Slider

Blog Archive

Powered by Blogger.
Latest Post

Ikatan Keluarga Bayur dukung Mahyeldi - Emzalmi

Written By @Adimin on Saturday, August 31, 2013 | 10:01 PM


Padang – Mahyeldi - Emzalmi pasangan calon walikota dan wakil walikota usungan PKS dan PPP mendapat dukungan dari Ikatan Keluarga Bayur dan Sekitarnya (IKBS) Kabupaten Agam. Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan ninik mamak saat acara halal bi halal IKBS di Berok Raya Siteba, sabtu (31/08).

Ninik mamak IKBS menyampaikan siap mendukung dan memenangkan pasangan tersebut menjadi Walikota dan Wakil Walikota Padang periode 2014-2019 mendatang. Acara halal bi halal ini juga di hadiri oleh Wakil Bupati Agam Irwan Fikri.

Dalam sambutannya Irwan berpesan kepada Mahyeldi selaku Wakil Walikota Padang agar masyarakat bayur yang ada di padang dibina, diarahkah dan dikerahkan untuk turut serta dalam membangun Kota Padang.

Terspisah, Mahyeldi dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan yang diangkatkan oleh organisasi IKBS ini. Beliau melihat masyarakat Bayur yang ada di padang bisa berbaur dengan baik, hal itu terlihat dengan banyaknya yang hadir dalam kegiatan hari ini.

Selain itu Mahyeldi juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat bayur yang telah ikut serta bersama masyarakat kota padang lainnya dalam membantu pemerintah membangun kota padang.

Mahyeldi menambahkan dihadapan masyarakat bayur bahwa “Pembangunan yang sudah diraih harus di pertahankan dan ditambah lagi. Untuk itu jika ada masukan kepada pemerintah silahkan diberikan, insya Allah jika untuk kemajuan bersama akan kita pertimbangkan,” ujarnya.

Mahyeldi juga mengungkapkan bahwa “Kota padang saat ini merupakan daerah teraman di Indonesia. Untuk itu mari kita jaga dan terus galang persatuan dan kesatuan untuk kejayaan bangsa,” katanya. (Rm/Adm)



posted by @A.history

Mahyeldi hadiri Halal bi Halal Guru se Kecamatan Padang Timur


Padang - UPTD Pendidikan Padang Timur menggelar acara Halal bi Halal bersama seluruh guru se Kecamatan Padang Timur. Acara Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Raya Ganting, sabtu (31/08). Ratusan guru se Kecamatan Padang timur hadir dalam acara ini.

Acara halal bi halal ini juga di hadiri oleh wakil walikota padang Mahyeldi, di hadapan seluruh guru mahyeldi menyampaikan bahwa “Ada 5 faktor yang membuat pendidikan di Kota Padang ini lebih baik. Pertama, gurunya berkualiatas. Karena sampai saat sekarang masih banyak guru-guru yang senior masih mengajar. Kedua, siswanya berkualitas. Ketiga, sarana jauh lebih baik. Keempat, kesadaran orang tua lebih tinggi untuk pendidikan, dan kelima adalah kesadaran masyarakat juga tinggi akan pendidikan,” ujarnya.

“Nah lima faktor ini tentunya butuh kerjasama kita bersama, agar selalu bersinergi dan pendidikan di Kota padang menjadi yang terbaik di Sumbar dan juga Indonesia,” tambahnya. (Rm/Adm)

*http://www.mahyeldi-emzalmi.com/read/90/mahyeldi-hadiri-halal-bi-halal-guru-se-kecamatan-padang-timur.html

posted by @A.history

Mahyeldi Hadiri Halal bi Halal Guru se Kecamatan Bungus Teluk Kabung


Persatuan Guru Kecamatan Bungus Teluk Kabung menggelar acara Halal bi Halal dalam rangka mempererat tali silaturahmi sesama majelis guru. Kegiatan ini dilaksanakan di Pantai PondokCaroline, sabtu (31/08). Acara yang di gelar dari pagi menjelang siang ini juga di hadiri oleh Mahyeldi Wakil Walikota Padang. 

Mahyeldi dalam sambutannya mengapresiasi kepada UPTD Pendidikan Bungus Teluk Kabung yang telah berjuang bersama guru-guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kecamatan ini, sehingga mampu bersaing dengan kecamatan-kecamatan lain di Kota Padang.

Mahyeldi menambahkan “Apa yang telah yang telah dicapai saat ini adalah tidak terlepas dari kekompakan semuanya, karena jika tidak kompak tidak mungkin Bungus mampu mendapatkan nomor dua untuk Kota Padang,” ujarnya.

“Artinya dengan kekompakan itu kita mampu untuk bersaing dan memberikan yang terbaik. Untuk itulah saya tekankan agar kesuksesan yang telah diraih dan kekompakan yang sudah dibentuk harus dijaga,” tambahnya.

Mahyeldi juga menceritakan kepada Majelis guru tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan ketika di jajah oleh belanda dan Jepang. “Dahulu kita di jajah oleh bangsa Belanda dan Jepang cukup lama, ini terjadi karena kekompakan dan persatuan belum terbentuk. Namun ketika kekompakan yang ditopang dengan semangat bersama maka kemerdekaan dapat kita raih,” katanya.

“Kenapa ini saya sampaikan karena kita saat ini masih berada pada bulan kemerdekaan Indonesia Hut RI yang ke-68. Jadi semangat ini perlu kita jaga bersama,”tambahnya.

Diakhir sambutanya Mahyeldi berpesan “ Halal bi halal ini merupakan salah satu moment untuk mempererat hubungan sesama kita, karena dibulan ramadhan kita sudah dididik. Bulan ramadhan adalah bulan pendidikan untuk kita semua, hendaknya semangat dan nilai-nilai yang di dapatkan di bulan ramadhan masih terjaga hingga ramadhan berikutnya,” ungkap Mahyeldi. (Rm/Adm)


posted by @A.history

Anis Matta: PKS Tak Akan Kehabisan Energi


Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengatakan bahwa partai yang dipimpinnya tidak akan kehabisan energi untuk bekerja di tengah kasus-kasus yang membelit elite partai. Anis mengatakan, salah satu sumber energi itu adalah kemenangan PKS di sejumlah pemilihan kepala daerah.

"Saya tetap optimistis dengan kondisi PKS saat ini, karena sering terjadi logika pengamat jauh berbeda dengan realita yang tumbuh di masyarakat," kata Anis Matta dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (31/8/2013), mengutip pernyataannya saat menyampaikan sambutan dalam acara silaturahim dengan jajaran Pemerintah Daerah, Musyawah Pimpinan Daerah (Muspida) dan tokoh masyarakat Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, Jumat (30/8/2013) malam. 

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan sejak dipilih menjadi Presiden PKS pada awal Februari 2013, dirinya terus berkeliling ke seluruh wilayah Indonesia untuk melakukan konsolidasi internal dan bertemu dengan sejumlah tokoh serta warga masyarakat. Menurutnya, sejauh ini internal PKS justru bertambah solid. Sementara itu, lanjutnya, sambutan dari eksternal partai juga sangat positif.

Pertemuan tersebut antara lain dihadiri oleh Bupati HSS Ahmad Fikry, Wakil Bupati Ardiansyah, Ketua DPRD Ja’far, Ketua MUI Muchyar Dahri BA, dan unsur Muspida lain. Selain itu, hadir pula tokoh masyarakat, para alim ulama dan pimpinan organisasi kemasyarakatan HSS, serta anggota DPR dari PKS Habib Abu Bakar (Komisi III), Ahmad Zainuddin (Komisi X) dan Firdaus (Komisi XI). 

Pilkada Hulu Sungai Selatan berlangsung pada tanggal 3 April 2013 dan dimenangi pasangan kader PKS Achmad Fikry-Ardiansyah, diusung bersama Partai Golkar, PDIP, dan PKB. Kemenangan kader PKS terakhir juga diraih di Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Kota Bandung.

"Kemenangan PKS di Kabupaten Hulu Sungai Selatan secara telak menjadi suplai energi bagi PKS untuk bekerja dan terus bekerja, memberi yang terbaik untuk masyarakat," papar Anis.

Penegasan ini menurut Anis bukan tanpa dasar, karena Achmad Fikry-Ardiansyah kembali dipercaya memimpin HSS tentu karena masyarakat puas atas hasil kerja yang bersangkutan. Menurut dia hal tersebut antara lain terbukti oleh perolehan suara pasangan tersebut, yang mencapai hampir 70 persen.

Atas prestasi ini, Anis menilai, PKS semakin fokus untuk memberikan karya terbaik bagi masyarakat. Dia menegaskan kerja partai bernomor 3 ini harus yang berimplikasi langsung pada kebutuhan dasar rakyat.

"Tidak henti-hentinya saya memerintahkan kepada seluruh kader untuk senantiasa hadir di tengah warga. Hanya dengan cara itu, PKS dapat mengetahui apa sesungguhnya yang dibutuhkan masyarakat," katanya 

Anis pun meminta para kader PKS tidak larut dalam gonjang-ganjing politik yang terjadi. Menurut dia, kader partainya harus lebih gaul agar benar-benar bersama warga, karena ini yang akan menjadi sumber energi yang tak akan habis bagi PKS. 

"Siapa pun yang kelak memimpin Indonesia ini haruslah memiliki visi untuk ikut ambil bagian dalam berkontribusi pada dunia international," ujarnya.



posted by @A.history

Hasan al-Banna dan Kemerdekaan Indonesia

Written By @Adimin on Friday, August 30, 2013 | 2:40 AM


PADA tanggal 6 Juni 1947 di Jogja, masih dalam suasana revolusi, Presiden Sukarno menerima rombongan pemuda Indonesia yang baru datang dari Mesir. Mereka beramah tamah selama sekitar dua jam di istana negara. Kepada para pemuda itu Presiden Sukarno mengingatkan bahwa Republik Indonesia yang belum lama berdiri itu merupakan modal dan benteng bersama bagi bangsa Indonesia. “Modal untuk diperbesar dan benteng untuk dipertahankan,” kata beliau.

Pada kesempatan yang sama, para pemuda itu menyampaikan beberapa hadiah yang mereka bawa dari Mesir untuk Presiden Sukarno dan istrinya berupa cerutu asli Mesir dan tempat minyak wangi dari gading. Selain itu, para pemuda ini juga membawa beberapa surat untuk Presiden Indonesia dari beberapa orang ternama di Mesir, yaitu Jenderal Sholeh Harb Pasya (Subah Muslimin), Hassan Bannah (Ichwanul Muslimin), dan Nahas Pasha (Party Wafd). Pertemuan ini diberitakan tiga hari kemudian oleh Harian Repoeblik dalam sebuah artikel pendek berjudul ‘Surat2 dari Mesir untuk Presiden’.

Tokoh yang ditulis sebagai Hassan Bannah di atas sebenarnya bernama Hasan al-Banna (1906-1949), pendiri dan pimpinan al Ikhwan al Muslimun yang akrab disebut Ikhwanul Muslimin (IM), organisasi yang kini sedang berhadapan dengan penindasan dan pembunuhan oleh penguasa militer di Mesir, untuk yang kesekian kalinya. Sayangnya kita tidak mengetahui apa isi surat yang beliau tulis untuk Presiden Sukarno itu. Tapi kemungkinan surat itu berisi dukungan bagi Republik Indonesia untuk terus mempertahankan kemerdekaannya.

Negeri Mesir tempat Hasan al-Banna lahir dan tumbuh ketika itu masih berada dalam sistem kerajaan, dan di belakangnya dikendalikan oleh penjajah Inggris. Masyarakat Muslim Mesir sibuk dengan perselisihan madzhab. Sementara pada saat yang sama ideologi-ideologi asing banyak mempengaruhi penduduk negeri itu, walaupun gerakan pembaharuan Islam juga mulai berkembang di sana.

Hasan al-Banna tumbuh dengan cita-cita untuk memperbaiki masyarakat Muslim Mesir, menyatukan langkah mereka, serta membebaskan negeri mereka dari penjajahan asing. Pada tahun 1928 ia mendirikan dan memimpin organisasi Ikhwanul Muslimin. Lewat wadah ini, al-Banna dan para pendukungnya berdakwah, menyeru orang-orang untuk kembali kepada Islam, serta mengajak mereka untuk secara bersama-sama menegakkan kembali kemuliaan Islam dan masyarakatnya.  Dengan bakat dan kesungguhannya, serta dukungan orang-orang yang bersimpati kepadanya, al-Banna mampu membawa Ikhwanul Muslimin menjadi sebuah organisasi besar di Mesir. Bahkan pengaruh ideologis gerakan ini bukan hanya berkembang di Mesir tetapi juga di negeri-negeri Muslim lainnya.

Ketika gerakan Islam ini semakin membesar, orang-orang yang berada di pusat kekuasaan Mesir, termasuk penjajah Inggris, mulai merasa terancam. Inggris punya banyak alasan untuk merasa khawatir terhadap gerakan ini. Ikhwanul Muslimin memiliki pemikiran (fikrah) yang berpengaruh luas, mempunyai organisasi yang rapi, serta bercita-cita untuk membebaskan Mesir dan negeri-negeri Muslim lainnya dari penjajahan. Berkembangnya organisasi ini merupakan ancaman bagi kekepentingan penjajah di negeri itu.

Peranan al-Banna dan Ikhwanul Muslimin tidak hanya berhenti pada Mesir saja. Isu-isu dunia Islam juga menjadi perhatian serius Hasan al-Banna, termasuk Indonesia sebagai negeri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia serta Palestina yang ketika itu semakin dikuasai oleh orang-orang Yahudi. Terkait Palestina, Ikhwanul Muslimin secara aktif memobilisasi usaha untuk membantu kaum Muslimin di Palestina dalam menghadapi ancaman orang-orang Yahudi yang terus berdatangan ke wilayah itu.

Pada tahun 1948 negara Israel secara resmi didirikan dan hal ini memicu terjadinya Perang Arab-Israel. Ikhwanul Muslimin ikut mengirimkan anggota-anggotanya sebagai sukarelawan untuk menyertai pasukan Arab dalam menghadapi Israel. Namun tak lama setelah itu, sikap pemerintah Mesir menjadi semakin tidak bersahabat terhadap Ikhwanul Muslimin. Pengaruhnya yang semakin luas membuat pemerintah Mesir merasa terancam, ditambah lagi dengan adanya beberapa kasus kekerasan yang melibatkan anggota Ikhwanul Muslimin, yang tidak disetujui dan dikecam oleh al-Banna sendiri sebagai hal yang bertentangan dengan agama Islam. Organisasi itu kemudian dibekukan dan anggota-anggotanya ditangkap.

Harian Het Dagblad yang terbit di Batavia, edisi 11 Desember 1948, ikut memberitakan pembubaran Ikhwanul Muslimin (De Broederschap), termasuk divisi Muslimahnya. Berita itu disampaikan pada bagian akhir dari sebuah artikel yang membahas tentang konflik Arab-Israel. Organisasi itu, masih menurut harian yang sama, memiliki lima buah perusahaan dagang besar, sebuah surat kabar harian, beberapa majalah, beberapa sekolah, beberapa klinik dan panti jompo yang kemudian diambil alih oleh pemerintah Mesir. Permohonan Hasan al-Banna agar organisasi itu tetap diijinkan berjalan dengan menerapkan aturan agama yang ketat ditolak oleh pemerintah Mesir dengan alasan mereka mencurigai adanya agenda teror tersembunyi yang dijalankan oleh Ikhwanul Muslimin.

Hasan al-Banna sendiri akhirnya ditembak oleh penembak misterius pada tanggal 12 Februari 1949 dan dibiarkan meninggal dunia tanpa perawatan di sebuah rumah sakit di Kairo. Wafatnya al-Banna tidak membuat gerakan yang beliau dirikan ikut mati. Ikhwanul Muslim tetap bertahan, walaupun berkali-kali mengalami represi oleh pemerintah Mesir.

Berkenaan dengan Indonesia, sebagaimana yang ditulis oleh M. Zein Hasan dalam bukunya Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, terbitan Bulan Bintang, (1980), Hasan al-Banna dan Ikhwanul Muslimin termasuk yang sangat antusias dan memberi dukungan kuat bagi kemerdekaan Indonesia. Wakil Ikhwanul Muslimin sejak awal telah ikut terlibat dalam pembentukan ‘Panitia Pembela Indonesia’ di gedung Syubbanul Muslimin, Kairo, pada tanggal 16 Oktober 1945. Panitia yang dipimpin oleh Jenderal Saleh Harb Pasya dan melibatkan banyak tokoh Mesir serta beberapa negara Arab lainnya itu kemudian menyusun resolusi dan usaha untuk mendukung kemerdekaan RI (Hasan, 1980: 63-64). Hasan al-Banna sendiri kemudian secara aktif terlibat dalam ‘Panitia Pembela Indonesia’ ini dan berjumpa dengan tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia yang berkunjung ke Mesir untuk menggalang dukungan bagi Indonesia.

Pada bulan April 1947, delegasi pemerintah RI yang dipimpin oleh H. Agus Salib tiba di Mesir untuk meresmikan hubungan antar dua negara. Rombongan bertemu dengan Raja Faruk, Sekjen Liga Arab, dan beberapa tokoh lainnya. H. Agus Salim menyampaikan rasa terima kasih Indonesia atas dukungan Mesir, Liga Arab, dan banyak pihak lainnya, serta mempererat hubungan persahabatan yang sudah ada di antara mereka. Pada kesempatan itu, H. Agus Salim juga menyempatkan diri bertemu dengan Hasan al-Banna. Hal yang sama juga dilakukan oleh Sutan Syahrir saat datang ke Kairo beberapa waktu kemudian. Ketika Belanda melakukan Agresi Militer yang pertama pada bulan Juli 1947, masyarakat Mesir berdemonstrasi menentang tindakan Belanda tersebut. Termasuk yang berdemonstrasi itu adalah ‘buruh-buruh militant, terutama dari Ikhwanul Muslimin, membawa bendera merah-putih, dan gambar-gambar Raja Faruk’  (Hasan, 1980: 220, 234, 275-8).

Perlu dicatat juga besarnya sokongan masyarakat Muslim Mesir secara umum terhadap nasib kaum Muslimin di Indonesia. Koran-koran mereka memberitakan informasi dan pernyataan yang mendukung Indonesia serta mencela penjajah Belanda. Masyarakat Mesir menggalang demonstrasi untuk mendukung RI. Dokter-dokter Mesir melalui Bulan Sabit Merah Mesir bahkan datang ke Bukittinggi dengan membawa 2 ton obat-obatan untuk membantu masyarakat Indonesia yang memerlukan pengobatan (Hasan, 1980: 252). Semua itu dilakukan pada saat negeri mereka sendiri sedang menghadapi masalah dan belum lepas dari penjajahan. Mereka membantu dengan tulus dan tidak menganggap sokongan itu sebagai hal yang bertentangan dengan upaya untuk menolong diri mereka sendiri. Mereka berjiwa nasionalis, tapi pada saat yang sama tidak menganggap pertolongannya terhadap Muslim yang negerinya berjauhan itu (Indonesia) sebagai bagian dari ideologi transnasional yang perlu digugat atau dipertanyakan. Selain dari Mesir, sokongan dan pengakuan kemerdekaan juga datang dari negeri-negeri Muslim lainnya seperti Palestina (melalui Mufti besarnya, Muhammad Amin al-Husaini), Suriah, Saudi Arabia, Iraq, Yaman, Afghanistan, dan juga Iran.

Setelah wafatnya al-Banna, Ikhwanul Muslimin berkali-kali mendapatkan penindasan dari pemerintah Mesir, terutama setelah militer mengambil alih kekuasaan Mesir pasca revolusi tahun 1952. Namun organisasi ini tetap bertahan, bahkan berkembang dan menyebarkan pemikirannya ke berbagai negara. Pada tahun 2011 lalu, saat terjadi Arab Spring di Timur Tengah, masyarakat Mesir berhasil menumbangkan pemerintahan Mubarak yang telah berkuasa secara otoriter selama tiga dekade lamanya. Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi sipil paling kuat dan paling solid yang ikut menopang revolusi di Mesir itu kemudian berhasil memenangkan pemilu yang membawa Muhammad Mursi menjadi presiden Mesir yang terpilih secara demokratis. Namun, setelah setahun berkuasa, Mursi dikudeta oleh militer yang dipimpin oleh Abdul Fattah al-Sisi, didukung oleh kelompok liberal negeri itu. Ikhwanul Muslimin dan masyarakat Mesir lainnya yang berdemonstrasi menentang kudeta secara damai kini sedang menghadapi penindasan berdarah yang sangat kejam oleh militer negeri itu.

Militer Mesir menuding Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Namun ia bukan satu-satunya pihak yang melayangkan tuduhan itu terhadap Ikhwanul Muslimin. Masyarakat Barat sendiri sering menstigmakan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris. Bahkan Wikipedia menyebut organisasi ini sebagai ‘the Arab world's oldest, most influential and one of the largest Islamic terrorist movements’.

Sebagai sebuah organisasi pergerakan, Ikhwanul Muslimin tentu punya kelebihan dan kekurangan. Dalam sejarahnya, memang sempat ada anggota-anggotanya yang bertindak sendiri, melakukan kekerasan, dan kemudian memisahkan diri dari organisasi ini. Namun, kekerasan, apalagi terorisme, tidak pernah menjadi sikap yang didukung oleh organisasi ini, walaupun sikap keberagamaannya seringkali dianggap militan. Menyebut Ikhwanul Muslimin sebagai sebuah organisasi teroris jelas sangat berlebihan dan bersifat politis. Terlebih lagi organisasi ini memiliki peranan keagamaan dan sosial yang besar di tengah masyarakat Mesir dan juga di beberapa negara lainnya.

Terlepas dari itu semua, bersama dengan beberapa lembaga lainnya di Mesir, Ikhwanul Muslimin pernah memberikan andil yang cukup besar dalam mendukung Indonesia pada masa revolusi, 1945-1949. Jika organisasi ini memang merupakan sebuah organisasi teroris, maka itu artinya tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia seperti Syahrir dan Agus Salim telah mendapatkan dukungan dari sebuah organisasi teroris dan mereka mengucapkan terima kasih kepada organisasi teroris tersebut atas dukungan yang telah diberikannya. Demikian pula, itu artinya Presiden Sukarno pernah menerima surat dari pemimpin gerakan teroris terbesar di dunia. Dan gerakan teroris ini merupakan salah satu pendukung utama kemerdekaan Indonesia. Wallahu a’lam.*
 
Kolumnis hidayatullah, penulis "Nuruddin Zanki dan Perang Salib



posted by @Adimin

KPU Tetapkan 10 Pasangan Calon Walikota Padang

Written By @Adimin on Thursday, August 29, 2013 | 9:27 PM


Dalam rapat pleno yang diadakan oleh KPU Padang Rabu (28/8), yang dihadiri oleh anggota KPU dan Ketua KPU Padang Alison, menetapkan bahwa 10 calon dari pasangan walikota lolos melaju kepemilihan calon Walikota dan Wakil Walikota Padang, yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 Oktober 2013.

"Kita sudah menetapkan ke-10 pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota yang ikut dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota padang tahun 2013 ini, dalam rapat pleno KPU tadi, maka pada tanggal 1 September nanti kita akan melakukan pengundian nomor urut untuk pasangan walikota padang," ucap Alison, Rabu (28/8).

10 pasangan calon Walikota Padang yang terpilih dari jalur perorangan ada tujuh pasang yaitu Ibrahim-Nardi Gusman, Kandris-Indra Dwipa, Indra Jaya-Yefri Hendri Darmi, Desril Ayunda-James Heliward, Asnawi Bahar-Surya Budhi, Maigus Nasir-Armalis dan  Syamsuar Syam-Mawardi Nur.

Sedangkan pasangan calon walikota dari gabungan partai politik adalah Emma Yohana-Wahyu Iramana Putra, Mahyeldi Ansyarullah-Emzalmi dan Muhammad Iclas El Qudsi-Januardi Sumka


posted by @Adimin

Hidayat Nur Wahid: Mahyeldi Pengalaman Pimpin Kota Padang



Padang, (24 Agustus 2013) - Mantan Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyatakan dukungannya terhadap pencalonan Mahyeldi dan Emzalmi sebagai Calon Walikota dan calon Wakil Walikota Padang dalam periode 2014-2019. Hal itu dia sampaikan setelah menjadi pembicara pada pelatihan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tingkat Nasional di Kota Padang, kamis (22/8).
 
Hidayat Nur Wahid Mengatakan “Saya sudah mengenal Mahyeldi sejak tahun 1980 dan sudah sering melakukan kegiatan bersama untuk membela kepentingan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama di Kota Padang.”
 
Dia mengatakan, Mahyeldi adalah sosok yang paling layak untuk melanjutkan kepemimpinan di nagari Bingkuang. Hal itu karena Mahyeldi telah memiliki pengalaman dalam mengurus Kota ini sebagai anggota DPRD Profinsi, Sekretaris Daerah Kota Padang dan berbagai jabatan lainnya hingga jabatan sekarang sebagai Wakil Walikota.
 
“Mahyeldi memiliki rekam jejak yang cukup bersih sebagai pejabat pemerintah, bukan itu saja. Karakter beliau yang tidak hanya sederhana namun juga pekerja keras dan dekat dengan rakyatnya membuat Mahyeldi cukup dikenal dan dihormati oleh niniak mamak, cadiak pandai dan alim ulama.” Kata dia.
 
Sosok yang sekarang sedang menjabat sebagai ketua fraksi PKS di DPR RI ini kemudian mengatakan, saatnya masyarakat Kota Padang menunjukan kepeduliannya atas nasib daerahnya kedepan dan tidak “berjudi” atas masa depan Kota yang sama-sama kita cintai ini.
 
“Saya mengucapkan selamat kepada warga Padang yang sebentar lagi akan melaksanakan pesta rakyat yang akan menentukan masa depan Kota ini, dan kita patut bersyukur telah memiliki pemimpin yang cukup berpengalaman seperti Mahyeldi. Saya sepenuhnya mendukung pencalonan Mahyeldi dan Emzalmi untuk melanjutkan kepemimpinan di Kota Padang.” Kata Dia. (Rm/Adm


posted by @Adimin
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger