Home » , » Mengatur Telkom dari Lapangan Golf, wow..wow..wow...wow... enak sekaleeee..

Mengatur Telkom dari Lapangan Golf, wow..wow..wow...wow... enak sekaleeee..

Written By @Adimin on Wednesday, June 19, 2013 | 8:49 PM




Siang awal Mei lalu. Wahyu Sakti Trenggono tengah berbincang dengan ketujuh koleganya di ruang tunggu Jakarta Golf Club Rawamangun, Jakarta Timur. Bendahara Partai Amanat Nasional (PAN) ini kemudian mengeluarkan ponsel genggamnya. Sejurus ia memencet salah satu nomor yang tersimpan di dalamnya. Melalui pengeras suara, bunyi nada panggilan pun terdengar jelas.
Ketujuh koleganya pun menutup mulut rapat-rapat. Mereka mendengarkan dengan seksama suara telepon genggam Trenggono yang menanti jawaban. Begitu diangkat, pebisnis yang dijuluki ”raja menara base transceiver station (BTS)” ini langsung menyapa dan memberi kabar. ”Pak Hatta, kawan-kawan kita sudah kumpul. Kawan-kawan ini nantinya yang akan mengamankan kita,” kata sumber yang ikut dalam pertemuan itu, menirukan Trenggono.
Dari seberang telepon, pria yang dipanggil Pak Hatta itu pun menimpali. “Tolong diatur yang baik. Pak Trenggono tentu lebih tahu untuk tugas-tugas selanjutnya.” Pemilik suara dari seberang telepon itu tak lain adalah Muhammad Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II. Tujuh kolega Trenggono itu di antaranya Arif Yahya, Alex J Sinaga, Rinto Dwi Hartomo, dan Abdul Satar.
Konteks pembicaraan mereka, lanjut sumber, dalam rangka persiapan calon direksi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan anak perusahaannya, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). ”Itu langkah-langkah awal pertemuan. Selanjutnya, pada saat mau dieksekusi, langsung dikumpulkan di rumahnya Pak Hatta Rajasa di Cipete,” tutur sumber itu kepada Prioritas Rabu pekan lalu.
Menjelang penentuan direksi Telkom dan Telkomsel, lanjut sumber, mereka kerap melakukan pertemuan. Karena Trenggono hobi main golf, pertemuan pun kebanyakan dilakukan dari satu lapangan golf ke lapangan golf yang lain. Paling sering di Jakarta Golf Club (JGC) Rawamangun dan Klub Golf Bogor Raya. ”Setiap pertemuan, selalu ada komunikasi dengan Pak Hatta Rajasa,” katanya.
Kegemaran Trenggono bermain golf diamini penjaga rumahnya, Muslim. Menurut dia, Trenggono yang tinggal di Jalan Cendana Raya Nomor 89, Bekasi Barat, Jawa Barat, lebih sering ke lapangan golf ketimbang ke kantor. ”Bapak (Trenggono) hobi sekali. Kalau ada turnamen pasti ikut. Karena bisnisnya kan dapat di golf,” kata Muslim. Pernyataan senada juga disampaikan pihak Jakarta Golf Club (JGC) Rawamangun. ”Sepekan bisa tiga kali. Kadang siang, kadang sore,” kata Erna, Kasir Proshop JGC.
Sepekan setelah perbincangan di telepon itu, tepatnya 11 Mei 2012, Arif Yahya terpilih menjadi Direktur Telkom lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Telkom. Ia menggantikan Rinaldi Firmansyah untuk masa jabatan 2012 – 2017. Arief Yahya sebelumnya menjabat Direktur Enterprise and Wholesale.
Pergantian ini tentu mengagetkan. Mengingat banyak pihak yang mengatakan Rinaldi tak bakal tergeser. Apalagi, berdasarkan RUPS Luar Biasa Telkom yang digelar awal 2011, Rinaldi bakal meneruskan jabatannya hingga 2015. Tak kalah penting, saat ini kinerja Telkom sedang bagus-bagusnya. Pendapatan bersih perusahaan telekomunikasi plat merah itu, di tahun 2011 saja mencapai Rp 10,965 triliun.

Sakti Wahyu Trenggono
Berada di pucuk pimpinan Arief Yahya diberi kewenangan penuh memilih susunan direksi di bawahnya oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Bersih-bersih pun segera dilakukan. Semua jajaran direksi warisan Rinaldi dibabat habis. Satu-satunya yang tersisa tinggal Indra Utoyo, sebelumnya menjabat Chief Information Technology.
Tak berhenti di situ, sepekan kemudian, tepatnya 16 Mei 2012, Arief yang datang dengan gaung Solid, Speed, dan Smart (3S) itu juga langsung merombak pejabat teras Telkomsel. Alex Janangkih Sinaga ditahbiskan menjadi Dirut Telkomsel menggantikan Sarwoto Atmosutarno. Lalu berlanjut ke jajaran direksi.
Pergantian besar-besaran itu disinyalir sarat kepentingan politik. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Riad Oscha Chalik mengatakan, perombakan tersebut sebagai upaya memperkuat gerbong si rambut perak alias Hatta Rajasa di perusahaan plat merah itu. Untuk membangun gerbong itu, dipercayakan kepada Trenggono.
Riad menuturkan, kondisi Telkom saat ini sudah seperti partai politik. Ketuanya Dirut Telkom dan Ketua Hariannya Dirut Telkomsel. “Lalu ada Sekjennya, yaitu Rinto. Dia ini tanpa jabatan, tapi tim lobi kanan kiri,” ungkap Riad. Selain itu, ada nama Mukhlis Moechtar, Komisaris Telkomsel. “Dia orangnya Hatta Rajasa,” tuturnya. Ditanyakan kemungkinan alasan perombakan itu, Riad menjawab, “Untuk konsolidasi 2014.”
Terkait hal ini, Hatta Rajasa bungkam. Saat dikonfirmasi usai mengisi diskusi di Kampus Stikes Aisyiyah, Yogyakarta, besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diam membisu. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya, kecuali wajahnya langsung memerah.
Upaya Prioritas mengkonfirmsi Trenggono pun tak menuai hasil. Pria kelahiran Semarang ini terkesan ogah menanggapi. Beberapa pesan pendek yang dikirim ke telepon genggamnya tak direspon. Begitu juga puluhan panggilan, tak digubr
- See more at: http://www.prioritasnews.com/2012/10/22/mengatur-telkom-dari-lapangan-golf/#sthash.JtTRd9e1.dpuf
Perombakan besar-besaran pejabat teras PT Telkom ditengarai sarat kepentingan politik. Hatta Rajasa disebut-sebut terlibat dalam permainan itu. - See more at: http://www.prioritasnews.com/2012/10/22/mengatur-telkom-dari-lapangan-golf/#sthash.JtTRd9e1.dpuf


Perombakan besar-besaran pejabat teras PT Telkom ditengarai sarat kepentingan politik. Hatta Rajasa disebut-sebut terlibat dalam permainan itu.

Perombakan besar-besaran pejabat teras PT Telkom ditengarai sarat kepentingan politik. Hatta Rajasa disebut-sebut terlibat dalam permainan itu. - See more at: http://www.prioritasnews.com/2012/10/22/mengatur-telkom-dari-lapangan-golf/#sthash.JtTRd9e1.dpuf

Siang awal Mei lalu. Wahyu Sakti Trenggono tengah berbincang dengan ketujuh koleganya di ruang tunggu Jakarta Golf Club Rawamangun, Jakarta Timur. Bendahara Partai Amanat Nasional (PAN) ini kemudian mengeluarkan ponsel genggamnya. Sejurus ia memencet salah satu nomor yang tersimpan di dalamnya. Melalui pengeras suara, bunyi nada panggilan pun terdengar jelas.

Ketujuh koleganya pun menutup mulut rapat-rapat. Mereka mendengarkan dengan seksama suara telepon genggam Trenggono yang menanti jawaban. Begitu diangkat, pebisnis yang dijuluki ”raja menara base transceiver station (BTS)” ini langsung menyapa dan memberi kabar. ”Pak Hatta, kawan-kawan kita sudah kumpul. Kawan-kawan ini nantinya yang akan mengamankan kita,” kata sumber yang ikut dalam pertemuan itu, menirukan Trenggono.

Dari seberang telepon, pria yang dipanggil Pak Hatta itu pun menimpali. “Tolong diatur yang baik. Pak Trenggono tentu lebih tahu untuk tugas-tugas selanjutnya.” Pemilik suara dari seberang telepon itu tak lain adalah Muhammad Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II. Tujuh kolega Trenggono itu di antaranya Arif Yahya, Alex J Sinaga, Rinto Dwi Hartomo, dan Abdul Satar.

Konteks pembicaraan mereka, lanjut sumber, dalam rangka persiapan calon direksi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan anak perusahaannya, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). ”Itu langkah-langkah awal pertemuan. Selanjutnya, pada saat mau dieksekusi, langsung dikumpulkan di rumahnya Pak Hatta Rajasa di Cipete,” tutur sumber itu kepada Prioritas Rabu pekan lalu.

Menjelang penentuan direksi Telkom dan Telkomsel, lanjut sumber, mereka kerap melakukan pertemuan. Karena Trenggono hobi main golf, pertemuan pun kebanyakan dilakukan dari satu lapangan golf ke lapangan golf yang lain. Paling sering di Jakarta Golf Club (JGC) Rawamangun dan Klub Golf Bogor Raya. ”Setiap pertemuan, selalu ada komunikasi dengan Pak Hatta Rajasa,” katanya.
Kegemaran Trenggono bermain golf diamini penjaga rumahnya, Muslim. Menurut dia, Trenggono yang tinggal di Jalan Cendana Raya Nomor 89, Bekasi Barat, Jawa Barat, lebih sering ke lapangan golf ketimbang ke kantor. ”Bapak (Trenggono) hobi sekali. Kalau ada turnamen pasti ikut. Karena bisnisnya kan dapat di golf,” kata Muslim. Pernyataan senada juga disampaikan pihak Jakarta Golf Club (JGC) Rawamangun. ”Sepekan bisa tiga kali. Kadang siang, kadang sore,” kata Erna, Kasir Proshop JGC.

Sepekan setelah perbincangan di telepon itu, tepatnya 11 Mei 2012, Arif Yahya terpilih menjadi Direktur Telkom lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Telkom. Ia menggantikan Rinaldi Firmansyah untuk masa jabatan 2012 – 2017. Arief Yahya sebelumnya menjabat Direktur Enterprise and Wholesale.

Pergantian ini tentu mengagetkan. Mengingat banyak pihak yang mengatakan Rinaldi tak bakal tergeser. Apalagi, berdasarkan RUPS Luar Biasa Telkom yang digelar awal 2011, Rinaldi bakal meneruskan jabatannya hingga 2015. Tak kalah penting, saat ini kinerja Telkom sedang bagus-bagusnya. Pendapatan bersih perusahaan telekomunikasi plat merah itu, di tahun 2011 saja mencapai Rp 10,965 triliun.

Berada di pucuk pimpinan Arief Yahya diberi kewenangan penuh memilih susunan direksi di bawahnya oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Bersih-bersih pun segera dilakukan. Semua jajaran direksi warisan Rinaldi dibabat habis. Satu-satunya yang tersisa tinggal Indra Utoyo, sebelumnya menjabat Chief Information Technology.

Tak berhenti di situ, sepekan kemudian, tepatnya 16 Mei 2012, Arief yang datang dengan gaung Solid, Speed, dan Smart (3S) itu juga langsung merombak pejabat teras Telkomsel. Alex Janangkih Sinaga ditahbiskan menjadi Dirut Telkomsel menggantikan Sarwoto Atmosutarno. Lalu berlanjut ke jajaran direksi.

Pergantian besar-besaran itu disinyalir sarat kepentingan politik. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Riad Oscha Chalik mengatakan, perombakan tersebut sebagai upaya memperkuat gerbong si rambut perak alias Hatta Rajasa di perusahaan plat merah itu. Untuk membangun gerbong itu, dipercayakan kepada Trenggono.

Riad menuturkan, kondisi Telkom saat ini sudah seperti partai politik. Ketuanya Dirut Telkom dan Ketua Hariannya Dirut Telkomsel. “Lalu ada Sekjennya, yaitu Rinto. Dia ini tanpa jabatan, tapi tim lobi kanan kiri,” ungkap Riad. Selain itu, ada nama Mukhlis Moechtar, Komisaris Telkomsel. “Dia orangnya Hatta Rajasa,” tuturnya. Ditanyakan kemungkinan alasan perombakan itu, Riad menjawab, “Untuk konsolidasi 2014.”

Terkait hal ini, Hatta Rajasa bungkam. Saat dikonfirmasi usai mengisi diskusi di Kampus Stikes Aisyiyah, Yogyakarta, besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diam membisu. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya, kecuali wajahnya langsung memerah.

Upaya Prioritas mengkonfirmsi Trenggono pun tak menuai hasil. Pria kelahiran Semarang ini terkesan ogah menanggapi. Beberapa pesan pendek yang dikirim ke telepon genggamnya tak direspon. Begitu juga puluhan panggilan, tak digubr

http://www.prioritasnews.com/2012/10/22/mengatur-telkom-dari-lapangan-golf/


posted by @Adimin
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger