Tim Lima Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan melakukan pertemuan tertutup dengan Tim Delapan Partai Gerindra, Jumat (9/5/2014) siang. Politikus PKS Muhammad Sohibul Iman mengatakan, pertemuan ini akan merumuskan tiga agenda bersama PKS dan Gerindra dalam koalisi.
Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan, ada tiga agenda yang akan dirumuskan dalam pertemuan itu, yakni alasan, karakteristik, dan prinsip dasar koalisi. Tim Lima PKS terdiri dari elite PKS, yakni Taufiq Ridho, Hidayat Nur Wahid, Muzzamil Yusuf, Sohibul, dan Mahfud Abdul Rahman. Tim ini sengaja dibentuk PKS untuk mengkaji surat resmi yang dilayangkan Partai Gerindra pada pekan lalu.
Dalam pertemuan nanti, Gerindra juga akan mengajukan tiga poin agenda versi Gerindra. Menurut Sohibul, hal itu penting, mengingat masing-masing partai memiliki calon sendiri. PKS memiliki tiga nama, yakni Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan anggota Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid. Adapun Gerindra mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. "Ini yang akan kita buka dan bicarakan bersama," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Terhadap ketiga capres PKS tersebut, dilakukan uji publik dan penilaian oleh Lembaga Penyiapan Penokohan Kader (LPPK) PKS terkait kelayakan dan potensi calon. "Nanti majelis syuro yang akan berikan kepastian," ujarnya.
Sohibul menyebutkan, pembicaraan ini juga akan terus berlanjut sambil menunggu kepastian keterlibatan partai lain untuk berkoalisi. Terkait ideologi PKS dan Gerindra yang dinilai sejumlah pihak tidak sinergis, Sohibul menilai tidak akan menjadi masalah karena secara umum tidak ada pertentangan ideologi yang tajam di Indonesia. Sohibul menampik, jatuhnya pilihan PKS kepada Gerindra bukan karena merasa berseberangan ideologi dengan PDI-P yang mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden.
"Kalau itu hanya soal komunikasi. Keputusan Majelis Syura kan kita membuka diri dengan siapa saja yang membuka komunikasi dengan kita," ujarnya.
Dalam hal ini, ia mengatakan PDI-P tidak pernah membuka komunikasi baik secara lisan, tertulis, maupun pengajuan platform kepada PKS. "Pak Prabowo kirim surat resmi, Aburizal Bakrie mengirim platform meski tak ada surat resmi. Dan ada pembicaraan informal dengan Pak Wiranto meski tak ada surat dan paltform," katanya.
Ia menyatakan, PKS akan mengajukan model koalisi baik ke dalam maupun luar pemerintahan. Dengan kata lain, jika kalah, maka PKS akan ajukan koalisi dalam oposisi pemerintahan. Adapun untuk prinsip dasar, PKS, katanya, hanya akan mengedepankan prinsip dasar demi kebaikan. "Ini sumbangan kita untuk ketatanegaraan," ujarnya.[kompas/pksnongsa]
posted by @Adimin
Post a Comment