahkan cendrung menakutkan. Yang ia temui ternyata adalah Irwan yang bersahaja , santai, dan penuh keakraban. “Maaf Pak, maaf Pak,” ujarnya berkali-kali dan segera minta permisi pulang karena malu.

Irwan juga menolak mengganti kendaraan dinasnya dengan yang baru hingga kini (setelah 3,5 tahun menjabat). “Kendaraan ini masih bagus dan masih bisa dipakai,” ujarnya. Menurutnya masih banyak prioritas lain atau dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Ia juga menolak pembangunan rumah dinas baru untuknya, meski sudah tercantum telah dianggarkan tahun sebelumnya. “Pembangunan rumah masyarakat dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa, itu lebih penting,” ujar Irwan menegaskan.

Pasca gempa hingga kini Gubernur Irwan masih berkantor di rumah. Sebelumnya sudah dibangun kantor yang baru untuk gubernur dan telah siap untuk ditempati. Namun setelah melihat kondisi pegawai pemprov berdesak-desakan berkantor sementara di aula kantor gubernur, Irwan memutuskan tidak jadi menempati kantor yang baru tersebut, sebagai ganti ia menyuruh tiga SKPD menempati kantor baru tersebut, pindah dari aula. Irwan tetap berkantor sementara di rumah dinas. Meski rumah yang ia tempati saat ini sudah banyak yang bocor dan kropos dimakan rayap.

Dalam melakukan perjalan ke luar provinsi, Irwan tak pernah memilih maskapai penerbangan. Apapun jenis pesawat dan maskapai penerbangannya, asalkan jadwalnya cocok dan bisa menghemat waktu, baginya tak masalah. Dan ia selalu memilih dan merasa nyaman duduk di kelas ekonomi.

Tentang penampilannya yang sederhana, tanpa atribut serta minim protokoler itu Irwan mengatakan ia tak ingin ada pembatas antara ia dan masyarakat. “Saya kan juga manusia biasa, kenapa harus ada simbol-simbol yang membuat jarak antara kita?” ujarnya.

Dalam kehidupan sehari-hari bagi Irwan memang tak mengenal istilah diskriminasi, dari pejabat tinggi, pengusaha kaya sampai sopir dan tukang kebun sekalipun ia perlakukan sama. Pegawai tak merasa seperti hubungan atasan dan bawahan, lebih terasa sebagai teman. Ia dengan mudah akrab dengan siapa saja. Jika makan dalam perjalanan , beliau mengecek satu persatu anggota rombongan yang pergi bersama beliau, baik pengawal, sopir atau siapa saja. Setelah lengkap dan duduk bersama, barulah beliau mulai makan. Irwan juga tak sungkan makan di kaki lima sekalipun.

Dalam kota, beliau menolak menggunakan mobil pengawalan, kecuali dalam keadaan mendesak. Seringkali pemilik acara masih menunggu-nunggu kedatangan gubernur dengan menyimak raungan sirene mobil pengawalan. Ternyata sirine itu tak pernah terdengar, gubernur sudah datang tepat waktu tanpa pengawalan dan malah sudah duduk bersama mereka.

Irwan juga terkenal sebagai orang yang pemaaf dan nyaris tak pernah marah. Di awal jabatan beliau sebagai gubernur Sumatera Barat banyak sekali ujian dan hambatan. Banyak hal-hal dan kejadian yang sebenarnya memancing emosi. Namun beliau tetap tenang. “Marah bukanlah solusi, apakah dengan marah-marah persoalan jadi selesai, apa bukan sebaliknya?” begitu ia memberi alasan.

Irwan Prayitno dilantik pasca gempa besar yang meluluh lantakkan hampir separuh Sumatera Barat. Masyarakat Sumatera Barat saat itu dalam keadaan nyaris putus asa. Banyak serangan, tudingan bernada miring ditujukan kepada beliau bahkan fitnah secara nyata-nyata. Kerabat dan kawan-kawan geram dan meledak emosinya menanggapi tudingan, black campaign dan fitnah itu dan ingin menyerang balik penyebar fitnah.

Namun Irwan mencegah mereka. “Jika kejahatan dibalas dengan kejahatan, bukankah itu berarti kita sama jahatnya dengan mereka?” ujarnya. Beliau menyarankan agar bersabar, biarkan Allah yang membalasnya, karena Allah maha tahu dan maha adil.

irwan4


Awalnya kami tidak puas dan tidak setuju dengan dalil yang dikemukakan, namun beliau kukuh dan yakin dengan pendiriannya. Akhirnya kami diam saja. Namun kemudian terbukti apa yang diyakini Irwan adalah benar. Perlahan namun pasti fitnah itu justru berbalik kepada penyebar fitnah. Karena Irwan selalu bertindak benar, fitnah itu makin tidak terbukti , justru Irwan makin dipercaya dan penyebar fitnah makin ketahuan belangnya. Memang benar, ternyata Tuhan telah memberikan hukuman yang lebih berat kepada mereka. Subhanallah.

Tahun pertama menjadi gubernur Sumbar merupakan ujian paling berat bagi Irwan. Dalam keadaan daerah yang porak poranda pasca gempa plus suasana transisi pasca reformasi. Dari pagi hingga larut malam silih berganti tamu yang datang, baik dari unsur pemerintahan maupun non pemerintah. Semua membawa dan menyampaikan masalah, datang satu, lalu datang satu lagi, begitu terus silih berganti dari pagi hingga larut malam. Semua mengadu dan menceritakan masalah. Kacau balau sekali kelihatannya.

Namun dengan kepala dingin, seperti mengurai benang kusut, satu per satu dibenahi oleh Irwan Prayitno. Tim pemprov diberi motivasi, sistem dibenahi dan dibuat. Sebagai profesor bidang SDM, Irwan melakukan tes pemetaan potensi untuk mengetahui kualitas semua pegawai pemprov serta mengetahui posisi mana yang tepat untuk mereka masing-masing. Kepala SKPD diminta untuk berfikir out of the box (diluar kebiasaan), agar bisa menyelesaikan masalah-masalah dan tantangan yang super berat saat itu. Rekrutmen pegawai dilakukan dengan serius tanpa tedeng aling-aling. Sistem dibuat agar pekerjaan berjalan baik lancar dan efisien.

Ternyata kondisi yang dalam serba transisi itu bisa berubah, masalah demi masalah bisa diurai dan diselesaikan, sistem mulai berjalan. Sumatera Barat berhasil bangkit kembali. Mungkin Tuhan punya rencana sendiri, pertumbuhan ekonomi Sumatera barat pasca gempa malah semakin meningkat, justru jauh lebih tinggi dibanding sebelum gempa, Sumatera Barat makin mendapat perhatian baik nasional maupun internasional.

Dalam tiga tahun masa jabatan Irwan, pemerintah Sumatera Barat mendapat apresiasi, memperoleh 90 lebih penghargaan tingkat nasional maupun internasional. Itu artinya pemprov Sumbar mendapat penghargaan setiap seminggu sekali. Semua SKPD berlomba-lomba untuk mengukir prestasi. Status WTP (wajar tanpa pengecualian), penilaian paling bergengsi di bidang keuangan dan anggaran, berhasil diperoleh tahun 2013.

***
Sering masyarakat keliru menyebut gelar akademis Irwan, yang paling sering adalah beliau disebut sebagai insinyur pertanian. Soalnya saat memberikan sambutan di bidang pertanian atau peternakan. Ia terlihat sangat paham dengan bidang tersebut dan sangat menguasasi masalah. Menurutnya masalah pertanian sangat urgen, karena mayoritas penduduk Sumatera Barat adalah petani.

Hal ini menurut saya merupakan salah satu keistimewaan lagi dari Irwan. Jika tidak paham dengan suatu masalah, Irwan akan getol bertanya ke orang yang dianggap menguasai masalah tersebut. Setelah diterangkan, dengan cepat beliau menguasai malasah tersebut, bahkan menganalisa dan mengembangkannya. Sesaat kemudian topik tersebut sudah bisa beliau sampaikan berupa sambutan , pengarahan atau makalah, seolah-olah ia adalah pakar dan sangat berpengalaman di bidang tersebut. Karena itu banyak yang bingung menilai, Pak Irwan itu profesor di bidang agama, pemerintahan, pertanian atau ekonomi?

Kebiaasan lainnya adalah, sambil memegang handel pintu untuk turun kendaraan saat sampai di lokasi acara ia bertanya, “Kita dimana, apa acara kita di sini?” Beliau kadang-kadang lupa, karena ada 7 sampai 10 lokasi dan acara setiap hari. Setelah diberitahu, beliau berfikir tiga detik, barulah turun dari mobil dan menuju lokasi acara. Tiga detik itu nampaknya adalah waktu yang beliau butuhkan untuk membuat pidato sambutan. Lalu sambutan itu beliau sampaikan secara sistematis, analitis, tepat sasaran dan selalu tanpa teks.

Beliau bisa belajar suatu hal dengan cepat dan segera menguasai masalah. Semua masalah dan potensi Sumatera Barat ada dalam kepala beliau dan siap dipresentasikan kapanpun dan dimanapun, tanpa teks. Jadi tidak heran jika Irwan langganan menyandang gelar juara umum saat sekolah di SMA 3 Padang dulu dan meraih prediket cumlaude saat menyelesaikan kuliah S3 di Universiti Putra Malaysia.

Bicara soal waktu, Irwan menurut saya sangat perhitungan (baca pelit) . Jika misalnya sudah direncanakan berangkat ke Dharmasraya jam 6 pagi, tidak usah dikuatirkan beliau belum bangun atau belum siap. Kami sudah hafal betul, itu artinya pukul 5.30 kami sudah harus persiapan dan pukul 5.45, sudah berada di mobil. Tak lama, menunggu beliau akan keluar dari rumah dan jam 6 teng langsung berangkat. Begitu yang selalu terjadi sehari-hari, tak pernah meleset. Jangan bermimpi beliau akan terlambat dari janji semula, meski jam berapa pun malamnya beliau mulai tidur dan istirahat. Apalagi jika akan berangkat ke bandara. Jika berangkat dari Jakarta menuju Padang, tak jarang harus berangkat pukul 3 dinihari dari rumah beliau di Kalibata, lalu shalat subuh di bandara. Jangan pernah berharap beliau lupa atau telat dari jadwal yang telah ditentukan.

Saya katakan pelit dengan waktu, karena tak satu menit pun waktu beliau yang dibiarkan menganggur atau terbuang percuma. Waktu kerja dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan bekerja serius dan sungguh-sungguh serta profesional, kadangkala tak mengenal hari libur dan batas waktu jam kerja. Namun karena diatur dengan ketat, beliau masih bisa menyisakan sedikit waktu untuk keluarga, berolahraga (badminton dan karate) serta bermain musik.

Meski jumlah waktu yang beliau sisakan untuk keluarga tersebut sedikit, namun dimanfaatkan seoptimal mungkin. Meski kuantitasnya sedikit, tetapi kualitasnya optimal. Beliau selalu memonitor perkembangan dan kegiatan anak-anak beliau yang berjumlah 10 orang. Bahkan ikut mengurus dan memilih pakaian untuk anak-anak, apalagi masalah pendidikan dan agama. Untuk kedua masalah itu beliau paling cerewet.

Namun kerja keras beliau itu membuahkan hasil. Putra pertama beliau Jundhi Fadhillah telah menyelesaikan studi MBA di Boston Amerika, dan telah bekerja di perusahaan energi di Jakarta. Putri ke 2 Waviatul Ahdi telah menyelesaikan studinya di Fakultas Kedokteran Gigi UI, putri ke 3 Dhiya’u Syahidah telah menyelesaikan studinya di Institut Teknologi Bandung dan sekarang menyelesaikan S2 di Westminster University – UK, putra ke empat beliau Anwar Jundhi kuliah di Institut Pertanian Bogor, Atika, putri ke 5 kuliah di FE UI, Ibrahim di SMA 8 Jakarta, Shohwah di SMA 1 Padang . Tiga orang lainnya masih sekolah di SMP dan SD. Namun semua memperlihatkan prestasi yang gemilang.

Waktu untuk berolahraga dan bermain musik juga dimanfaatkan secara optimal. Meski kedua kegiatan ini hanya dilakukan jika ada waktu lowong, namun dimanfaatkan secara optimal, sehingga hasilnya juga maksimal. Jika orang lain bertahun-tahun belajar baru bisa bermain drum, beliau hanya belajar beberapa bulan saja, sudah langsung bisa bermain drum. Beliau yang dulunya tidak bisa menyanyi, dalam beberapa bulan saja sudah bisa menyanyi, bahkan menciptakan lagu.

“Karena sebagai gubernur sering ditodong untuk menyanyi, akhirnya saya belajar menyanyi. Bahkan bermain musik dan menciptakan lagu,” ujar Irwan menjawab pertanyaan kenapa ia bisa menjadi seniman mendadak. Menurutnya ia memakai prinsip, jika kita mau dan bersungguh-sungguh, pasti kita bisa. Man jadda wa jadda, begitu pepatah Arab mengatakan.

Dulu saya sempat cemburu dan bertanya-tanya apa rahasianya, Irwan Prayitno yang teman satu angkatan saya di SMA dulu kok begitu cepat melejit karirnya seperti anak panah lepas dari busurnya saja layaknya? Setelah saya tahu bagaimana cara ia bekerja, cara ia memanfaatkan waktu, cara ia berteman dan menghargai orang lain, cara dia beribadah dan mendalami agama, barulah saya berujar : “O…. begitu cara kerjanya …, memang tidak heran kalau ia sukses dan karirnya melejit seperti itu.”

Satu hal lagi yang menimbulkan pertanyaan adalah, Irwan seperti tak pernah mengenal lelah. Beraktifitas dari subuh, rata-rata baru berhenti jam 00.00, menghadiri banyak acara dan memberi sambutan hingga 10 acara sehari, rapat, menerima tamu. Itupun bisa jadi lokasinya berada di beberapa kota atau kabupaten bahkan propinsi yang berbeda. Tak ada yang mampu mengikuti ritme kerja beliau seminggu penuh. Ajudan atau sopir masing-masing hanya dua hari mendampingi secara bergantian. Apa rahasianya?

Kunci utamanya menurut Irwan adalah Ikhlas. Segala sesuatu jika dilakukan dengan ikhlas menurutnya akan terasa ringan dan menyenangkan. Menurut dokter, Irwan memiliki rasio HB lebih tinggi dibandingkan rata-rata masyarakat umumnya. Bisa jadi hal itu juga merupakan salah penyebab putra Kuranji yang suka mengkonsumsi susu dan madu ini seakan-akan tak kenal lelah.

Sebagai gubernur Sumatera Barat, hanya dalam tempo 3 tahun sudah banyak berubahan dan prestasi yang ia ukir. Dalam tempo 3 tahun masyarakat Sumatera Barat sangat merasakan kehadiran dan sentuhan “tangan dingin” Gubernur Irwan Prayitno yang terlihat nyata dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat dan berbagai hal.

Dalam hati saya berujar: “Jika saja ada banyak pejabat dan pemimpin di Indonesia bekerja, berfikir dan bertindak seperti Irwan Prayitno, mimpi Indonesia menjadi negara yang makmur, adil dan bermartabat dalam ridho Tuhan pasti segera terwujud. Saya berdoa semoga Allah selalu mengiringi langkah dan cita-cita Irwan Prayitno untuk berbuat lebih baik dan lebih baik lagi untuk negeri dan bangsa ini. Kita tentu juga berdoa, disaat negara seperti ini, semoga lebih banyak lagi muncul pemimpin-pemimpin seperi Irwan Prayitno di negeri ini. Amin… ***

*Dikutip dari buku “Inspirasi untuk Negeri” (Grafika Jaya Sumbar: 2013)

posted by @Adimin

Peran Perempuan dalam Suksesi Kepemimpinan di PKS

anis byarwati

Ketua Bidang Perempuan (Bidpuan) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Byarwati mengatakan peran perempuan dalam Pemilihan Raya (Pemira) anggota Majelis Syura (MS) PKS 2015-2020 tidak dapat diabaikan. Sebab kuantitas maupun kualitas kader perempuan PKS meningkat cukup signifikan untuk berkontribusi menjalankan program-program kepartaian.

“PKS ini diangkat oleh dua gerbong, yaitu perempuan dan laki-laki. Baik anggota laki-laki maupun perempuan saling bekerja sama menjalankan program-program partai. Seperti pemilu, semua warga negara berpartisipasi. Begitu pula di PKS, seluruh anggota, termasuk semua kader perempuan juga dapat memilih. Sedangkan partisipasi sebagai calon MS, tentu ada kriteria tertentu. Namun, sama seperti yang lain, kader perempuan PKS juga memiliki banyak peluang untuk maju sebagai calon anggota MS,” kata Anis di Kantor DPP PKS, MD Building, Jakarta, Kamis (26/3).

Anis menjelaskan mekanisme Pemira Anggota MS PKS berdasarkan kuota. Jumlah setiap kuota proporsional sesuai kader yang terdapat di daerah. Apabila daerah padat kader, maka peluang perempuan PKS yang diajukan sebagai calon juga terbuka lebih lebar dibandingkan daerah sedikit kader.

“Harus diingat pula, calon anggota MS itu ada kriteria yang harus dipenuhi. Seperti menjadi Anggota Ahli lebih dari 7 tahun, yang ini sudah terseleksi sejak awal. Selain itu juga dilihat kompetensinya. Perempuan siapa saja bisa terpilih, asalkan memenuhi persyaratan calon anggota MS. Apabila kader perempuan banyak yang memenuhi syarat, maka akan banyak pula yang terpilih mewakili daerahnya. Begitu pula sebaliknya. Jadi ya proporsional saja,” jelas Anis.

Sebagai lembaga tertinggi dalam struktur PKS, lanjut Anis, MS berfungsi merumuskan kebijakan strategis partai, seperti ekonomi, sosial, politik, dan sebagainya. Oleh karena itu, keanggotaan MS membutuhkan spesialisasi kompetensi. Sehingga, ketika kader perempuan PKS terpilih sebagai Anggota MS, ia akan bergabung dengan saudara-saudaranya yang laki-laki, bersama merumuskan kebijakan partai.

“Kader perempuan PKS yang terpilih sebagai anggota MS akan terlibat dalam bagian secara keseluruhan. Baik itu menyoroti kinerja DPP, MPP (Majelis Pertimbangan Pusat), maupun DSP (Dewan Syariah Pusat). Termasuk program-program Bidang Perempuan DPP juga akan dievaluasi. Jadi perempuan tidak akan spesifik merumuskan kebijakan perempuan saja, tapi juga dilibatkan secara keseluruhan sesuai kompetensinya,” papar Anis.

Anis mengungkapkan setiap tahun selalu ada pendidikan dan pembinaan bagi kader perempuan PKS untuk meningkatkan kompetensi agar dapat terlibat dalam lembaga-lembaga strategis partai. Hal ini penting dilakukan mengingat perempuan memberi warna tersendiri dalam setiap proses perumusan kebijakan.

“Jelas, kita mengalami regenerasi dari tahun ke tahun. Menemukan kader-kader perempuan PKS yang berpotensi itu juga semakin banyak di berbagai daerah. Dengan perempuan terpilih sebagai anggota MS, bisa memberi warna tersendiri. Jadi kebijakan-kebijakan yang dirumuskan pun banyak dapat masukan dilihat dari sudut pandang kita (perempuan). Dan tentu program-program yang berkaitan dengan perempuan juga bisa lebih terangkat dengan keterwakilan perempuan,” ungkapnya.

Anis berharap dalam Pemira Anggota MS 2015-2020, seluruh kader perempuan PKS dapat memanfaatkan hak pilihnya dengan baik. Meskipun Calon Anggota MS diyakini sebagai kader-kader berkualitas, namun pemilih harus dapat melihat dengan mata jeli dan hati yang jernih. Karena hasil Pemira menentukan roda kepemimpinan partai lima tahun mendatang.

“Saya berharap bagi semua kader perempuan yang akan memilih nanti, perhatikan calon-calon di daerah pemilihan masing-masing. Siapapun yang akan dipilih adalah kader-kader pilihan kita. Tapi tetaplah memilih dengan pengetahuan, perhatikan potensi, utamakan akhlak, sehingga kita memilih orang yang tepat. Apabila di antara calon terdapat kader perempuan, maka pertimbangkanlah siapa yang berpeluang memberi kontribusi terbaik kepada partai,” pesan Anis.

Pemira anggota MS PKS Masa Khidmah 2015-2020 (1436-1441 H) merupakan suatu mekanisme pemilihan anggota lembaga tertinggi dalam struktur PKS. MS bertugas merumuskan, mengubah, dan menetapkan AD-ART, platform, maupun kebijakan-kebijakan strategis partai lainnya. Pemira MS PKS akan dilaksanakan serentak di 34 provinsi seluruh Indonesia pada Ahad, 29 Maret 2015.

Keterangan Foto:
Ketua Bidang Perempuan (Bidpuan) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Byarwati
[pks.id]

posted by @Adimin

Hidayat Nur Wahid: PKS Aman dari Upaya Golkarisasi

Written By @Adimin on Sunday, March 29, 2015 | 9:12 PM

Hidayat Nur Wahid
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyelenggarakan pemilihan raya Majelis Syuro (MS) hari ini, Ahad (29/3). Dalam pemilihan itu, PKS telah melakukan berbagai upaya untuk menjauhkan partai dari upaya pecah belah.

Mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) meyakini pemilihan MS PKS akan terjaga dari upaya 'menggolkarkan' partai. Sebelum pemilihan, PKS sudah melarang seluruh kader yang mencalonkan diri untuk tidak berkampanye dan melakukan money politic.

“Kita yakin upaya Golkarisasi di PKS tidak akan terjadi,” kata HNW saat dihubungi ROL, Ahad (29/3)

Kalaupun ada upaya menggolkarkan PKS. Upaya itu jelas akan gagal. Sebab itu HNW mengingatkan jangan pernah melakukan upaya menggolkarkan PKS. Sebab upaya yang benuansa orde baru itu tidak akan baik bagi partai PKS atau partai manapun.

PKS melakukan pemilihan raya serentak di 34 kabupaten dan kota se Indonesia. Seluruh calon anggota MS wajib memenuhi syarat sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD-ART) partai. Di antaranya, bakal calon sudah menjadi anggota ahli tidak kurang dari tujuh tahun, berusia paling sedikit 30 tahun, berpengalaman sebagai pengurus pada struktur partai tingkat provinsi.

"Bersifat amanah, disiplin, profesional, serta berwawasan keagamaan, kebangsaan, dan kenegaraan," kata HNW. [ROL]

posted by @Adimin

Akademisi: Pemira PKS, Teladan Demokratisasi Internal Parpol

Written By @Adimin on Saturday, March 28, 2015 | 11:40 PM

JAKARTA (29/3) - Fenomena pemilihan anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui mekanisme pemilihan raya laiknya pemilu adalah potret bagaimana nilai dan praktek demokrasi tengah diaktualisasi dan dikembangkan oleh sebuah partai modern.

“Apa yang dilakukan PKS ini dapat disebut sebagai best practice demokratisasi internal parpol yang layak menjadi teladan bagi parpol-parpol lain,” ujar Ketua Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung (FISIP Unila) Dr. Dedy Hermawan (26/3).

Menurut dosen Ilmu Administrasi Negara ini, partai politik (parpol) merupakan pilar penting demokrasi. “Untuk itu menjadi mendesak untuk mengaktualisasikan dan menumbuhkembangkan nilai dan praktek demokrasi di internal parpol,” ujar Dedy.

Ia menegaskan bahwa parpol baru bisa disebut demokratis ketika tradisi taat hukum, melakukan musyawarah mufakat, memperluas partisipasi dalam pembuatan keputusan seperti dalam suksesi kepemimpinan telah melembaga didalamnya.

“Dan laku demokratis tersebut dihidangkan dengan sangat baik oleh PKS, baik melalui pemilihan anggota majelis syuro maupun pemira-pemira lain yang sepengetahuan kami selalu melibatkan aspirasi kader akar rumput,” tambahnya.

Menurut Dedy, publik tentu berharap teladan PKS ini dapat diikuti oleh parpol lainnya, sehingga dapat terwujud demokrasi yang lebih bermakna karena ditopang oleh parpol yang kuat dan sehat demokrasinya.

Seperti diberitakan, PKS menyelenggarakan Pemilihan Raya (Pemira) Anggota Majelis Syuro (MS) Masa Khidmah 1436-1441 H (2015-2020 M) serentak di 34 provinsi seluruh Indonesia, Ahad (29/3/15).



posted by @Adimin

Pemilih Pemira PKS di Luar Negeri Pakai Sistem Online


JAKARTA (29/3) - Pemilihan Raya (Pemira) Anggota Majelis Syura (MS) Partai Keadilan Sejahtera Masa Khidmah 2015-2020 tidak hanya diselenggarakan di 34 provinsi se-Indonesia, melainkan juga di 22 negara. Berbeda dengan di Indonesia, mekanisme Pemira di luar negeri (LN) berjalan unik, yaitu menggunakan sistem online.

Hal ini disampaian Ketua Badan Hubungan Luar Negeri (BHLN) Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS, Taufik Ramlan Wijaya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (28/3) malam. Taufik mengungkapkan perbedaan mekanisme pemilihan disebabkan jumlah kader dan kantor resmi PKS di luar negeri (Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera/PIP PKS) belum tersebar merata.

"Kalau di Indonesia setiap kota/kabupaten ada kantor resmi PKS. Sehingga kader yang punya hak suara mendatangi masing-masing DPD (Dewan Pengurus Daerah) sebagai TPS (Tempat Pemungutan Suara). Tetapi kalau di luar negeri masing-masing daerah belum tentu ada DPD. Oleh karena itu, sudah diputuskan menggunakan perangkat teknologi informasi atau sistem online," ungkapnya.

Sistem online dalam Pemira MS di luar negeri, lanjut Taufik, berupa suatu website tertentu yang harus dikunjungi oleh kader PKS pemilik hak suara. Ia menjelaskan waktu pemilihan di LN menyesuaikan di Indonesia yaitu pukul 8.00 - 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Sedangkan durasi akses website Pemira diperkirakan tidak lebih dari 3 menit.

"Bisa dikatakan pemilih di LN memiliki rentang waktu yang cukup lama untuk menggunakan hak suaranya melalui website. Jadi kalau ada kendala koneksi internet, Insya Allah dapat diatasi dalam rentang waktu yang cukup panjang itu," tuturnya.

Taufik mengungkapkan diantara 22 negara di luar Indonesia yang juga menyelenggarakan Pemira Anggota MS antara lain Amerika Serikat, Australia, Jepang, Taiwan, Malaysia, dan lain-lain. Meskipun mengunakan sistem online, suara kader PKS di LN akan dimasukkan kedalam Dapil DKI Jakarta.

"Untuk di luar negeri mengikuti daerah pemilihan Jakarta. Tidak ada dapil tersendiri. Ini sudah keputusan BPPR (Badan Pelaksana Pemilihan Raya). Sehingga formatnya sama seperti di Indonesia. Ada 25 calon dengan nomor urut 1-25 dan sudah dikirimkan data profil para Calon MS sesuai ketetapan," kata Taufik.

Dengan mekanisme yang berbeda, Taufik berharap para kader PKS di LN dapat lebih mudah dan tetap semangat untuk berpartisipasi dalam pemilihan raya. Ia mengimbau para kader PKS di LN menggunakan hak suara dengan sebaik-baiknya.

"Mari luangkan waktu sejenak untuk memberikan suara kepada calon-calon Anggota MS PKS yang telah ditetapkan. Mohon diingat, bahwa kuota MS untuk di LN ialah 5 orang sama seperti di Jakarta. Pelajari profil-profilnya dengan cermat. Pilihlah calon yang dapat memberikan kontribusi terbaiknya," pesan Taufik.

Pemira Anggota MS PKS Masa Khidmah 2015-2020 (1436-1441 H) merupakan suatu mekanisme pemilihan anggota lembaga tertinggi dalam struktur PKS. MS bertugas merumuskan, mengubah, dan menetapkan AD-ART, platform, maupun kebijakan-kebijakan strategis partai lainnya. Pemira MS dilaksanakan serentak pada Ahad, 29 Maret 2015 di 34 provinsi seluruh Indonesia serta 22 negara lainnya. [pks.id]


posted by @Adimin

HNW Tausiyah Saat Shalat Jenazah Olga Syahputra


JAKARTA (28/3) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan tausiyah saat pelaksanaan Shalat Jenazah Almarhum Olga Syahputra di Masjid Nurul Islam, Jakarta Timur, Sabtu (28/3). 


Sementara itu tokoh masyarakat, Habib Selon bertindak sebagai imam. Sebagaimana diketahui, Komedian Olga Syahputra meninggal dunia pada Jumat (27/3/2015) di Singapura. Jenazah Olga tiba di rumah duka, kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada pukul 09.55 WIB. 

Jenazah dimandikan di rumah duka lalu dishalatkan di masjid terdekat. Tampak ribuan pentakziyah mengantarkan Olga dari rumah duka menuju masjid, termasuk sejumlah ulama serta tokoh juga turut menshalati Olga. [pks.id]


posted by @Adimin

Gubernur Sumbar Ikuti Pemira Anggota Majelis Syuro PKS


pkspadang.com - Hari ini ahad (29/3) seluruh kader PKS di seluruh Indonesia mengikuti pemilihan raya anggota majelis syuro PKS periode 2015-2020.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga turut serta mengikuti pemilihan anggota majelis syuro PKS. Irwan yang datang dengan memakai kaos bersahaja tiba di DPD PKS Padang di jalan kis mangunsarkoro  sekitar pukul 07:45 wib pagi.

Didampingi ketua DPD PKS Padang Muhidi dan waketum Arwim El Ibrahimi, Irwan langsung naik ke lantai dua,  guna mengikuti rangkaian pemilihan yang telah di siapkan oleh panitia. Irwan juga menjadi orang pertama saat memilih dan sekaligus sebagai tanda dibukanya gelaran pemilihan raya anggota majelis syuro PKS di Padang.

Irwan Prayitno adalah salah satu calon yang masuk dalam daftar anggota majelis syuro PKS periode 2015-2020 mewakili provinsi sumatera barat.

Semoga dengan adanya pemira ini, menjadikan partai dakwah ini menjadi lebih solid, lebih berdaya dan lebih dirasakan manfaatnya untuk Islam dan ummat.


posted by @Adimin

PKS Yakin Tak Pecah Jelang Pemira

Written By @Adimin on Friday, March 27, 2015 | 9:10 PM


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakin internalnya tidak akan pecah menjelang Pemilu Raya (Pemira) dalam menentukan nahkoda barunya. Dalam waktu dekat, Pemira tersebut akan memilih 9 anggota Majelis Syuro periode 2015-2020, yang salah satu tugas Majelis Syuro adalah menentukan siapa calon Presiden PKS selanjutnya.

"Kami berkeyakinan tidak akan pecah, yakin kami solid karena kami terikat satu sama lain," kata Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini di ruangan kerjanya, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/3/2015) seperti dilansir liputan6.com.

Anggota Komisi III ini menuturkan, keyakinan tersebut didasarkan karena semua kader PKS baik di pusat maupun di daerah‎ berhak memilih calon anggota Majelis Syuro yang dianggap berkompeten. Karena itu, semua kader terutama di daerah bisa menyalurkan aspirasinya siapa calon terbaik yang harus memegang komando PKS ke depannya.

"Pemira dilakukan serentak di masing-masing provinsi dengan masing-masing jumlah kader. Jelas ada panitianya juga. Kan yang dipilih dari kader dan oleh kader juga," tutur dia.

Syarat bagi calon anggota Majelis Syuro yang nantinya memilih calon Presiden PKS, Jazuli mengungkapkan asal yang bersangkutan kader PKS yang aktif dan terdaftar.

"Yang penting dia kader PKS, masa iya kader mau milih yang bukan kader. Yang pasti kader PKS kan akan memilih kader terbaiknya untuk menjadi Majelis Syuro," ucap Jazuli.

Tak Punya Uang 

Selain itu, Jazuli mengatakan, keyakinannya akan kesolidan PKS karena partainya tak memiliki cukup banyak uang untuk membuat rusuh dan memecah belah partai.

"Insya Allah tidak akan terjadi (perpecahan) di PKS. PKS tidak punya banyak uang untuk bikin rusuh," kata dia.

Sekali lagi ia menegaskan, PKS sangat menjauhi perpecahan internal. Maka dari itu, Jazuli berujar, PKS selalu mengajarkan kepada seluruh kadernya bahwa jabatan itu bukan kenikmatan, melainkan amanah.

"PKS itu suatu amanah yang harus dikerjakan, bukan suatu kehormatan. Insya Allah konflik PKS tidak akan memperdebatkan itu,‎" tandas Jazuli Juwaini.(*)


posted by @Adimin

PKS Siap Gelar Pemilihan Raya Majelis Syuro 2015-2020


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menyelenggarakan pemilihan raya (Pemira) anggota Majelis Syuro (MS) Masa Khidmah 1436-1441 H (2015-2020 M) serentak di 34 kabupaten/kota seluruh Indonesia, Ahad (29/3) mendatang. Hal ini disampaikan oleh Ketua Badan Pelaksana Pemilu Raya (BPPR) TB Soemandjaya Rukmandis, di Jakarta (26/3).

Soenmandjaya menjelaskan, sebagai lembaga tertinggi dalam struktur kepengurusan PKS, menjadi Bakal Calon (Balon) MS harus memenuhi syarat-syarat tertentu dalam keanggotaannya. “Balon Anggota MS harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam AD-ART partai. Diantaranya sudah menjadi Anggota Ahli tidak kurang dari 7 tahun, berusia paling sedikit 30 tahun, berpengalaman sebagai pengurus paling rendah pada struktur partai tingkat provinsi, amanah, disiplin, juga profesional, serta berwawasan keagamaan, kebangsaan, dan kenegaraan,” papar pria yang akrab disapa Kang Soenman ini.

Meskipun memiliki syarat-syarat tertentu, lanjut Kang Soenman, keanggotaan MS PKS tidak sesulit yang diperkirakan masyarakat. PKS sudah mengatur dengan jelas proses dan tahapan yang harus dilalui anggota dan terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahuinya.

“Tidak sulit seperti yang dibayangkan. Dalam hal ini anggota terbina atau angkatan muda memang belum dilibatkan. Namun, sudah ketentuan partai apabila Balon MS sudah menjadi Anggota Ahli selama 7 tahun, berarti dalam Pemira 2015 ini sudah sejak 28 Februari 2008. Di AD-ART partai yang terpublikasikan pun sudah dicantumkan bagaimana proses naik tingkat keanggotaan melalui pendidikan dan pembinaan,” lanjut kang Soenman.

Kang Soenman menambahkan, anggota MS terpilih akan mengemban amanah yang tidak ringan. Selain berwenang mengubah dan menetapkan AD-ART, anggota MS juga berwenang menetapkan falsafah dasar dan platform pembangunan partai.

"Anggota MS juga wajib memegang teguh sumpah setia untuk mengabdi kepada agama dan bangsa," tambah Ketua Fraksi PKS MPR RI ini.

Terkait keterwakilan perempuan dalam Pemira MS PKS, legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat V ini menegaskan, bahwa panitia tidak membatasi siapapun Anggota Ahli untuk berpartisipasi. Pemenuhan 30 persen anggota perempuan, menurutnya, tergantung pada pemilih dalam Pemira mendatang.

“Partisipasi perempuan dalam Pemira MS sangat terbuka, meski tetap tergantung persebaran suara dan para pemilih. Andai dari hasil Pemira belum terpenuhi 30 persen, maka masih terbuka kemungkinan penambahan anggota dari hasil musyawarah Majelis Syuro,” ujarnya.

Lebih lanjut Kang Soenman menambahkan, pemilihan anggota MS dalam PKS dapat dibilang berbeda dengan partai politik lainnya. Kondisi ini pula yang menjadikan isu perpecahan dalam suksesi kepemimpinan PKS jarang terdengar. Menurutnya, Pemira PKS dilangsungkan secara terbuka, objektif, dan mendahulukan musyawarah mufakat.

“Di PKS, amanah ini sebagai bentuk ibadah, mengabdi kepada agama dan bangsa untuk meraih ridha Allah SWT. Sehingga tidak dipenuhi dengan ambisi perseorangan. Selain itu, penyelenggaraan Pemira ini pun kami publikasikan ke masyarakat. Sifatnya terbuka, semua orang tahu karena diekspos di media. Meskipun berpartisipasi dalam Pemira merupakan hak anggota, namun muatannya wajib memilih dan tidak boleh abstain,” jelasnya.

Seluruh kader PKS, masih kata Kang Soenman, diharapkan ikut menjaga ketertiban serta menyukseskan penyelenggaraan Pemira MS. yang hasilnya akan diumumkan pada 24 April 2015. Soemandjaya juga mengingatkan, dalam Pemira tidak boleh ada kampanye dalam bentuk apapun. Kader hanya boleh menyebarkan ke khalayak luas bahwa PKS menyelenggarakan Pemira Anggota Majelis Syura periode 2015-2020.

"Kami mohon doa restu seluruh elemen bangsa agar pelaksanaan Pemira dapat berjalan lancar dan menghasilkan kepemimpinan yang amanah dan selalu siap membawa kebaikan bagi Indonesia,” pungkasnya.

Perlu diketahui, BPPR merupakan sebuah badan yang dibentuk oleh Anggota MS PKS untuk mengadakan penyaringan anggota baru melalui Pemira yang diselenggarakan serentak oleh pengurus PKS se-Indonesia, pada Ahad 29 Maret 2015 mendatang.(*)


posted by @Adimin
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger