Home » , , » BELAJAR DARI AKHLAK NABI YUSUF AS | Oleh: Mulyadi Muslim, Lc, M.A

BELAJAR DARI AKHLAK NABI YUSUF AS | Oleh: Mulyadi Muslim, Lc, M.A

Written By @Adimin on Thursday, April 30, 2015 | 8:39 PM


Ketika tejadi bisikan nafsu syahwat baik oleh Yusuf maupun oleh istri raja, Zulaekha, dan hampir terjadi perbuatan dosa. Tapi Allah buktikan kekuasaannya sehingga akhirnya nabi Yusuf tersadar dan akhirnya terhindar dari dosa tersebut. 

Hal ini juga dijelaskan olehistri raja, hampir terjadinya perbuatan maksiat itu adalah keinginan istri raja itu sendiri. Ketika kebenaran perbuatan itu diketahui oleh raja dan munculnya desas desus bahwa telah terjadi fitnah yang luar biasa ditengah kerajaan akhirnya raja memutuskan istrinya harus beristigfar dan menetapkan bahwa yusuf dipenjara.

Ketika yusuf menerima penjara untuk mengamankan dirinya, dia mengatakan “wahai Tuhanku, penjara sebenarnya lebih aku sukai”. Ini membuktikan bahwa menjaga kehormatan jauh lebih utama bukan disanjung oleh perempuan yang menginginkannya. 

Saat dipenjara, Nabi Yusuf tidak lupa dengan misinya, bahwa ia adalah nabi, sehingga ketika ada 2 pelayan kerajaan yang sama-sama dipenjara menyampaikan mimpi mereka. Diantara mereka ada yang menyampaikan bahwa ia membawa roti di atas kepalanya dan roiti itu di patuk burung. Yang satu lagi mengatakan ia bermimpi memeras anggur dan mereka berdua meminta menjelaskan apa takwil dari mimpi-mimpi tersebut. 

Nabi Yusuf tidak langsung memberikan rincian dari takwil mimpi tersebut, tapi Nabi Yusuf mengajak mereka berdua kepada Rabb yang menciptakan dunia serta isinya. Sehingga Nabi yusuf mengatakan “manakah yang lebih baik Tuhan yang bermacam-macam atau Allah SWT? (QS Yusuf : 39). 

Baru kemudian Yusuf menjelaskan tentang takwil mimpi kedua pelayan tersebut. Orang yang memeras anggur ternyata tetap jadi pelayan raja, adapun orang yang membawa roti di atas kepalanya dan dipatuk burung ternyata ia akan disalib. 

Maka pelajaran akhlak yang diajarkan allah melalui nabi Yusuf adalah
  1. Manusia dari awal penciptaannya adalah mengabdi. QS Adz Dzariyat : 56.
  2. Kita harus posisikan diri dengan potensi kita.Barangkali ada orang yang menyanjung kita, tetap saja semua itu harus dipandang objektif, sebagaimana Yusuf ditawarkan raja bermacam-macam, namun ia Cuma memilih bendaharawan negara karna menurutnya hanya itu bidang yang mampu dilakukannya.

Pelajaran akhlak berikutnya yang dapat kita pelajari dari Yusuf adalah: 
  • Seorang muslim yang baik tidak memiliki rasa dendam dan sakit hati 
  • Seorang muslim mesti tawadhu/rendah hati kepada siapapun 
Dalam perjalanan kisah Nabi Yusuf kita ketahui bahwa yang menjerumuskan Yusuf ke dalam sumur adalah saudara-saudaranya sendiri. Lalu ketika Allah takdirkan di Mesir datang musim paceklik dan Yusuf adalah bendaharawan kerajaan saat itu yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat. Dalam sejarah dikatakan bahwa saudara-saudara nabi Yusuf ini d perintahkan orang tuanya unuk datang ke Mesir agar mendapatkan bantuandari kerajaan. Dan saudaranya-saudaranya ini akhirnya bertemu dengan Yusuf, namun pada tahap awal mereka tidak menyadari bahwa yang memberikan bantuan itu adalah saudaranya sendiri. Pada tahapan berikutnya saudara-saudaranya datang dan nabi Yusuf membuat siasat bagaimana saudara kandungnya yang paling kecil yang bernama Bunyamin bisa tertahan di Mesir. 

Dalam ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan bahwa Yusuf memerintahkan kepada anggotanya untuk memasukkan semacam surat untuk menghitung/menimbang barang kedalam karung Bunyamin (Kisah ini diceritakan dalam QS Yusuf : 66-76). 

Sampai pada akhirnya Yusuf mengatakan bagaimana kalau seandainya barang yg hilang itu ditemukan pada salah satu saudara2mu? Salah seorang dari saudara Yusuf mengatakan siapa yang ada dalam karungnya barang yang hilang itu, maka dialah yang bertanggung jawab (QS Yusuf : 75). 

Maka di mulailah pencarian, digeledah semua karung-karung yang ada dan akhirnya ditemukan pada karung nya Bunyamin. Saudara nabi Yusuf yang lain berkata “Jika ia mencuri maka sesungguhnya saudaranya dulu pernah mencuri”. Ungkapan ini sebenarnya menyakitkan hati Yusuf. Tanpa di sadari saudaranya yang lain, sebenarnya ia menuduh yusuf menfitnah. Dulu di awal Yusuf di buang ke dalam sumur, pelakunya adalah mereka juga. Sekarang ia menuduh Yusuf melakukan pencurian. 

Dan ini lah hikmah yang bisa kita ambil, bahwa seperti apapun perlakuan orang lain terhadap kita, jangan sesekali menyimpan rasa dendam. (*)


posted by @Adimin
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger