Slider

Blog Archive

Powered by Blogger.
Latest Post

Perempuan PKS Siap Memenangkan Pilkada 2017

Written By @Adimin on Sunday, November 27, 2016 | 1:36 AM

Depok (27/11) - Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS Wirianingsih mengatakan kader perempuan PKS siap memenangkan pemilihan kepala daerah seluruh Indonesia.

"Insya Allah kader- kader perempuan PKS seluruh Indonesia siap memenangkan pilkada seluruh Indonesia, perempuan juga bagian dari perjalanan dakwah dan pemenangan dakwah," kata Wirianingsih pada penutupan agenda Pembinaan Kader Perempuan Nasional di Depok, Ahad (27/11/2016).

Oleh sebab itu, Wirianingsih berpesan kepada kader perempuan bahwa perempuan kader PKS yang setiap harinya penuh dengan kerja dakwah harus menjaga stamina dengan baik.

"Kader Perempuan PKS perlu pemenuhan dan persiapan stamina untuk memenangkan pilkada 2017 mendatang," imbuh Wirianingsih.

Agenda Pembinaan Kader Perempuan bertajuk "Menuju Keluruhan Fikrah, Mengokohkan Dakwah dalam Berkhidmat untuk Rakyat" itu dihadiri kader-kader perempuan PKS dari Sabang sampai Merauke. Diadakan selama tiga hari dari Jumat (25/11) hingga Ahad (27/11) ini. [pks.id]


posted by @Adimin

Jokowi Harus Perbaiki Manajemen Krisis

Written By @Adimin on Friday, November 25, 2016 | 7:34 PM

Jakarta (25/11) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mendesak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar segera memperbaiki manajemen krisis dalam menghadapi situasi politik akhir-akhir ini.
Ia yakin Jokowi mampu menyatukan sikap dan langkah-langkah sesuai prinsip negara hukum."Sebaiknya pemerintah segera perbaiki manajemen krisis. Saya yakin presiden Jokowi dapat satukan sikap dan lakukan langkah-langkah sesuai prinsip-prinsip negara hukum," kata Sohibul melalui akun Twitternya @msi_sohibuliman, Jumat (25/11/2016)
Ia menekankan setiap unsur-unsur pemerintah harus satu sikap dan bertindak sesuai dengan apa yang diputuskan dan diarahkan Presiden Jokowi. "Sangat mustahil beliau tidak bersikap tegas," ucap Sohibul.
Ia mencontohkan jika pemerintah sepakat ada upaya makar dari "free rider", maka seharusnya semua unsur dapat mencegah tanpa harus menimbulkan ketakutan rakyat. Namun, ujar Sohibul, jika pemerintah yakin tidak ada upaya tersebut jangan sampai dibuat seolah-olah hal tersebut ada.
Kini, kata dia, di tengah sikap yang beda-beda justru ada upaya-upaya menciptakan suasana tegang. "Ini justru bikin publik penasaran dan makin antusias!" cuit Sohibul.
Ia mengatakan jika #AksiSuperDamai212 nanti benar-benar ada, menurutnya semua pihak harus komitmen tidak anarkis dan tidak melebarkan isunya yaitu kasus hukum saudara Basuki Tjahaja Purnama (BTP) 
"Belajar dari aksi damai 411, agar jadi aksi super damai maka semua harus taat asas tidak lewati jam 18.00 WIB. Taati due process of law! Bukan ngajari tapi agar jelas, due process of law maksudnya: menegakkan hukum (menuntut keadilan) tidak boleh dengan cara melanggar hukum itu sendiri!" tegasnya.
Ia berharap semoga semua elemen semakin kuat dengan penegakan prinsip-prinsip negara hukum yaitu: supremacy of law, equality before the law, due process of law! 
[pks.id]


posted by @Adimin

Guru yang Baik Ciptakan Bangsa yang Berjaya

Jakarta (25/11) – Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk perbaikan kualitas guru di Indonesia. Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Fahmi Alaydroes menyampaikan bahwa guru yang baik akan menciptakan bangsa yang berjaya dan guru yang buruk akan menciptakan bangsa yang terpuruk.

“Guru wajib memiliki kemampuan untuk menghasilkan siswa berkualifikasi tinggi,” tutur Fahmi di kantor DPP PKS Jln TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2016).

Fahmi menjelaskan, bahwa kualitas guru sangat ditunjang oleh peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya.“Kebijakan meningkatkan kemampuan guru melalui program sertifikasi adalah kebijakan dengan niat dan maksud mulia. Negara telah mengerahkan sumber daya dana dan upaya yang sangat luar biasa,” jelasnya.

Akan tetapi, Fahmi menyayangkan kebijakan program sertifikasi guru tidak berjalan baik di lapangan, dikarenakan masih adanya oknum-oknum yang menyalahgunakan kebijakan tersebut. Sehingga, kebijakan tersebut sudah terkebiri sejak dini.

Oleh karena itu, Fahmi menekankan pentingnya peran pemerintah dalam melakukan pengawalan dan pengawasan terhadap kebijakan sertifikasi guru. Agar, kebijakan tersebut dapat sesuai dengan sasarannya. “Saatnya kita semua harus bekerja ikhlas, bekerja keras, dan bekerja cerdas demi meningkatkan harkat dan martabat guru,” tutupnya. [pks.id]


posted by @Adimin

Aksi Damai 2 Desember Diimbau Tetap Damai dan Waspadai Provokator

Written By @Adimin on Thursday, November 24, 2016 | 9:28 PM

Jakarta (25/11) – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyarankan agar semua pihak menjaga situasi tetap kondusif khususnya menjelang aksi unjuk rasa yang akan berlangsung pada 2 Desember mendatang.

Jazuli juga mengingatkan agar para peserta aksi unjuk rasa nantinya dapat mewaspadai adanya provokator yang dapat memperkeruh suasana. Hal ini sebagai bentuk keyakinan kepada publik bahwa aksi tersebut adalah bagian dari unjuk rasa, bukan upaya makar.

"Kita semua berkepentingan untuk menjaga situasi yang aman dan kondusif karena itu jangan ada upaya adu domba dan memperkeruh suasana. NKRI harus kita jaga agar tetap aman," tegas Jazuli di Jakarta, Juma (25/11).

Untuk itu, kepada pihak-pihak yang berencana melakukan aksi dan demonstrasi, Jazuli berpesan agar fokus pada penyampaian aspirasi, serta dilakukan dengan cara-cara tertib dan damai, dan waspada terhadap pihak-pihak yang membelokkan pada tujuan-tujuan lain apalagi makar.

"Demonstrasi dalam negara demokrasi itu sah dan dilindungi konstitusi. Hanya saja tidak boleh anarkis. Tetap jaga ketertiban, kedamaian dan kenyamanan publik, dan terpenting jaga NKRI karena Indonesia milik kita bersama, Jakarta milik kita bersama," ungkap Anggota Komisi Bidang Pertahanan dan Keamanan DPR RI ini.

Jazuli mengingatkan agar peserta aksi hati-hati terhadap penyusup yang punya agenda mengacaukan tujuan aksi dan memperkeruh suasana. Demonstrasi sama sekali tidak dimaksudkan untuk makar, yaitu impeachment terhadap presiden, dan tidak untuk membuat huru hara.

"Tetap fokus pada penyampain pendapat di muka umum secara damai, sesui tujuan awal yakni penegakan supremasi hukum terhadap tersangka penistaan agama. Jangan mau ditunggangi kepentingan pihak manapun," pesan wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Banten Raya ini.

Jazuli juga berharap siapapun yang ikut unjuk rasa wajib menjaga keamanan dan ketertiban serta kebersihan lingkungan.

"Saya kira jika itu dilaksanakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari aksi demonstrasi. Tidak perlu ada kecurigaan yang berlebihan terhadap rencana aksi tersebut jika kita semua bertanggung jawab terhadap keutuhan, keamanan dan kenyamanan negeri yang kita cintai ini," pesan Jazuli. [pks.id]


posted by @Adimin

Pernyataan Sikap DPP PKS Soal Kekerasan terhadap Etnis Rohingya


PERNYATAAN SIKAP
DEWAN PENGURUS PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 
No.01/K/PYT/DPP-PKS/1438
TENTANG
KEKERASAN, PEMBUNUHAN MASSAL, PERAMPASAN DAN PENGUSIRAN TERHADAP ETNIS ROHINGYA DI RAKHINE STATE (ARAKAN), MYANMAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Masyarakat Internasional telah menyaksikan kembali terjadinya tragedi kemanusiaan di Myanmar, sepanjang bulan Oktober-November 2016. Pemerintah dan Militer Myanmar serta kelompok etnis Myanmar lainnya melakukan dan membiarkan terjadinya kekerasan, pembunuhan massal, perampasan dan pengusiran terhadap etnis Rohingya di Rakhine State (Arakan), Myanmar.
Walaupun sebelumnya telah terjadi provokasi dari pihak-pihak yang mengklaim sebagai memperjuangkan hak-hak etnis Rohingya, namun respon Pemerintah dan Militer Myanmar telah melampaui batas-batas yang wajar serta mengabaikan ketentuan-ketentuan internasional mengenai perlindungan hak-hak warga sipil dalam konflik bersenjata.
Hal ini menyebabkan bertambahnya beban dan penderitaan etnis Rohingya berupa kehilangan nyawa, harta, rumah dan terusir dari tanah mereka. Laporan-laporan yang kredibel secara terbuka telah menyebutkan bahwa desa-desa yang dibakar, ratusan jiwa tewas (dan jika diakumulasi dengan peristiwa-peristiwa serupa pada tahun-tahun sebelumnya) ratusan ribu orang lainnya terusir dari kampung halaman dan hidup terlantar sebagai pengungsi.
Kekerasan, pembunuhan massal, perampasan dan pengusiran tersebut diatas sesungguhnya telah dilaporkan secara berkala oleh masyarakat internasional semenjak Myanmar (a.k.a. Burma) merdeka dari penjajahan Inggris, namun belum mendapat respon yang memadai dari Pemerintah Myanmar, bahkan kualitas dan upaya perlindungan HAM bagi etnis Rohingya di Myanmar semakin memburuk.
Kita menyadari bahwa upaya menjunjung prinsip “non-intervention” yang dipegang oleh masyarakat internasional yang beradab tidak boleh mengabaikan tanggungjawab para pihak untuk melindungi warga sipil dalam konflik bersenjata (Responsibility to Protect) dan kewajiban para pihak untuk melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya genosida (Prevention of Genocide) sehingga “humanitarian intervention” untuk menjamin hak-hak warga sipil dalam konflik bersenjata di Myanmar tidak boleh ditunda.
Dengan demikian, menghormati prinsip “non-intervention” tidak perlu diartikan sebagai mengesampingkan “humanitarian intervention” agar keselamatan dan hak-hak warga sipil dalam konflik bersenjata di Myanmar dapat terjamin dan terpelihara. 
Oleh karena itu, DPP PKS menegaskan sikapnya:
1. Mengecam tindakan kekerasan, pembunuhan massal, perampasan dan pengusiran terhadap etnis Rohingya yang dilakukan oleh pihak Pemerintah dan Militer Myanmar serta kelompok etnis Myanmar lainnya. Tindakan tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa diterima oleh masyarakat Indonesia, negara-negara anggota ASEAN dan juga masyarakat internasional.
2. Mendesak Aung San Suu Kyi sebagai State Councellor of Myanmar yang juga seorang tokoh penerima hadiah Nobel Perdamaian agar dapat berperan aktif dalam menghentikan tindakan kekerasan, pembunuhan massal, perampasan dan pengusiran terhadap etnis Rohingya. Sosok Aung San Suu Kyi yang dikenal oleh dunia internasional sebagai pejuang demokrasi seharusnya mampu mendorong terciptanya situasi yang lebih demokratis dan menghormati hak-hak etnis Rohingya untuk hidup sebagai bagian dari warga negara Myanmar.
3. Mendesak Pemerintah Republik Indonesia melakukan langkah-langkah pembelaan dengan cara:
a. Mengambil peran lebih aktif sebagai negara paling besar dan demokratis di ASEAN untuk memelihara stabilitas keamanan di kawasan dan mencegah munculnya hambatan-hambatan terhadap tumbuh kembangnya Masyarakat Ekonomi ASEAN.

b. Mendorong pimpinan negara-negara ASEAN untuk terus mendesak pemerintahan Myanmar agar menghentikan tindakan kekerasan, pembunuhan massal, perampasan dan pengusiran terhadap etnis Rohingya di Rakhine State (Arakan), Myanmar.

c. Memperjuangkan pengakuan kembali secara legal-konstitusional status etnis Rohingya di Rakhine State (Arakan) sebagai bagian yang tak terpisahkan dari warga negara Myanmar.

d. Mendorong negara-negara Anggota ASEAN lainnya untuk berpartisipasi dalam memberikan fasilitas penampungan sementara bagi para pengungsi Rohingya yang terusir dari negerinya.

e. Mendorong negara-negara Anggota ASEAN agar menjadikan masalah ini sebagai agenda perjuangan bersama di Dewan HAM ASEAN, PBB dan forum internasional lainnya.
4. Mendesak Komisi I DPR RI dan Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI agar lebih aktif melakukan upaya diplomasi dengan cara:
a. Mendorong ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) untuk terlibat aktif mendesak Parlemen dan Pemerintahan Myanmar agar segera menghentikan tindakan kekerasan, pembunuhan massal, perampasan dan pengusiran terhadap etnis Rohingya di Rakhine State (Arakan), Myanmar.

b. Mendorong AIPA untuk terlibat aktif mendesak Parlemen dan Pemerintah Myanmar agar mengedepankan pendekatan yang lebih konstruktif dan menjauhi tindakan kekerasan dan menunaikan hak-hak etnis Rohingya sebagai warga negara Myanmar.

c. Mendorong agar AIPA membawa permasalahan ini ke forum Inter-Parlemantary Union (IPU) agar menjadi perhatian dan agenda perjuangan bersama parlemen seluruh dunia, sehingga dapat menjamin hak-hak etnis Rohingya sebagai warga negara di Myanmar.
5. Menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk senantiasa mendoakan dan memberikan bantuan kepada etnis Rohingya agar diberikan keselamatan dan kedamaian serta tidak terprovokasi oleh hal-hal yang menimbulkan dampak keamanan dan ketertiban di Indonesia.
Semoga Allah Swt meridhai upaya kita semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Jakarta, 24 November 2016
DEWAN PENGURUS PUSAT
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

PRESIDEN,                                                                                                                           SEKRETARIS JENDERAL,
H. MOHAMAD SOHIBUL IMAN, Ph.D.                                                                                     H. MUSTAFA KAMAL, S.S.
Tembusan:
1. Presiden RI
2. Wakil Presiden RI
3. Ketua MPR RI
4. Ketua DPR RI
5. Ketua DPD RI
6. Menteri Koordinator Polhukam RI 
7. Menteri Luar Negeri RI
8. Ketua Komisi I DPR RI
9. Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI 
10. Ketua Fraksi PKS DPR RI
11. Ketua Fraksi PKS MPR RI
12. Kantor Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta
13. Kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta
14. Kantor Perwakilan PBB di Jakarta

sumber: www.pks.id


posted by @Adimin

Pusat Khidmat PKS di Berbagai Daerah Berjalan Aktif

Written By @Adimin on Wednesday, November 23, 2016 | 1:35 AM

Jakarta (23/11) - Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPP PKS Fahmy Alaydroes mengatakan Pusat Khidmat PKS di berbagai daerah di Indonesia berjalan dengan baik dan aktif.

Pusat Khidmat PKS memiliki banyak program seperti Rumah Cerdas, Rumah Sehat, Rumah Peduli, Rumah Aspirasi, Rumah Keluarga Indonesia, Rumah Dakwah, Rumak Konsultasi Syariah, dan Rumah Siaga dan Tanggap Bencana

“Pusat Khidmat PKS di setiap DPD berjalan setidaknya satu pekan sekali meski durasinya tidak harus lama,” kata Fahmy di Jakarta, Rabu (23/11/2016).

Misalnya Rumah Cerdas setiap Ahad pagi pukul 09.00 sampai pukul 11.00, kegiatannya adalah taman baca dan dongeng anak. Lalu pekan depannya pelayanan kesehatan, talk show pola hidup sehat misalnya.

“Combine. Jadi setiap pekan itu, bisa berbeda tema dan kegiatan, bisa juga kegiatan sama berulang, sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing daerah karena segmentasinya berbeda,” katanya.

Rumah Cerdas diampu oleh Departemen Pendidikan dalam bidang Kesra. Rumah Sehat diampu oleh Departemen Kesehatan bisa bersinergi dengan BKO dalam konteks aktivitas kebugaran.

“Misalnya di Rumah Sehat itu ada pelayanan kegiatan senam nusantara atau tes kebugaran. Edukasi kesehatan, pemeriksaan, pengobatannya diampu oleh Departemen Kesehatan,” ujar Fahmy.

Rumah Peduli, jelas Fahmy, yang mengampu Departemen Sosial dalam bidang Kesra. Rumah Aspirasi yang diampu oleh bidang Polhukam, berkaitan dengan aktivitas resesnya para anggota dewan.

“Melalui Pusat Khidmat PKS yang berpusat di kantor-kantor partai menjadi sarana bahwa pejabat publik kita DPR pusat maupun wilayah. Bertemu dengan konstituen, menyampaikan aspirasinya, tentunya dalam hal-hal tertentu perlu dilakukan advokasi,” katanya.

Rumah Keluarga Indonesia lebih dulu ada bahkan sebelum ada Pusat Khidmat PKS dengan berbagai macam kegiatan yang sangat banyak sekali, yang diampu oleh Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) kemudian dimasukkan menjadi bagian Pusat Khidmat PKS tapi tetap berkibar RKI itu sendiri. Sebagai wadah berbagai macam aktivitas dan aktualisasi perempuan.

Rumah Dakwah yang mengampu BPU kaitannya dengan kegiatan pelayanan PKS bagi masyarakat dalam hal menyediakan para asatidz, asatidzah, narasumber untuk menjadi khotib dan penceramah dalam berbagai kesempatan.

"Lagi butuh ustadz? PKS menyediakan. Di Rumah Dakwah juga ada dauroh mubalighin, pelatihan para dai muda misalnya. sehingga masyarakat terpenuhi kebutuhannya untuk memiliki kafa'ah syar'i/ilmu agama dan potensi sebagai da'i/penyeru kebaikan,” kata dia.

Rumah Konsultasi Syariah diampu oleh Dewan Syariah baik wilayah maupun daerah. Karena basis pusat PKS di level DPD dan di bawahnya, maka Dewan Syariah di daerah yang banyak berperan.

“Ini membantu masyarakat yang membutuhkan jawaban -jawaban atas berbagai pertanyaan serta persoalan dalam kehidupan bermasyarakat misalnya hukum waris, ekonomi syariah, investasi syariah, dan lain-lain,” jelas dia. [pks.id]


posted by @Adimin

HNW Ajak Anggota TNI Tingkatkan Iman dan Taqwa


Jakarta (21/11) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, mengajak seluruh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) senantiasa bersyukur atas nikmat yang dianuegerahkan oleh Allah. Sebab, Allah berjanji akan menambahkan nikmatnya kepada hamba yang pandai bersyukur. 

"Dan, jangan sekali-kali kufur nikmat, karena siksa Allah teramat pedih," ujar Hidayat, saat menjadi pembicara pada siraman rohani bulanan dikalangan anggota TNI, di Masjid Soedirman, komplek Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (23/11). 

Selain ajakan bersyukur, Hidayat juga meminta seluruh prajurit TNI untuk meningkatkan Iman dan Taqwa. Dengan Iman yang kuat, seseorang akan merasa lebih aman, sehingga dia bisa berkontribusi dalam keamanan orang lain. 

Sedangkan taqwa dalam terminologi agama adalah sikap antisipatif dan hati-hati. Karena itu, umat senantiasa dianjurkan meningkatkan taqwa, agar terhindar dari marabahaya. 

"Sikap seperti itu sudah ditunjukkan para pejuang zaman dahulu. Jenderal Soedirman sakit, tetapi beliau tetap memimpin," ucapnya.

Saat menyampaikan khutbah terakhirnya, kata Hidayat, Nabi SAW mengingatkan, tidak ada keutamaan tertentu diantara kalian, termasuk suku bangsa, dan bahasa, kecuali kualitas taqwanya.


Sumber: Republika.co.id



posted by @Adimin

Kaitkan Demo dengan Makar, PKS: Itu Tuduhan Serius!

Written By @Adimin on Tuesday, November 22, 2016 | 11:31 PM

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berhati-hati dan tidak gegabah menyikapi rencana demonstrasi rakyat. Apalagi mengaitkannya dengan sinyalemen makar. 

"Kapolri tidak boleh gegabah mengaitkan demonstrasi yang akan digelar dengan makar. Ini tuduhan serius! Pengaitan tersebut hendaknya berdasarkan informasi intelijen yang akurat dan objektif," kata Jazuli di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, Polri lembaga penegak hukum, tuduhan tersebut tidak boleh berhenti tapi harus diproses dan dibuktikan. Menurut dia, tuduhan akan terjadi makar harus bisa dibuktikan agar tidak menimbulkan keresahan publik dan memecah belah masyarakat.

"Tuduhan makar harus bisa diproses dan dibuktikan agar tidak menimbulkan keresahan publik. Jika tidak, tuduhan itu bisa politis dan liar serta memecah belah masyarakat," ujarnya.

Anggota Komisi I DPR itu menilai Polri hendaknya dapat membedakan antara penyampaian pendapat di muka umum dengan tindakan makar. Menurut dia, penyampaian pendapat di muka umum jelas dilindungi Konstitusi, ia berharap sumber intelijen akurat dan objektif agar tidak salah dalam mengambil keputusan dan langkah.

"Saya mengingatkan bahwa efek keputusan penentu kebijakan itu sangat besar. Kalau tidak hati-hati bisa menimbulkan masalah buat rakyat dan perjalanan negara dan banga ke depan," katanya.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan akan menjaga ketat aksi pada Jumat (25/11) karena aksi tersebut berpotensi berujung pada upaya penggulingan pemerintahan. Tito mengaku mendapat informasi bahwa ada penyusup di balik aksi demo tersebut dan akan menduduki gedung parlemen Senayan, Jakarta.

"Kalau itu bermaksud untuk menjatuhkan atau menggulingkan pemerintah, termasuk pasal makar," ujar Tito di Jakarta, Senin (21/11).

Tito mengatakan, berdasarkan undang-undang, menguasai gedung pemerintahan merupakan salah satu pelanggaran hukum. Terlebih lagi, Tito mendapat informasi bahwa ada sejumlah rapat terkait upaya menguasai DPR.

Sumber: Republika.co.id


posted by @Adimin

400 Ribu Kencleng Peduli untuk Negeri

Jakarta (22/11) - Ada banyak cara agar masyarakat peduli terhadap negeri. Seperti yang dilakukan oleh Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui kencleng yang diberi nama Tabung Peduli PKS. Tabung ini merupakan bagian dari agenda Rumah Peduli. Sebagai bagian dari Pusat Khidmat PKS yang tersebar di berbagai daerah di Indoensia, Rumah Peduli ingin menyediakan sarana untuk mengedukasi masyarakat.

"Rumah Peduli ini dijadikan sebagai sarana untuk mengedukasi, peduli satu sama lain, menyisihkan sebagian rejeki, sebagian waktu, pikiran dan tenaga masyarakat untuk berbuat kepada saudara-saudaranya yang membutuhkan sekecil apapun. Di Rumah Peduli ada tabung peduli berupa kencleng yang didisribusikan ke rumah-rumah kader, simpatisan atau masyarakat yang mau turut serta," kata Ketua Bidang Kesra DPP PKS, Fahmy Alaydroes, di Jakarta, Senin (21/11/2016).

Bidang Kesra diakui Fahmy menyerahkan desain tergantung dari kearifan lokal di daerah, yang penting branding Pusat Khidmat PKSnya tetap ada. Jumlah tabung sendiri sejumlah kader yang ada di masing-masing daerah, sekitar lebih kurang 400 ribu tabung yang beredar.

"Sekitar 400 tabung beredar. Proses monitoring dan evaluasi masih berjalan. Pemegang tabung bisa mengisinya dengan menyisihkan uang sisa belanja, sisa-sisa naik angkot, sisa ongkos perjalanan dan lainnya ke dalam kencleng. Satu bulan sekali dikumpulkan dan hasilnya digunakan untuk aktivitas-aktivitas sosial," kata Fahmy.

Kemudian, hasil yang terkumpulkan dialirkan untuk kegiatan sosial dan bencana. Rumah Peduli membantu sesama seperti waktu lalu ketika ada bencana banjir di Garut, kemudian ada longsor di Jawa Tengah, bencana asap di Riau sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan, banjir juga di Sumatera Barat sudah banyak aktivitas penanggulangan bencana.

"Kencleng dikumpulkan di masing-masing daerah untuk kebutuhan daerahnya. Untuk bencana skala nasional biasanya DPP yang melakukan supervisi, pengumpulan dana dan memberikan bantuan. Sementara untuk skala kecil diselesaikan daerahnya sendiri," terang Fahmy. [pks.id]


posted by @Adimin

Ini Catatan Akhir Tahun Jokowi-JK di Bidang Ekonomi

Written By @Adimin on Monday, November 21, 2016 | 9:08 PM

Jakarta (21/11) – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Refrizal memberikan catatan akhir tahun 2016 Pemerintahan Jokowi-JK, di bidang Perekonomian Indonesia. Dalam penilaian Refrizal, salah satu salah satu kelemahan pemerintah Jokowi adalah soal ketidakmampuannya mengubah struktur PDB Indonesia yang masih didominasi oleh peranan sektor konsumtif.
“Struktur PDB Indonesia di 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK masih tidak berubah. Peranan belanja rumah tangga masih sangat dominan. Bahkan sektor ekspor dan impor yang diharapkan dapat tumbuh dengan baik ternyata malah berperan lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya,” jelas Refrizal di Jakarta, Senin (21/11).
Di sisi lain, peranan investasi langsung pada Triwulan III-2016 cenderung melambat, hanya 31,98 persen sedangkan pada Triwulan II-2016 mencapai 32,47 persen dan pada Triwulan III-2015 mencapai 32,36 persen.
“Data-Data tersebut mengonfirmasi bahwa masih banyak persoalan investasi di Indonesia. Meski pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan namun persoalan-persoalan mendasar belum terselesaikan. Beberapa diantaranya adalah masalah perizinan di daerah dan ketersediaan infrastruktur,” ungkap wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat II ini.
Peringkat cost doing business Indonesiapapar Refrizal, sedikit membaik menjadi urutan ke 91 dari 106 negara. Hanya saja berbagai indikator masih jauh di bawah rata-rata negara Asia Pasifik, seperti memulai usaha. Sayangnya berbagai data yang digunakan dalam cost doing business hanya diwakili oleh Jakarta dan Surabaya, sehingga tidak mencerminkan kondisi Indonesia seutuhnya.
“Satu hal yang krusial hingga 30 September 2016, realisasi penerimaan negara baru mencapai Rp 1.081,9 triliun atau 60,6% dari target penerimaan pajak yang ditetapkan sesuai APBN-P 2016 sebesar Rp 1.786,2 triliun padahal pemerintah sudah menggulirkan program tax amnesty. Diharapkan dalam 3 (tiga) bulan tersisa kekurangan target penerimaan negara dapat tercapai,” tegas Refrizal.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan hanya 5,1 persen, sedangkan pertumbuhan perekonomian global tahun 2016 diperkirakan sebesar 3,1 persen. Isu-isu global seperti Brexit, permasalahan utang China, injeksi fiskal Jepang yang belum cukup berhasil, hingga terpilihnya presiden AS Donald Trump, membuat kondisi perekonomian global semakin tidak pasti, hal-hal ini membuat konsumen cenderung menahan belanja.
Padahal, struktur PDB Indonesia didominasi oleh peranan belanja rumah tangga. Untuk itu, ditengah ketidakpastian global, melambatnya realisasi investasi dan seretnya realisasi penerima negara diharapkan pemerintah dapat melakukan sinergi antar kelembagaan, termasuk  dengan BUMN.
“Untuk mendukung tercapainya target penerimaan negara, pemerintah harus saling bersinergi. Tidak tumpang tindih dalam mengeluarkan kebijakan dan memperkuat peran-peran pembangunan BUMN” jelas Refrizal.
Salah satu cermin tidak terkonsolidasi tim ekonomi pemerintah dengan baik adalah soal polemik revisi PP 52/2000 dan PP 53/2000 yang berkembang sejak Agustus 2016. Revisi PP 52/2000 dan PP 53/2000 ini disinyalir akan mengubah peta industri telekomunikasi di Indonesia salah satunya adalah karena diberlakukannya kewajiban network sharing dan diperbolehkannya frequency sharing antar operator.
“Salah satu contoh konsolidasi antar lembaga pemerintah yang lemah tercermin dalam revisi PP 52/2000 dan PP 53/2000. Revisi kedua PP ini akan menyebabkan potensi hilangnya pendapatan negara dalam 5 tahun kedepan sekitar Rp 100 triliun dan hilangnya pendapatan BUMN sebesar Rp 200 triliun. Apalagi disinyalir isi revisi PP ini bertentangan dengan UU di atasnya," papar Refrizal.
Apalagi pemerintah melalui jargon Nawacita nya menegaskan akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Revisi PP ini berpotensi menghambat pembangunan di daerah terpencil dan terluar.
“BUMN adalah salah satu agen pembangunan yang dapat mewujudkan visi-misi pemerintah. BUMN dapat berperan melakukan pembangunan didaerah-daerah terpencil dengan penugasan-penugasan. Untuk itu, pemerintah harus pula memperkuat peran BUMN dalam pembangunan dan memandangnya sebagai mitra,” tegas Refrizal.
Secara umum, Peraturan Pemerintah tidak boleh bertentangan dengan UU yang ada di atasnya. Revisi PP 52/2000 dan PP 53/2000 berpotensi bertentangan dengan UU No 36/1999 tentang Telekomunikasi. [pks.id]

posted by @Adimin

Terkait Rohingya, Sikap Tegas Indonesia Dibutuhkan!

Jakarta (22/11) - Wakil Ketua Badan Kerjama Antarparlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi Munawar meminta Pemerintah Indonesia bersikap secara resmi atas kekerasan yang terjadi di Myanmar terhadap etnis Rohingya.

"Indonesia sebagai sebuah negara yang bertetangga dengan Myanmar harus secara proaktif mendorong nilai-nilai perdamaian dan penyelesaian konflik yang bermartabat melalui program diplomasi maupun forum-forum internasional." ucap Rofi Munawar dalam keterangan pers pada hari Senin, (21/11) di Jakarta.

Legislator asal Jawa Timur ini melihat apa yang terjadi di Myanmar tentu saja tidak bisa dilepaskan dari persoalan kawasan ASEAN. Karena sebagaimana kita ingat, eksodus besar-besaran pengungsi Rohingya diakhir tahun 2015 menjadi persoalan yang berdampak langsung terhadap negara-negara sekitarnya.

"Prinsip-prinsip netralitas ASEAN terhadap urusan dalam negeri anggotanya harus mampu mendesak Myanmar melakukan langkah-langkah pencegahan konflik dan perlakuan kekerasan terhadap etnis Rohingya," tegasnya.

Rofi mengingatkan, bahwa Pemerintah Indonesia tahun lalu sudah melakukan langkah-langkah mediasi terkait Rohingya. Ada baiknya mengingatkan kembali komitmen negara tersebut. Waktu itu

pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan Menlu Myanmar, U Wunna Maung Lwin menghasilkan sejumlah kesepakatan. Kesepakatan tersebut termasuk di antaranya soal pengungsi Rohingya. Saat itu Pemerintah Myanmar sepakat untuk mengambil langkah prevensi irregular migration terkait etnis Rohingya.

"Dijaman informasi yang terbuka seperti saat ini, sumber informasi tidak lagi bermakna tunggal dan berjalan linier. Sensitifitas sebuah negara kawasan terhadap perilaku kekerasan yang menyebabkan korban tentu tidak hanya dengan kebijakan tanpa sikap" pungkas Rofi.

Sebagai informasi, rangkaian bentrokan kembali terjadi antara pasukan militer Myanmar dengan sekelompok Muslim Rohingya di utara Rakhine pada akhir pekan lalu, menewaskan setidaknya 28 warga Muslim Rohingya serta dua tentara Myanmar. Berdasarkan laporan surat kabar Myanmar, Global New Light of Myanmar, rangkaian bentrokan kuat ini bermula pada Sabtu (12/11) lalu, ketika militer melakukan operasi pembersihan di Rakhine. Dalam bentrokan tersebut, 19 warga Rohingya tewas terbunuh oleh militer. [pks.id]


posted by @Adimin

Semua Pihak Bertugas Merawat Kesatuan NKRI

Written By @Adimin on Sunday, November 20, 2016 | 9:54 PM

Jakarta (21/11) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohammad Sohibul Iman berbicara mengenai kebhinnekaan melalui akun twitter pribadinya pada (20/11/2016) kemarin.

Menurut Sohibul Iman, Kebhinnekaan yang terjadi di Indonesia merupakan keajaiban yang harus dirawat oleh semua pihak.

"Kebhinnekaan terawat bukan karena klaim-klaim sepihak. Tapi karena adanya sikap jujur, terbuka, tenggang-rasa, dan tanggung-jawab secara kolektif! Yuk kita rawat!" Ucap pemilik akun @msi_sohibuliman itu.

Sohibul Iman juga meyakini, dengan adanya nilai-nilai tersebut didalam masyarakat maka kebhinnekaan tidak akan mudah Koyak.

Selain itu, Kang Iman juga menyampaikan pentingnya modal sosial untuk menjaga kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Modal sosial yang dihasilkan tersebut adalah rasa memiliki NKRI (sense of belonging), kebersamaan (togetherness), dan saling percaya (trustworthiness)!" Ucapnya.

Ia juga memaparkan, merawat kebinnekaan dalam tubuh NKRI merupakan tugas semua pihak.

"NKRI yang super majemuk sulit dikelola satu kelompok saja, harus libatkan banyak pihak. Insyaallah kebersamaan akan bawa kejayaan!" tutupnya. [pks.id]


posted by @Adimin

Sohibul Iman: Khidmat Harus Jadi Jati Diri Kader

Kebumen (21/11) - Dalam konstelasi politik yang akan terus meningkat hingga tahun 2019, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mendorong kader PKS Jawa Tengah untuk terus menjadikan khidmat sebagai jati diri. 

Dengan menjadikan khidmat sebagai jati diri setiap kader, kata Sohibul Iman, PKS tidak akan perlu tenaga besar untuk bergerak bersama mensukseskan agenda-agenda PKS kedepan sebagai pelayan masyarakat. 

"Untuk menjadi salah satu partai papan atas, kita harus mulai terbiasa untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena prinsip kita sejak awal berdiri adalah pemimpin itu pelayan," terang Sohibul Iman dihadapan kader-kader PKS Jawa Tengah di Kebumen, Ahad (20/11/2016).

Lebih lanjut, Sohibul Iman juga mengingatkan bahwa kader - kader PKS yang memiliki amanah jabatan publik memiliki tugas khusus untuk memberikan pelayanan advokasi hukum dan kebijakan.

"Jadi untuk yang menjadi anggota legislatif di tingkat apapun, memiliki tugas untuk memberikan pelayanan advokasi hukum dan kebijakan. Itu tugas khusus yang tidak bisa dilakukan oleh kader-kader yang lainnya," ujar Sohibul Iman.

Selama proses perkembangan dunia politik Indonesia tahun 2015 lalu, Sohibul Iman menambahkan bahwa PKS menjadi salah satu partai yang memiliki indeks produktivitas partai tinggi yaitu 50,9%. Menurutnya kenaikan produktivitas PKS dikarenakan pelayanan-pelayanan yang diberikan. [pks.id]


posted by @Adimin

Anggota MPR RI Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Bungus Teluk Kabung

Sosialisasi 4 pilar MPR RI Dr. H. Hermanto, MM (tiga dari kanan) bersama masyarakat Bungus Teluk Kabung, sabtu (19/11).  Al Amin/PKSFoto
Anggota MPR RI yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr. H. Hermanto, MM menggelar kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang, Sabtu 19 Nopember 2016. Acara ini dihadiri oleh 150 warga yang terdiri dari anggota kelompok tani, ibu-ibu majelis taklim, dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Hermanto mengatakan, sosialisasi 4 pilar merupakan program MPR RI yang bertujuan untuk memasyarakatkan kembali 4 Pilar Kebangsaan yang sudah mulai terlupakan.

"Sebagai warga negara dalam berkehidupan bernegara, kita wajib taat dan mengerti kepada dasar-dasar negara, yaitu empat pilar kebangsaan," ujar Hermanto. 

Empat pilar kebangsaan yang dimaksud adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NKRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara,” kata Hermanto.

Selain Dr. H. Hermanto, MM acara ini juga diisi oleh H. Gufron, SS (ketua DPD PKS Kota Padang) mengisi materi tentang tentang kepemudaan dam Gustami Hidayat (Sekretaris Umum DPW PKS Sumbar) yang membahas tentang fungsi 4 pilar dari sudut pandang aktivis dakwah.

Acara berjalan dengan lancar dan peserta partisipatif karena karena suasana diskusi hidup selama sosialisasi 4 pilar.


posted by @Adimin

Ahok Tersangka, Fraksi PKS Ajak Semua Pihak Hormati Proses Hukum

Written By @Adimin on Wednesday, November 16, 2016 | 2:10 AM

Jakarta (16/11) - Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengapresiasi penetapan tersangka terhadap Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok oleh Kepolisian (Polri). Jazuli juga mengajak masyarakat mengapresiasi keputusan objektif Polri ini.

Jazuli berharap penetapan tersangka ini benar-benar dalam rangka menjunjung tinggi supremasi hukum dan memenuhi rasa keadilan masyarakat.

"Apresiasi kepada Polri yang sudah bertindak objektif menjunjung tinggi supremasi hukum dan memenuhi rasa keadilan masyarakat. Saya juga mengajak masyarakat untuk mengapresiasi keputusan Polri ini," kata Jazuli, Rabu (16/11).

Anggota Komisi I ini mengajak semua pihak menghormati proses hukum. Objektif mengawasi prosesnya agar tetap transparan dan berkeadilan. Pasalnya, kasus penodaan agama yang dilakukan Ahok telah menjadi perhatian luas masyarakat di seluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara.

"Mari kita hormati proses hukum dan secara objektif mengawalnya sampai pengadilan sehingga supremasi hukum tegak kepada siapapun tanpa pandang bulu," tegas Jazuli.

Terakhir, Anggota DPR asal Banten ini berharap agar penetapan tersangka ini bisa menjadi pelajaran bagi siapapun agar tidak melakukan tindakan yang melecehkan atau menodai agama dan menyinggung umat beragama.

"Bangsa ini adalah bangsa yang majemuk dan kita semua sepakat mempertahankan NKRI yang ber-bhinneka ini. Syaratnya adalah kita saling menghargai dan menghormati perbedaan serta menumbuhkan sikap toleransi diantara anak bangsa," pungkas Jazuli.

Sumber: beritasatu.com


posted by @Adimin

Bangun Kerjasama, Fraksi PKS Kunjungi Fraksi Partai Penguasa di Inggris

Written By @Adimin on Tuesday, November 15, 2016 | 7:08 PM

London (15/11) - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini memimpin rombongan Pimpinan dan Anggota Fraksi PKS DPR RI dalam lawatan ke Inggris. Salah satu agenda dari lawatan ini adalah Pertemuan Persahabatan dengan Fraksi Partai Konservatif Inggris yang merupakan fraksi partai berkuasa saat ini.

"Pertemuan ini dalam rangka persahabatan, membuka komunikasi, dan peluang kerjasama dua fraksi dua negara Indonesia-Inggris. Partai Konservatif adalah partai tertua di Inggris berdiri tahun 1678 dan sejak itu menjadi partai utama dan berkuasa di Inggris," kata Jazuli di London, Inggris Selasa, (14/11), waktu setempat.

Fraksi PKS, lanjut Jazuli, ingin belajar bagaimana membangun institusi partai yang kuat sekaligus berkuasa secara efektif untuk memakmurkan negara.

"Fraksi PKS ingin mengambil spirit pelembagaan partai di negara maju ini. Bagaimana mengelola kekuasaan, memenangkan hati rakyat dan membangun konstituensi, sehingga mampu bertahan hingga ratusan tahun sampai sekarang dan memberi warna dalam sistem politik dan ekonomi negara," ungkap Doktor Bidang Manajemen dari UNJ ini.

Dalam kesempatan tersebut, Fraksi Partai Konservatif diwakili oleh Lord Astor, sekaligus juga sebagai Mantan Menteri Pertahanan masa pemerintahan David Cameron, serta Anggota House of Lord dan Wakil Ketua Kerjasama Antarparlemen yang memiliki fokus kerjasama dengan Indonesia. Kepada Lord Astor, Jazuli Juwaini menyampaikan paparan tentang Indonesia sebagai negara majemuk dalam banyak hal dan memilih sistem demokrasi yang kian terlembaga.

"Indonesia berpenduduk terbesar keempat dunia dengan beragam etnik budaya dan agama dan semua bisa hidup berdampingan secara damai. Ini bagian yang kami syukuri di Indonesia dan kami ingin belajar dari Inggris melalui Fraksi Partai Konservatif bagaimana membangun walfare state yang kuat," ungkap Jazuli.

Anggota Komisi I ini menambahkan, Indonesia adalah negara terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekonomi selalu di atas 5 persen dalam 15 tahun terakhir.

"Indonesia bisa menjadi mitra strategis bagi United Kingdom dan pintu masuk ke Asean. PKS siap menjadi mitra sebagai counterpart di Inggris," tandas Jazuli.

Lord Astor menyambut gembira dan apresiatif atas kunjungan persahabatan Fraksi PKS. 

"Saya (dan Fraksi Partai Konservatif) akan selalu menjadi sahabat baik bagi Indonesia dan akan membalas kunjungan Fraksi PKS pada bulan Februari," ungkap Lord Astor.

Selain bertemu dengan Fraksi Partai Konservatif, lawatan Fraksi PKS ini dijadwalkan bertemu dengan Fraksi Partai Buruh, NGO Tell Mama yang begerak dalam advokasi korban islamphobia, Direktur Islamic Center London, lembaga caritas Islamic Relief, serta Kedutaan Besar Indonesia di Inggris.

"Fraksi PKS berkepentingan untuk menjalin hubungan internasional yang lebih bersahabat dengan mitra dunia bukan saja untuk belajar tentang pengalaman dan kemajuan yang mereka capai tapi juga untuk berbagi pengalaman Indonesia dalam mewujudkan tata dunia yang lebih harmonis dan berkeadilan," ungkap Jazuli.

Untuk itu, lanjut Politisi PKS dari Dapil Banten ini, Fraksi PKS juga mempromosikan pandangan dan pengalaman Indonesia dalam beragam aspek seperti pelaksanaan demokrasi, kehidupan beragama, dan penghormatan terhadap keberagaman.

Pimpinan dan Anggota Fraksi PKS yang ikut serta Sukamta (Sekretaris Fraksi/Anggota Komisi I), Aboe Bakar Al-Habsy (Wakil Ketua Fraksi/Anggota Komisi III), Iskan Qolba Lubis (Wakil Ketua Komisi VIII), Rofi Munawar (Wakil Ketua BKSAP), Andi Akmal Pasludin (Anggota Komisi IV), dan Johan Rosihan (Anggota DPRD NTB).

sumber: www.pks.id


posted by @Adimin

Hidayat Nur Wahid Ajak Umat Mencintai Alquran

Written By @Adimin on Monday, November 14, 2016 | 4:05 AM

Anak kader DPC PKS Kramat Jati Jakarta sedang ikuti Mukhoyam Al Qur'an beberapa waktu lalu. (ilustrasi)
Di tengah ribuan Komunitas One Day One Juz yang berkumpul di Stadion Patriot Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (13/11), Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, dirinya bersyukur bisa berkumpul di tengah ribuan anggota Komunitas One Day One Juz. 

Dia mengungkapkan, di tengah berbagai masalah yang ada, umat Islam tetap bisa berkreasi dalam meningkatkan perannya di Indonesia. Umat Islam tak pernah kehilangan perannya di Indonesia.

Menurutnya, Komunitas One Day One Juz telah memberi kontribusi yang positif, tidak hanya kepada bangsa dan negara namun juga pada dunia. "Serta memberi kontribusi bagaimana mencintai Alquran. Dengan mencintai Alquran, maka umat bisa dekat dengan Alquran," kata Hidayat.

Penggunaan nama komunitas yang memakai bahasa Inggris, menurut Hidayat, sebagai bukti umat Islam adalah ummat yang terbuka. Apalagi, Islam mengajarkan keterbukaan dan mendorong umat untuk belajar dari manapun.

Politikus PKS itu menegaskan, bahwa Alquran dan pencintanya, tak perlu dicurigai dan diawasi sebagai kelompok radikal. Justru, komunitas ini bisa berkomunikasi dengan siapa saja.

Hidayat menyatakan, Alquran mengajarkan umat Islam untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. "Alquran tidak mengajarkan kita menjadi ateis, radikalis, dan teroris," ucapnya.

Oleh karena itu, dia menyesalkan, bila ada orang menistakan dan mengolok-olok Alquran. Hidayat menuturkan, Alquran mencetak manusia yang utama. Dengan memegang Alquran, maka bangsa Indonesia menang dalam perjuangan. "Alquran tidak mencetak manusia arogan dan takabur," ujarnya. 

Untuk itu dengan adanya Komunitas One Day One Juz dan Olimpiade Alquran, maka para penista dan pengolok-olok Alquran agar segera bertobat. Ia berharap, mudah-mudahkan penista dan pengolok-olok Alquran bisa tercerahkan. Sebab, Alquran panduan bagi seluruh umat manusia.

Sumber: Republika.co.id


posted by @Adimin

Tiga Kunci Penyangga Kemandirian Ekonomi Daerah

Written By @Adimin on Sunday, November 13, 2016 | 11:03 PM

Surabaya (14/11) – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menjadi keynote speaker dalam acara Sarasehan Ekonomi Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Jawa Timur, pada Senin (14/11/2016).

Dalam pidatonya, Sohibul Iman menyampaikan terdapat tiga pilar yang dapat menyangga kemandirian ekonomi suatu daerah.

“Pertama adalah Kesinambungan Fiskal (Fiscal Sustainability). Inilah pilar utama yang harus menjadi perhatian semua pihak," ujar Sohibul.

Maju dan mundurnya suatu wilayah, papar Sohibul, dipengaruhi oleh pengelolaan kebijakan fiskalnya. Pengelolaan yang baik, akan mengantarkan pemerintahan yang mampu survive dalam situasi ekonomi yang tidak stabil.

Pilar kedua yang dibutuhkan dalam mewujudkan kemandirian ekonomi daerah adalah daya saing ekonomi. Daya saing ini, ungkap dia, adalah soal pemerintah daerah mampu menciptakan peluang untuk bertahan dalam arus masyarakat global.

Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan dapat mengelola potensi ekonomi secara kreatif sehingga mengundang para investor untuk menanamkan modal di daerah.

Sohibul menyebut, pilar ketiga yang menjadi penyangga kemandirian ekonomi daerah adalah adanya pengelolaan pemerintah yang baik.

“Secara sederhana, asas tata kelola pemerintahan yang baik terumuskan dalam prinsip-prinsip good governance, yakni : pemerintahan yang dijalankan dengan memegang teguh prinsip partisipatif, transparansi, akuntabalitas, independensi, dan rule of law," jelas Kang Iman.

Oleh karena itu, Kang Iman mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan tegaknya tiga pilar tersebut.

“Mari kita perbaiki bersama segala kekurangan yang masih ada. Kita terus berikan yang terbaik dari apa yang kita bisa untuk NKRI tercinta," tutupnya.

sumber: www.pks.id


posted by @Adimin
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger