Slider

Blog Archive

Powered by Blogger.
Latest Post

Jimly: Pilpres 2014 Paling Bersejarah

Written By @Adimin on Thursday, July 31, 2014 | 7:23 AM



Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie mengatakan, pelaksanaan pemilu presiden (pilpres) 2014 terbilang paling bersejarah dan harus dinikmati oleh semua pihak secara positif.

Pasalnya, selain bertepatan dengan bulan Ramadan, pesta demokrasi kali ini juga hanya diikuti dua calon. "Jadi Ramadan tahun ini sangat bersejarah karena terjadi saat bangsa kita mengadakan pilpres dan pilpres ini sangat seru karena capresnya ada dua yang dalam pengalaman sejarah kita belum pernah. Kalau 2004 capresnya lima, dan 2009 ada tiga, sekarang cuma dua," kata Jimly di kediamannya, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (30/7/2014). 

Sehingga, lanjutnya, pilpres kali ini ketat sekali dan otomatis membuat pilihan rakyat terbelah dua jadi hitam dan putih. Sebagai bangsa yang plural tentunya hal itu semakin kelihatan. Apalagi, pluralisme yang ada di Indonesia itu berbeda dengan yang ada di Amerika Serikat.

Kondisi itu, kata Jimly, sangat berbahaya. Apalagi dalam pelaksanaannya sering diwarnai berbagai konflik, seperti saling menjelek-jelekannya calon. "Kampanye hitam itu hitam sekali hitamnya pekat," tuturnya.

Tetapi, beruntung pelaksanaan pilpres kali ini bertepatan dengan Ramadan. Sehingga semua WNI atau sekira 80 persen dipaksa untuk menahan diri. "Makanya kita bersyukur ada di bulan ramadan, kalau tidak kita repot,"pungkasnya. [ugo/pksnongsa]



posted by @Adimin

Kubu Prabowo: Data Kecurangan Pilpres Bukan Hasil Sim Salabim

Written By @Adimin on Wednesday, July 30, 2014 | 2:20 AM



Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meyakini kalau pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli 2014 diwarnai kecurangan. Wajar bila hasil pilpres yang memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) itu digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Juru debat nasional Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fernita Darwis mengatakan, gugatan yang diajukan ke MK bukan dalam rangka tidak siap kalah. Tetapi lebih kepada ingin meluruskan demokrasi yang transparan, jujur, adil dan bermartabat.

"Proses ini juga memberikan pelajaran pada masyarakat bahwa proses politik itu harus berjalan dengan baik," kata Fernita kepada Okezone di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (29/7/2014).

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menambahkan, gugatan yang dilakukan Koalisi Merah putih juga bukan dilakukan tanpa dasar melainkan ada alasan hukum dan data yang kuat. "Data ini juga bukan hasil sim salabim, tapi juga data berdasarkan kesaksian para saksi, kedua terhadap kejadian di tiap TPS dan PPK yang kita indikasikan ada kecurangan dan ada videonya," tukasnya.

Data yang dimiliki ini, lanjut Fernita juga berbasis angka, artinya bukan hanya data berbentuk ekspresi masyarakat semata. Maka, ada data dan bukti yang jelas berupa angka. Dengan mengajukan gugatan ke MK tentunya akan diketahui secara hukum bentuk kesalahannya ada dimana.

"Apakah dari data kami benar atau mereka yang salah," ujarnya.

Seperti diketahui, Prabowo-Hatta mengajukan gugatan ke MK atas hasil rekapitulasi suara nasional Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan Jokowi-JK. 

Prabowo-Hatta merasa ada yang janggal atas rekapitulasi suara nasional karena ditemui banyak kecurangan di 52 ribu TPS seluruh Indonesia. [dm/okezone]



posted by @Adimin

"Tiada Daya, Maka Berjaya" | oleh Salim A. Fillah

Written By @Adimin on Tuesday, July 29, 2014 | 6:30 PM



    Maha Suci Dzat yang menjadikan;
    Berhina padaNya sebagai kemuliaan
    Berfaqir padaNya sebagai kekayaan
    Tunduk padaNya sebagai keluhuran
    Dan bersandar padaNya sebagai kecukupan..


Lelaki itu pergi dengan marah.

Mari kita fahami betapa berat tugas dakwahnya di Ninawa, betapa telah habis sabarnya atas pembangkangan kaumnya. Malam dan siang, pagi dan petang; diajaknya mereka meninggalkan berhala-berhala tak bernyawa dan perbuatan-perbuatan tak bermakna. Didekatinya mereka satu-satu maupun dalam kumpulan, ketika sepi maupun di keramaian.

Tetapi hanya cemooh dan tertawaan, umpatan dan makian, serta penolakan dan pengusiran yang dia dapat. Maka dia, Yunus ibn Mata namanya, pergi dengan marah. Dia tinggalkan negerinya sembari mengancamkan ‘adzab Allah yang sebagaimana terjadi pada kaum-kaum sebelumnya, pasti turun pada kaum pendurhaka. Bukankah demikian nasib kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, dan penduduk negerinya Luth?

Tapi dia pergi karena ketaksabarannya, ketakteguhannya, dan ketaktelatenanannya. Dia pergi sebelum ada perintah Allah untuk menghentikan seruannya. Dia menyerah sebelum tiba waktunya. Maka sebagai hamba yang disayangiNya, Allah akan mendidiknya untuk sabar dengan cara lain, jika dia tak sabar dalam tugas dakwahnya. Cara itu adalah musibah.

Kita tahu ringkasnya, Yunus  yang menumpang sebuah kapal akhirnya dibuang ke samudra setelah 3 kali muncul namanya dalam undian. Kapal itu dalam badai yang bergulung mengerikan, maka ada yang berkeyakinan seseorang harus dipersembahkan pada penguasa lautan. Lagipula, ia terasa kelebihan muatan. Awalnya, sang nakhoda tak tega. Yunus tampak sebagai orang baik. Tapi namanya muncul tiga kali, seakan memang hanya dialah yang dikehendaki.

Ketetapan Allah berlaku baginya. Seekor ikan membuka mulut menyambut tubuhnya yang terjun ke air. Bahkan, menurut sebagian mufassir, ikan yang menelannya dilahap ikan yang lebih besar, lalu dengan perut berisi ia menuju ke dasar lautan. Maka jadilah Yunus berada dalam gelap, dalam gelap, dalam gelap. Kelam berlapis-lapis.

***

Di antara hikmah yang selalu melekat pada setiap musibah adalah pertanyaan, “Apa kesalahanku sehingga cobaan ini menimpa?” Selanjutnya, memang kepekaan hatilah yang menentukan jawab dan tindakan yang akan diambil. Maka berbahagialah yang segera merundukkan diri di hadapan keagungan Allah, serta berlirih-lirih mengadukan kelemahan, kesilapan, dan kehinaan.

“Allah menciptakan manusia”, demikian Dr. ‘Abdul Karim Zaidan dalam Al Mustafaad min Qashashil Quran, “Dengan menggariskan baginya bahwa berbuat keliru dan jatuh dalam kesalahan adalah perkara yang mungkin, bahkan niscaya.” Tapi dengan kasihNya, Allah juga membukakan pintu agar dosa-dosa menjadi jalan kembali dan pelarian suci, tempat bersimpuh dan sandaran berteduh, mahligai yang syahdu bagi bermesra, meminta, dan beroleh karunia.

Maka demikianlah Yunus, ‘Alaihis Salam. Di perut ikan Nun, dalam gelap yang mencekik hingga ke hati, dia menangisi kelemahannya, menekuri hari-harinya, dan mengaku telah berbuat aniaya.

“La ilaha illa Anta, subhanaKa, inni kuntu minazh zhalimin. Tiada Ilah sesembahan haq selain Engkau. Maha Suci Engkau; sungguh aku termasuk orang yang berbuat aniaya.” (QS Al Anbiya’ [21]: 87)

Doa Yunus, betapa sederhana. Tapi indah dan mesra. Akrab dan hormat. Takzim dan syahdu. Demikianlah pada pinta para Nabi di dalam Al Quran, kita menemukan lafazh doa, ruh tauhid, sekaligus keindahan adab. Hari ini, ketika kita disuguhi fahaman antah berantah bahwa doa harus dirinci-rinci, dibayang-bayangkan, dan dijerih-jerihkan; seakan dengan demikian ia lebih cepat dikabulkan, mari berkaca pada doa Yunus.

Tak ada di sana pinta untuk mengeluarkannya dari perut ikan, apalagi desakan agar segera. Tak ada di sana rajuk-rajuk manja, hiba-hiba memelas, apalagi kalimat perintah yang pongah. “Doa Dzun Nun, ‘Alaihis Salam”, demikian menurut ibn Taimiyah, “Adalah di antara seagung-agung doa di dalam Al Quran.” Doa itu mengandung 2 hal saja, merunduk-runduk mengakui keagungan Allah, dan berlirih-lirih mengadukan kelemahan diri.

“Berdoalah menyeru Rabbmu dengan tadharru’ (merendahkan diri) dan khufyah (memelankan suara). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS Al A’raaf [7]: 55)

Maka doa Yunus, yang tidak rinci, yang tidak dibayang-bayangkan, bahkan tak tergambar apa yang dipintanya, dijawab Allah dengan limpahan karunia yang membawa kejayaan. Dia hanya mengakui ketakberdayaan dan laku aniayanya pada diri sendiri; maka Allah yang Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, mengulurkan pertolonganNya, pembelaanNya, dan bantuanNya.

Yunus bukan hanya dikeluarkan dari perut ikan. Dia bahkan tak perlu payah berenang, karena diantar oleh sang ikan sampai tepian. Dan tempatnya didamparkan bukanlah sembarang daratan. Imam Ibnu Katsir mengetengahkan riwayat dalam tafsirnya dari Ka’b Al Ahbar dan Ibn ‘Abbas, bahwa Yunus dibaringkan di hamparan tanah yang kemudian ditumbuhi suatu tanaman dari jenis labu.

“Kemudian Kami lemparkan Yunus ke daratan kering, sedang dia dalam keadaan sakit. Kemudian untuknya Kami tumbuhkan pohon dari jenis yaqthin.” (QS Ash Shaaffaat [37]: 145-146)

Selazimnya seseorang yang terkurung dalam gelap di kedalaman laut selama waktu yang panjang, maka Yunuspun sakit. “Keadaan beliau seumpama burung yang kehilangan seluruh bulunya”, ujar Ibn Mas’ud menafsir. Adapun menurut Ibn ‘Abbas, “Beliau bagaikan bayi yang baru dilahirkan; ringkih, tak terlindung, rumih, dan rentan.”

“Pohon yaqthin”, demikian masih menurut Ibn ‘Abbas, “Adalah qar’u, dari jenis labu yang tak disukai lalat dan serangga sehingga dia menaungi Yunus hingga terjaga.”

Ketika Yunus siuman, secara naluriah dia menggapai buah yang ada di dekatnya kemudian memakannya. Buah tanaman itu, yang mengandung air, gizi, dan zat-zat bermanfaat, amat mudah dicerna oleh tubuhnya. Khasiatnya menjalari seluruh pembuluh dan sendi, merasuki semua sumsum dan pori, memulihkan tenaga dan kesentausannya. Sakit, payah, dan terganggunya faal badan akibat berpuluh hari di dalam perut ikan dan di dasar lautan, kini pulih sehat dan bertambah afiat.

Nabi Yunuspun bugar kembali, bersemangat, dan berjanji pada Allah untuk nanti teguh, istiqamah, dan tak menyerah dalam berdakwah kepada kaumnya; apapun yang akan terjadi di hadapannya. Tetapi alangkah takjub penuh syukurnya dia. Sebab ketika kembali ke Ninawa, seluruh kaumnya justru telah beriman pada Allah. Jumlah mereka, lebih dari 100.000 orang kiranya.

Betapa berkah doa Yunus. Bukan hanya menjadi karunia keselamatan dirinya, doa itu bahkan menjadi anugrah hidayah bagi begitu banyak manusia dari kaumnya. Dakwah Yunus berjaya, tepat pada saat dia merasa dan mengaku bahwa dirinya berdosa di hadapan Allah Yang Maha Kuasa. Dakwah Yunus berjaya, ketika dia mengakui dirinya aniaya dan hatinya tunduk memuliakan Allah ‘Azza wa Jalla. Dakwah Yunus berjaya, ketika dia merasa tak berdaya.

Di lapis-lapis keberkahan, berjayalah hamba yang merasa tak berdaya tanpaNya. Maka Maha Suci Dzat yang menjadikan berhina padaNya sebagai kemuliaan, berfaqir kepadaNya sebagai kekayaan, tunduk padaNya sebagai keluhuran, dan bersandar padaNya sebagai kecukupan.

***

Kita menjawab panggilan adzan, ketika kita diseru untuk shalat dan dipanggil menuju kejayaan bukan dengan kepercayaan diri menggebu-gebu, bukan juga dengan keyakinan jiwa menderu-deru, bukan pula dengan rasa pasti mampu yang berseru-seru.

“Hayya ‘alash shalaah.. Marilah shalat!”, ajak Muadzin. Jawab kita bukan, “Siap! Bisa! Pasti bisa! Luar Biasa!” “Hayya ‘alal falaah! Mari menuju keberhasilan, kemenangan, dan kejayaan!”, sambung muadzin. Dan jawab kita bukan pula, “Saya! Saya! Saya! Yeaaa!”

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, setaqwa-taqwa manusia, setaat-taat hamba, dan sekuat-kuat pengabdi Rabbnya mengajarkan sebuah jawaban yang apa adanya tentang betapa lemahnya kita. Ungkapan paling jujur itu adalah, “La haula wa la quwwata illa billah. Tiada daya untuk menghindar dari keburukan dan tiada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan, selain dengan pertolongan Allah, Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

Ketika kaki melangkah keluar dari rumah, maka tuntunan doa bagi kita ada dalam hadits shahih dari Anas ibn Malik yang terrekam dalam Sunan Abu Dawud (595) dan Sunan At Tirmidzi (3487). Bahwasanya Rasulullah bersabda,

“Jika seorang di antara kalian keluar dari rumahnya lalu mengucapkan:  ‘Bismillahi Tawakkaltu ‘Alallahi La Haula Wa La Quwwata Illa Billah.. Dengan nama Allah. Aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan kuasa Allah’; maka pada saat itu akan dikatakan kepadanya, ‘Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi kecukupan, dan mendapat penjagaan’, hingga syaithan-syaithan menjauh darinya. Lalu syaithan yang lainnya berkata kepada syaithan yang ingin menggodanya; ‘Bagaimana kau akan mengoda seorang laki-laki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan, dan penjagaan?”

“Dengan asma Allah”, adalah ikrar iman kita. Tak ada tempat bagi nama selainNya, bahkanpun nama kita, dalam berangkat maupun kembali, berjalan maupun berhenti, di kala pulang maupun pergi. Hanya namaNya yang layak diagungkan di setiap tapak dan langkah, berjalan dan berkendara, hatta hingga jatuh dan bangunnya. Semua dalam nama Allah, agar kita menghadapkan wajah padaNya dengan lurus dan berserah diri.

Selanjutnya, kita menginsyafi bahwa hanya Allah-lah sandaran terkuat, terkokoh, terhebat. Bukan diri, ilmu, ataupun hal-hal yang kita daku sebagai milik yang menjadi tempat bergantung. Bukan anak maupun pasangan, bukan kerabat maupun kawan, bukan rekan ataupun atasan. “Aku bertawakkal hanya kepada Allah”, adalah ikrar kepasrahan kita. Bahwa tiap tapak yang terayun serta tiap langkah yang terpijak ini, Allah-lah yang mengatur, mengarahkan, dan menepatkannya.

Dan akhirnya, “Tiada daya untuk menghindar dari maksiat dan keburukan, serta tiada kekuatan untuk menunaikan ketaatan dan meraih kebaikan; melainkan dengan kuasa dan pertolongan Allah.” Inilah kealpaan kita yang mudah tergoda, maka hanya dari Allah pembentengannya. Inilah kerawanan kita yang dalam bahaya, maka hanya dari Allah perlindungannya. Inilah kemalasan kita yang sering tak hendak, maka hanya dari Allah semangat dan kemampuannya. Inilah kelembekan kita yang tak menjangkau, maka hanya dari Allah penggapaiannya.

Demikianlah, di lapis-lapis keberkahan, tiap helaan nafas, tiap detakan jantung, dan tiap denyutan nadi terjalani dengan asma Allah, dengan tawakkal pada Allah, dan dengan pengakuan bahwa tiada daya dan kekuatan kecuali dengan karunia Allah. Sebab kita mengerti, pengakuan atas ketakberdayaan di hadapan Yang Maha Jaya adalah sumber kekuatan yang tak pernah kering, tak pernah habis, dan tak pernah berakhir.
Salim A. Fillah

(http://salimafillah.com/tiada-daya-maka-berjaya/)



posted by @Adimin

Pengamat: Pemenang Pilpres Ada di MK



Pakar Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Mudzakir mengatakan pemenang pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 ada di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Bukan keputusan KPU. Karena keputusan KPU itu bisa dibanding atau dikomplain ke MK. Yang jadi pemenang sebetulnya adalah keputusan MK," kata Mudzakir saat dihubungi wartawan, Selasa (29/7/2014).

Dia menyayangkan sikap calon presiden Jokowi-JK yang sudah menyatakan kemenangan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Padahal, masih ada proses gugatan di MK.

"Kesalahan para capres itu adalah menyatakan diri mereka menang. Padahal menyatakan diri mereka menang bila masa banding ke MK itu sudah tertutup. Baru itu dinyatakan menang. Mestinya dua kubu harus memberi tahu ke para pendukungnya bahwa keputusan yang sebenarnya itu adalah keputusan MK," ujarnya.

Selain itu, dia juga menyayangkan perekrutan sejumlah nama menteri oleh Jokowi-JK untuk mengisi kabinet nanti.

"Kalau masih diumumkan menang oleh KPU kemudian merekrut kabinet dan sebagainya, itu sebenarnya keliru dan tidak boleh dilakukan," jelas dia.

Menurut dia, seharusnya pasangan Jokowi-JK tidak boleh mengklaim menang. Apalagi mengeluarkan statemen kalau Jokowi kalah berarti ada kecurangan.

"Itu salah. Itu yang harus dijelaskan ke masyarakat bahwa menang kalah itu urusan MK," katanya lagi.

Ia menjelaskan, sesuai dengan mekanisme penyelesaian sengketa pemilu presiden mestinya tim Jokowi-JK wajib memberitahu pendukungnya bahwa keputusan pemilu menang masih bersifat sementara dan finalnya adalah keputusan MK.[dm/inilah.com]



posted by @Adimin

Wujudkan Masyarakat Kasih Sayang, Kutuk Perilaku Yahudi | Khutbah Shalat Aidul Fitri, H. Mahyeldi,SP Walikota Padang


Mewujudkan Masyarakat Kasih Sayang, pilihan tema khutbah Buya H. Mahyeldi yang disampaikan saat menjadi khatib shalat Idul Fitri di Lapangan Imam Bonjol Padang, Senin (28/7) pagi tadi. Pilihan tema kasih sayang oleh Walikota Padang itu beralasan, segala sesuatu kebaikan terlahir karena kasih sayang, baik dalam politik, pemerintahan, kehidupan sosial dan hubungan internasional yang damai.

''Konteks kasih sayang dihubungkan dengan kondisi kondusif yang tercipta dalam agenda demokrasi, Pilpres yang dilangsungkan di dalam bulan Ramadhan. Sejauh ini berlangsung lancar dan aman. Mudah - mudahan begitu seterusnya," ujar Mahyeldi, usai menyampaikan khutbahnya.

Hanya saja, menurut Mahyeldi, keperihan hati umat muslim di seluruh dunia saat ini, yaitu perilaku bangsa Israel yang bertolak belakang dengan nilai kasih sayang tersebut. Disaat umat muslim menunaikan ibadah puasa, mereka membombardir warga Palestina dengan membabi buta.

"Kekurangajaran Yahudi ini menunjukkan mereka memang biadab, tidak berperikemanusiaan, sebagaimana sudah disebutkan Allah dalam Al Quran,'' kata Mahyeldi.

Mahyeldi menyebutkan, satu - satunya kota di dunia yang jadi sister city dengan salah satu kota di Palestina adalah Kota Padang, yaitu Kota Bethelahya.

''Untuk itu kita punya kepentingan memberikan dukungan, bukan karena sesama muslim dan sister city iru saja akan tetapi demi kemanusiaan yang sudah diinjak - injak Israel,'' imbuh Mahyeldi di depan ribuan jemaah shalat ied.

Dalam khutbahnya, Walikota sempat terisak memanjatkan doa bagi bangsa Palestina yang diaminkan ribuaan warga Kota Padang. 



posted by @Adimin

Pesan Idul Fitri Anis Matta



Alhamdulillah, kita diperkenankan Allah bersua dgn Idul Fitri.. Momen utk kembali bersih & suci dlm alam jiwa..
Idul Fitri di Indonesia tahun ini punya makna lebih krn kita baru saja menyelesaikan satu tahapan dlm demokrasi kita..
Idul Fitri yg bermakna perbaikan & pembenahan dr dalam, juga bisa kita ambil hikmahnya bagi politik kita..
Kini kita bersiap utk menata kehidupan sosial-politik kita dgn iman & etika yg lbh baik..
Mengapa Idul Fitri hadir setiap tahun? Knp tdk sekali saja seumur hidup, atau dibuat agak misterius spt Lailatul Qadr..
Krn Idul Fitri membawa pesan proses pembelajaran & perbaikan terus menerus, proses yg disadari, dijalani dgn penuh kesungguhan..
Pesan ini dpt juga kita integrasikan dlm ibadah muamalah kita, trmsk politik..
Proses & perbaikan, dipandu olh hati nurani & akal sehat, akan membuat kita mnjd manusia yg selalu meningkat kualitasnya..
Semoga kita dipertemukan dgn Idul Fitri tahun depan..
Taqabbalallahu minna wa minkum.. Selamat idul fitri 1435H..
[ twit @anismatta 2 Syawal 1435 H/29 Juli 2014]


posted by @Adimin

Aher: Ujung paling akhir di MK



BANDUNG- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), ogah menanggapi panjang lebar seputar kekalahan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sebab, saat ini gugatan sudah dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Dia meminta semua pihak menghargai proses yang ada. "Di KPU sudah dinyatakan selesai, tapi ini belum berujung, ujung paling akhir di MK," kata Aher di Bandung, Jawa Barat, Senin (28/7/2014).

Soal hasil akhir di MK apakah gugatan Prabowo-Hatta menang atau kalah, ia mengimbau semua pihak menghormati keputusan MK. "Ketika ketentuannya keluar, kita harus hormati dan taati," ucapnya.

Ia pun mengimbau agar semua pihak menjaga kondusivitas. Sehingga tidak ada kekacauan atau gangguan keamanan lainnya. "Hormati saja semua proses yang ada dengan menjaga kondisi aman, nyaman, lancar, dan kondusivitas tinggi," jelasnya. [okezone]



posted by @Adimin

Koalisi Merah Putih Yakin MK Menangkan Prabowo-Hatta

Written By @Adimin on Monday, July 28, 2014 | 6:59 PM



JAKARTA -- Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan Koalisi Merah Putih meyakini Mahkamah Konstitusi (MK) akan memenangkan gugatan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terhadap hasil rekapitulasi Pemilu Presiden 2014.


"Berdasarkan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan, diyakini MK akan memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. Sebagai benteng terakhir, para hakim MK diharapkan mengadili perkara ini secara independen, adil dan transparan," kata Saleh saat dihubungi ROL di Jakarta.

Saleh mengatakan bila MK dapat mengadili perkara itu secara transparan, maka seluruh rakyat akan dapat mengikuti seluruh proses pengadilan secara langsung. Menurutnya, gugatan ke MK itu bukan hanya keinginan dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Koalisi Merah Putih melainkan masukan dan tuntutan dari masyarakat.

"Gugatan ini juga untuk menjawab masukan dan tuntutan dari masyarakat. Karena itu, pencarian keadilan dalam konteks ini bukanlah untuk Prabowo-Hatta semata tetapi juga untuk rakyat Indonesia," ujar Saleh.

Pada Jumat kemarin (25/7), pasangan Prabowo-Hatta bersama Tim Hukum Koalisi Merah Putih telah mendaftarkan gugatan hasil rekapitulasi Pemilu Presiden 2014 ke MK. Tim Hukum Koalisi Merah Putih membawa bukti 1 juta dokumen dengan total 21 juta suara yang diperselisihkan. (baca selengkapnya:http://www.pkspadang.com/2014/07/super-serius-prabowo-hatta-ajukan-bukti.html)


[pkspiyungan]


posted by @Adimin

Parade Bedug Semarakkan Malam Takbiran di Padang



Parade Bedug Sumarak awal Syawal menyemarakkan suasana menyambut Idul Fitri 1435 H yang diadakan pada malam takbiran. Acara ini dilepas Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wagub Sumbar Muslim Kasim, Ketua DPRD Prov. Sumbar Yultekhnil, Sekda Sumbar Ali Asmar, Walikota Padang Mahyeldi Ansyarullah beserta jajaran, Ka.Kanwil Kemenag Sumbar Syahrul Wirda dan Forkopimda Sumbar di halaman Masjid Raya Sumbar, Minggu malam (27/7).

Gubernur Sumbar dalam sambutannya menyampaikan event seperti ini memiliki arti yang positif untuk semua masyarakat dan perlu untuk dipertahankan untuk tahun-tahun kedepan. 

"Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan ataupun hal lainnya, jadi event Parade Bedug Sumarak awal Syawal ini berguna untuk memeriahkan dan mensyiarkan agama islam kepada seluruh masyarakat karena akan membangun dan mempererat kebersamaan dan silaturahim," ungkap Irwan.

Event yang dihadiri ratusan masyarakat Kota Padang ini dimeriahkan dengan pemukulan bedug oleh Gubernur dan undangan lainnya, serta pembacaan puisi oleh Gubernur yang berjudul " Sajadah Panjang" karya Taufiq Ismail serta Wagub dengan puisi "Allahu Akbar" yang ditulis oleh beliau sendiri.[pr/dm] 



posted by @Adimin

Pesan Hidayat Nur Wahid di Hari Idul Fitri



Ustadz Hidayat Nur Wahid menjadi khatib sholat Idul Fitri 1435 H di Kampus Pusat Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Jakarta Selatan.

Dalam khutbahnya, Ketua Fraksi PKS DPR RI ini menekankan agar berlalunya Ramadhan tidak membuat kita meninggalkan dan menanggalkan amal kebajikan yang selama Ramadhan dilakukan. Berikut kutipan isi khutbah beliau:


Selesainya bulan Ramadhan memang bisa di sambut dengan duka nestapa, seperti yang dilakukan oleh banyak ulama salaf yang terdahulu, karena mereka tahu persis berbagai kesempatan emas yang bisa mereka maksimalkan dengan datangnya bulan Ramadhan tersebut, khususnya dalam hal yang terkait dengan masalah ubudiyah/ hablu minallah/spiritualitas. Karena mereka tidak yakin atau khawatir kalau-kalau mereka tidak lagi berjumpa dengan bulan Ramadhan di tahun yang akan datang.

Suatu cara pandang yang manusiawi sekaligus inspiratif agar hari-hari setelah Ramadhan dapat kita isi dan maksimalkan untuk merealisasikan / mengamalkan beragam ajaran kebaikan yang ada di dalamnya. Karena sesungguhnya, minus melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan, maka segala kebajikan di bulan Ramadhan masih terus terbuka untuk masih bisa dikerjakan karena secara prinsip ajaran untuk beraqidah yang benar dan beribadah yang ikhlas dan bermuamalah yang hasanah memang berlaku sepanjang masa tidak hanya di bulan Ramadhan saja.

Allah SWT yang kita sembah dan kita taati pada selama bulan Ramadhan itu juga Allah yang kita taati dan kita sembah di sepanjang bulan selain Ramadhan.

Rasulloh SAW yang sunnahnya kita ikuti dan akhlak mulianya kita teladani selama bulan Ramadhan adalah juga Rasullah Muhammad SAW yang sunnah dan akhlaknya yang sama juga harus kita teladani selama bulan bukan bulan Ramadhan.

Al-Quran Al-Karim kitab suci yang kita imani dan kita tadaburi dan akrabi selama bulan Ramadhan adalah kitab yang sama yang harus kita imani dan kita tadaburi dan akrabi selama bulan selain bulan Ramadhan.

Dengan pendekatan ini maka diharapkan umat tidak 
bersedih negatif dengan telah berlalunya bulan Ramadhan. Tetapi justru menjadikannya sebagai faktor yangmensugesti dirinya untuk segera menutupi lubang-lubang yang masih terjadi akibat masih belum termaksimalkannya ramadhan kemarin dengan segera melaksanakan beragam kegiatan yang akan membawanya menyakini bahwa Allah yang Maha Kasih dan Maha Sayang akan tetap memberikan kesempatan bagi umat untuk nanti bertemu kembali dengan Ramadhan yang akan datang dengan semangat dan perasaan penuh harapan akan karunia Allah dan ke-Agungan puasanya.

Bahkan sebagian ulama mengingatkan, agar semangat kita beribadah dalam makna yang seluas-luasnya jangan hanya berhenti di bulan Ramadhan menjadi 
Ramadhaniyin, tetapi agar semangat beribadah itu selalu bisa dihadirkan sepanjang waktu seperti kehadiran Allah Rabbulalamin yang sepanjang waktu juga, agar kita menjadi rabbaniyin.


[pkspiyungan]


posted by @Adimin

Ini Alasan Prabowo-Hatta Yakin Menang di MK



Koordinator Polonia Centre, Mustofa Nahrawardaya menegaskan, tim hukum Prabowo-Hatta akan memenangkan gugatan di Mahkamah Konstitusi. Ia menyebutkan beberapa faktor yang membuat tim Prabowo-Hatta bisa memenangi gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).



"Faktor yang pertama, PKS pernah punya pengalaman serupa di Sulawesi yang kalah di KPUD namun menang saat menggugat ke MK. Polanya sama dengan yang terjadi dengan kecurangan pilpres 2014 ini," katanya di Jakarta, Minggu 27 Juli 2014.


Ia mengatakan, data-data yang dijadikan bukti dan dipegang oleh PKS saat ini berupa video kecurangan, pencoblosan secara massal oleh penyelenggara dan kejanggalan pada form C1.


"PKS serius garap kecurangan nasional juga. Mungkin orang bilang cuma video, tapi jelas ini bukan rekayasa. Masa iya MK diam saja ketika melihat video panitia atau penyelenggara mencoblos kertas suara," katanya.


Ia menyebutkan faktor kedua, yakni MK yang dipimpin oleh Partialis Akbar dan Hamdan Zoelva. Menurut dia, kedua orang ini adalah mantan politisi yang sangat mengerti persoalan yang digugat oleh Prabowo-Hatta. 

"Jadi kami yakin jika MK lebih cerdas dari KPU," ucapnya. [dm/viva]



posted by @Adimin

Relawan Prabowo-Hatta Se-Indonesia Diminta Kawal Gugatan di MK

Written By @Adimin on Sunday, July 27, 2014 | 3:19 AM

Biem Benyamin: Mayoritas Betawi Ke Prabowo – Hatta

Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa telah mengajukan gugatan terkait hasil Pilpres 2014 kepada Mahkamah Kunstitusi (MK).

Untuk itu, anggota Tim Kampanye Nasional (timkamnas) Prabowo-Hatta, Andre Rosiade meminta kepada seluruh relawan pasangan nomor urut satu itu baik di pusat, provinsi hingga pelosok desa untuk merapatkan barisan.

"Kemarin Pak Prabowo dan Hatta sudah mendaftarkan gugatan ke MK, oleh karena itu saya minta kepada seluruh relawan untuk tetap berkonsolidasi mengawal jalannya gugatan tersebut,"pinta Andre kepada wartawan di Jakarta, Minggu (27/7).

Konsolidasi ini, menurut Andre, atas dasar keyakinan jika pasangan Prabowo-Hatta akan memenangkan gugatan di MK. Pasalnya, tim hukum Prabowo-Hatta sudah miliki data-data valid terkait kecurangan yang terjadi saat perhelatan Pilpres 9 Juli lalu.

"Kita akan buktikan tanggal 6 Agustus nanti saat sidang Perdana, makanya para pendukung dan relawan jangan sampai lengah," kata Andre lagi.

Seperti diketahui, Jumat (25/7) lalu, Tim hukum Prabowo-Hatta yang terdiri dari 95 pengacara mendaftarkan gugatannya atas hasil Pilpres 2014 kepada MK.

Ketua MK Hamdan Zoelva memperkirakan bahwa sidang perdana gugatan Pilpres dapat dilaksanakan Rabu (6/8) dengan agenda mendengarkan keterangan lisan dari pemohon untuk menjelaskan pokok-pokok permohonannya.[dm/rmol]


posted by @Adimin

Gugatan ke MK Berpotensi Menangkan Prabowo

Tim Prabowo-Hatta saat mendaftarkan Gugatan ke MK (Jumat, 25/7)

JAKARTA - Pasangan Jokowi-JK dan partai pengusungnya harus menghargai gugatan yang dilayangkan pasangan Prabowo-Hatta ke Mahkamah Konstitusi (MK). Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menyatakan, sikap menghargai proses hukum harus menjadi budaya politik sesuai dengan adat ketimuran, terutama oleh politisi dan penyelenggara negara dalam suasana pilpres.

"TPDI sangat menyayangkan sikap Jokowi-JK dan sejumlah elit parpol pengusungnya yang secara berlebihan merayakan euphoria kemenangan berdasarkan hasil rekapitulasi dan keputusan KPU. Semestinya mereka menahan diri dan melihat sikap apa yang akan diambil pasangan Prabowo-Hatta, karena bagaimanapun konstitusi kita mengatur terpilihnya seseorang menjadi presiden/wapres ditentukan oleh Keputusan KPU dan oleh MK. Dan sekarang ternyata pasangan Prabowo-Hatta mengajukan gugatan," ujar Petrus saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat (25/7).

Menurut dia menempuh langkah konstitusional berupa menguji konstitusionalitas keputusan KPU yang memenangkan Jokowi-JK kepada MK atas dugaan kecurangan secara masif wajar adanya. Dengan upaya hukum tersebut, katanya, maka semua pihak harus menahan diri untuk tidak melakukan manuver, terutama aktivitas yang mengarah kepada persiapan pelantikan Jokowi-JK.

"Bagaimanapun putusan MK nanti bermanfaat juga bukan saja bagi Prabowo-Hatta dan KPU, tetapi juga bagi Jokowi-JK dan timnya," imbuh Petrus.

Petrus menyayangkan pihak Jokowi-JK yang secara berlebihan membuka masukan untuk pembentukan kabinet, dan mengangkat menteri di saat upaya hukum ditempuh kubu Prabowo-Hatta. Menurut dia hal itu sebagai tindakan yang tidak sejalan dengan visi Jokowi-JK tentang revolusi mental.

"Akhirnya masyarakat menilai bahwa konsep revolusi mental itu hanya slogan dan saat ini sudah dirusak sendiri oleh Jokowi-JK dan timnya karena sudah larut dalam euphoria," sesalnya.

Di sisi lain, kemenangan tanpa menyadari bahwa pasangan Prabowo-Hatta dengan 60an juta pendukungnya menolak keputusan KPU karena ada kecurangan proses pemilu. Secara teori gugatan Prabowo-Hatta ke MK bisa mengubah kemenangan Jokowi-JK menjadi sebuah kekalahan besar.

"Secara praktek pun kita lihat banyak sengketa pilkda yang oleh MK keputusan KPU bisa dibatalkan dan yang kalah berdasarkan Keputusan KPU menjadi pihak yang menang berdasarkan putusan MK," pungkas Petrus. [rmo/jpnn]



posted by @Adimin

Prabowo-Hatta Minta MK Batalkan Kemenangan Jokowi-JK



Capres-cawapres nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengajukan beberapa permintaan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dalam permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Permintaan pertama, meminta MK membatalkan penetapan rekapitulasi penghitungan suara nasional yang telah diputuskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kedua, (membatalkan) keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang penetapan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Pilpres 2014 yang dikeluarkan pada 22 Juli 2014," ujar anggota Tim Hukum Prabowo-Hatta, Maqdir Ismail, dalam jumpa pers usai mendaftarkan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 di Gedung MK, Jakarta, Jumat (25/7/2014) malam.

Maqdir mengatakan, hasil penghitungan pihaknya justru menunjukan Prabowo-Hattalah yang menenangi Pilpres 2014 dengan raihan 67.139.153 atau 50,25 persen suara nasional. Sementara, Jokowi-JK mendapatkan 66.435.124 atau 49,74 persen suara.

Maqdir menjelaskan alasan pengajuan gugatan hasil Pilpres ini, di antaranya temuan banyaknya pelanggaran dalam penyelenggaraan Pilpres 22 Juli 2014 lalu. Pelanggaran-pelanggaran itu pun diduga melibatkan aparat negara atau pihak-pihak lain yang didukung oleh aparat negara.

"Dari hasil hitungan kami, kami temukan bahwa di 33 provinsi terjadi pelanggaran dan ini terjadi di 52 ribu TPS, yang berkenaan dengan 21 jutaan pemilih," ujarnya.[dm/tribunnews]



posted by @Adimin

Super Serius! Prabowo-Hatta Ajukan Bukti ke MK 1 Juta Dokumen, Total 21 Juta Suara Bermasalah



Jakarta - Panitera Mahkamah Konstitusi, Kasianur Sidauruk, menyatakan bahwa kelengkapan permohonan gugatan pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi sudah lengkap.

“Kuasa hukum Prabowo-Hatta mendaftarkan perkara tepat pada pukul 20.00 WIB. Setelah diperiksa, syarat-syarat sudah dilengkapi,” tutur Sidauruk setelah menerima kuasa hukum Prabowo-Hatta di tempat pendaftaran perkara MK, Jumat (25/7)

Sidauruk menyatakan bahwa mereka juga telah menerbitkan Tanda Tanda Terima Permohonan Pemohon (TTPP) dan mencatat mencatat permohonan pemohon dalam Buku Penerimaan Permohonan (BPP). “Setelah mencatat, kami mengeluarkan akta penerimaan permohonan pemohon (APPP),” ujarnya sebagaimana dikutip dari aktualco.

Karena telah memenuhi syarat, lanjut Sidauruk panitera akan menerbitkan Akta Permohonan Telah Memenuhi Kelengkapan (APTMK). “Besok, kita akan mencatat APTMK ini di Buku Registrasi Perkara Konstitusi (BRPK). Setelahnya, kita langsung terbitkan Akta Registrasi Perkara Konstitusi (ARPK). Jadi, ada tiga akta yang panitera terbitkan, yakni APPP, APTMK dan ARPK,”jelasnya.

Proses berikutnya sesuai aturan MK, menurut Sidauruk adalah penetapan sidang pertama yang dilakukan paling lambat tiga hari kerja setelah permohonan Prabowo-Hatta dicatat di Buku Registrasi Perkara Konstitusi (BRPK). “Sidang pertama dilakukan pada 6 Agustus karena hitungan hari kerja baru dimulai tanggal 4 Agustus. Putusan perkaranya paling lambat tanggal 21 Agustus, 14 hari sejak sidang pertama,”tandasnya.

Terkait lengkapnya berkas pengajuan gugatan dari Tim Hukum Prabowo-Hatta sehingga langsung diterima oleh Panitera MK, menurut pantauan intriknews tim hukum yang digawangi oleh Mahendradata dan Firman cukup serius menyiapkan berkas kelengkapan gugatan. Terutama bukti-bukti C1 asli yang dikumpulkan dari seluruh saksi Prabowo-Hatta di Indonesia.

Proses penyiapan berkas ini sendiri berlangsung di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan yang diawasi langsung oleh Prabowo-Hatta dan Tim Kuasa Hukum nya. Menurut Firman Wijaya, Ketua Tim Hukum Prabowo-Hatta jumlah dokumen yang disiapkan nyaris menyentuh angka 1 juta dokumen dari 52 ribu saksi. Semua akan disorong ke MK sebagai bukti gugatan.

Ada juga bukti lain seperti rekomendasi pemungutan suara ulang (PSU) dari Bawaslu yang tidak diindahkan KPU di beberapa daerah. Seperti di Jawa Timur, DKI Jakarta dan beberapa daerah lain, serta rekaman video dari beberapa kecurangan yang terjadi, seperti di Papua dan beberapa daerah lain.

"Totalnya ada 21 juta suara yang diperselisihkan," ujarnya. 

*sumber: aktula.co, intriknews

(Foto-foto penyiapan berkas Bukti Gugatan ke MK)










posted by @Adimin

Apapun Hasil Pilpres, PKS Telah Menang

Written By @Adimin on Friday, July 25, 2014 | 11:40 PM



Hari ini sesuai rencana tim pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait kecurangan yang banyak ditemukan saat pemungutan suara berlangsung pada 9 Juli 2014 lalu.

Menanggapi hal ini, politisi PKS Aboebakar Alhabsy mengatakan, apapun hasil Pilpres dan MK, PKS telah menang. 

"Apapun hasilnya Pilpres dan MK, PKS telah menang ikhwah sekalian...," tulis Aboebakar pada akun Twitternya @aboebakar15, Jum'at (25/7).

Menurut pria yang juga anggota Komisi 3 DPR RI ini, PKS telah berhasil mengarus utamakan isu Palestina, sehinga semua pihak memiliki perhatian tinggi terhadap isu ini.

"Soliditas dan kekuatan struktur PKS semakin dilihat dan diakui, terbukti saat dipercaya menjadi saksi pada Pilpres kali ini," lanjutnya.

Dia mengatakan Pilpres kali ini menunjukkan begitu pentingnya kualitas keberagamaan seorang calon pemimpin.

"Saya kira ini salah satu kemenangan kita
Ikhwah sekalian. Maju ke MK adalah sebuah keputusan untuk mengamankan amanah rakyat yang diberikan kepada pasangan Prabowo Hatta," ungkapnya.

Hal ini adalah upaya untuk memastikan agar pemilu tidak terciderai dengan kecurangan, penggelembungan dan manipulasi.

"Tak perlu risih bila memang pemilu sudah bersih....tak perlu galau bila pemilu memang tak kacau," katanya.

Aboebakar juga mengharapkan kepada segenap kader PKS untuk mendoakan agar proses yang ditempuh tim Prabowo-Hatta dapat berjalan lancar di MK.

"Mohon doa antum sekalian, supaya proses MK berjalan dengan lancar dan terlaksana dengan fair trial justice," pungkasnya.[dm/pksnongsa]



posted by @Adimin
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger