Slider

Blog Archive

Powered by Blogger.
Latest Post

Mahyeldi Melayat ke Rumah Duka H. Zulismar

Written By @Adimin on Wednesday, December 25, 2013 | 8:10 PM



Wakil Walikota Padang, H. Mahyeldi, Dt Maradjo melayat ke rumah duka Pendiri MDA Darul Ulum Kleurahan Seberang Palinggam, di Jalan Seberang Palinggam, Padang Selatan, Padang, Kamis, 19 Desember 2013.

Wakil Walikota bersama rombongan datang sekitar pukul 09.45 WIB, menggunakan mobil dinas berwarna hitam.

Di lokasi rumah duka, ratusan jamaah Mushalla Jabal Tsur memadati ruas jalan di Jalan Sebernang Palinggam. H. Zulismar akan disemayamkan dan disalatkan di Mushalla Jabl Tsur siang nanti. Jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga, Bukit Lantik, Seberang Palinggam.

Zulismar meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah terjatuh di kamar mandi rumahnya, Rabu sore. Zulismar sempat dilarikan di Rumah Sakit M. Jamil. Namun, saat diperiksa diketahui sudah meninggal.

Pimpinan MDA Darul Ulum dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit M. Jamil. Kabar didapat dari akun twitter milik kakaknya, Nabil Almusawa yang juga Pengurus MDA Darul Ulum. (008) - See more at: http://minangkabaunews.com/artikel-4365-mahyeldi-melayat-ke-rumah-duka-h-zulismar.html#sthash.NMLE4cTG.dpuf
Wakil Walikota Padang, H. Mahyeldi, Dt Maradjo melayat ke rumah duka Pendiri MDA Darul Ulum Kleurahan Seberang Palinggam, di Jalan Seberang Palinggam, Padang Selatan, Padang, Kamis, 19 Desember 2013.

Wakil Walikota bersama rombongan datang sekitar pukul 09.45 WIB, menggunakan mobil dinas berwarna hitam.

Di lokasi rumah duka, ratusan jamaah Mushalla Jabal Tsur memadati ruas jalan di Jalan Sebernang Palinggam. H. Zulismar akan disemayamkan dan disalatkan di Mushalla Jabl Tsur siang nanti. Jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga, Bukit Lantik, Seberang Palinggam.

Zulismar meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah terjatuh di kamar mandi rumahnya, Rabu sore. Zulismar sempat dilarikan di Rumah Sakit M. Jamil. Namun, saat diperiksa diketahui sudah meninggal.

Pimpinan MDA Darul Ulum dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit M. Jamil. Kabar didapat dari akun twitter milik kakaknya, Nabil Almusawa yang juga Pengurus MDA Darul Ulum.
(008) - 

http://minangkabaunews.com/artikel-4365-mahyeldi-melayat-ke-rumah-duka-h-zulismar.html#sthash.NMLE4cTG.dpuf
Wakil Walikota Padang, H. Mahyeldi, Dt Maradjo melayat ke rumah duka Pendiri MDA Darul Ulum Kleurahan Seberang Palinggam, di Jalan Seberang Palinggam, Padang Selatan, Padang, Kamis, 19 Desember 2013.
Wakil Walikota bersama rombongan datang sekitar pukul 09.45 WIB, menggunakan mobil dinas berwarna hitam.

Di lokasi rumah duka, ratusan jamaah Mushalla Jabal Tsur memadati ruas jalan di Jalan Sebernang Palinggam. H. Zulismar akan disemayamkan dan disalatkan di Mushalla Jabl Tsur siang nanti. Jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga, Bukit Lantik, Seberang Palinggam.

Zulismar meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah terjatuh di kamar mandi rumahnya, Rabu sore. Zulismar sempat dilarikan di Rumah Sakit M. Jamil. Namun, saat diperiksa diketahui sudah meninggal.

Pimpinan MDA Darul Ulum dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit M. Jamil. Kabar didapat dari akun twitter milik kakaknya, Nabil Almusawa yang juga Pengurus MDA Darul Ulum. (008) - See more at: http://minangkabaunews.com/artikel-4365-mahyeldi-melayat-ke-rumah-duka-h-zulismar.html#sthash.NMLE4cTG.dpuf

Wakil Walikota Padang, H. Mahyeldi, Dt Maradjo melayat ke rumah duka Pendiri MDA Darul Ulum Kleurahan Seberang Palinggam, di Jalan Seberang Palinggam, Padang Selatan, Padang, Kamis, 19 Desember 2013.

Wakil Walikota bersama rombongan datang sekitar pukul 09.45 WIB, menggunakan mobil dinas berwarna hitam.

Di lokasi rumah duka, ratusan jamaah Mushalla Jabal Tsur memadati ruas jalan di Jalan Sebernang Palinggam. H. Zulismar akan disemayamkan dan disalatkan di Mushalla Jabl Tsur siang nanti. Jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga, Bukit Lantik, Seberang Palinggam.

Zulismar meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah terjatuh di kamar mandi rumahnya, Rabu sore. Zulismar sempat dilarikan di Rumah Sakit M. Jamil. Namun, saat diperiksa diketahui sudah meninggal.

Pimpinan MDA Darul Ulum dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit M. Jamil. Kabar didapat dari akun twitter milik kakaknya, Nabil Almusawa yang juga Pengurus MDA Darul Ulum. (008) - See more at: http://minangkabaunews.com/artikel-4365-mahyeldi-melayat-ke-rumah-duka-h-zulismar.html#sthash.NMLE4cTG.dpuf

posted by @Adimin

Lagi-lagi PKS . . . . . . .

Written By @Adimin on Friday, December 20, 2013 | 2:15 AM

 
Kemenangan beruntun di 37 Pilkada sebelum dan pasca kriminalisasi tanpa bukti LHI, rakyat yang cerdas tahu persis sidang LHI adalah pesanan Dipo Alam dan KPK bak kerbau dicucuk hidung menerima order najis tersebut. Berikut 50 Pilkada yang 37 di antaranya dimenangkan oleh kader PKS:

1. Kab. Bangka Barat, Babel : H. Parhan – Zuhri M. Syazili (PKS saja)
2. Kab. Serang , Banten : Taufik Nur Iman – Andi Sujadi (Koalisi)
3. Kota Depok, Jabar : Nur Mahmudi Ismail – Yuyun Wirasaputra (PKS saja)
4. Kab. Halmahera Selatan, Maluku : M Kasuba – Rusdi (PKS saja)
5. Kab. Kepulauan Sula : Nurdin Uma Sangaji – Zulfitra Budiana Dwila (Koalisi)
6. Kab. Kep. Riau, Kepri : Ansar Ahmad – Mastur Thaher (Koalisi)
7. Kab. Lampung Timur, Lampung : Satono – Noverisaman Sumbing (PKS saja)
8. Kota Banjarmasin, Kalsel : H. Ahmad Yudi Wahyni – Alwi Sahlan
9. Kab. Halmahera Barat, Maluku : Iskandar M Djae – Alpinus K. Pay (koalisi)
10. Kota Ternate, Maluku : Wahyudin Labaso – (koalisi)
11. Kab. Pangkajene Kepulauan : Syafrudin Nur – Kemal Burhanudin (koalisi)
12. Kab. Sukabumi, Jabar : Sukmawijaya – Marwan Hamami (koalisi)
13. Kab. Muko-muko, Bengkulu : Ichwan Yunus – Supardji (koalisi)
14. Kab. Sumbawa, NTB : Jamaluddin Malik – M. Jabir (koalisi)
15. Kab. Purbalingga, Jabar : Triyono Budi – Heru Sudjatmiko (koalisi)
16. Kota Semarang, Jateng : Sutawi Sutarip – Mahfudz Ali (koalisi)
17. Kab. Luwu Utara : Luthfi A. Mukti – Arifin Junaidi (koalisi)
18. Kab. Seram Timur : Abdullah Can Fath – Siti Umuria (koalisi)
19. Kab. Limapuluh Koto : Amri Darwis – Irfendi Arbi (koalisi)
20. Prov. Jambi : Zulkifli Nurdin - Hasan Basri Agus (koalisi)
21. Kab. Ngawi : Harsono – Budi Sulistyono (koalisi)
22. Prov. Kep. Riau : Ismet Abdullah – M. Sani (koalisi)
23. Kab. Merauke, Papua : Johanes Gluba Gebze – Waryoto (koalisi)
24. Kab. Keerom, Papua : Yusuf Wally – Budi Setyanto (koalisi)
25. Kota Dumai : Zulkifli AS – Sunaryo (koalisi)
26. Kab. Banjar Baru : Rudi Resnawan - (koalisi)
27. Kab. Bulungan : Ir. Safek Efendi - (koalisi)
28. Kab. Kota Baru : Syahrani Mateja - (koalisi)
29. Prov Sumut : Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuryadi
30. Kab. Garut : Rudy Gunawan-Helmi Budiman
31. Kab. Luwu : Andi Mudzakkar-Amru Kathem Al Saher
32. Kab. Pinrang : Aslam Patonangi–Darwis Bastama
33. Kab. Jeneponto : Iksan-Mulyadi
34. Prov. Jabar : Ahmad Heryawan-Dedi Mizwar (PKS saja)
35. Kab. Seruyan : Sudarsono-Yulhaidir
36. Kota Sukabumi : M. Muraz - Achmad Fahmi (koalisi)
37. Kota Salatiga : Yuliyanto-Haris (koalisi

Kota Padang insya ALLAH . . . . . . . . .



posted by @Adimin

Siapa masih punya Malu, tanda Dia masih Beriman !

Written By @Adimin on Wednesday, December 18, 2013 | 7:32 PM



SATU di antara sebab utama terjadinya problem bahkan konflik di muka bumi ini adalah karena tidak adanya rasa malu. Nihilnya rasa malu, menjadikan manusia lebih buas dari buaya, lebih ganas dari singa dan lebih jahat dari binatang buas lainnya.

Tetapi tetap saja, rasa malu dianggap sebagai hal biasa. Sudah tidak banyak lagi yang menyadari bahwa rasa malu sejatinya sangat menentukan segala sesuatu, termasuk nasib suatu bangsa dan negara.

Seperti apa yang belakangan ini marak terjadi, korupsi, ketidakadilan, perselingkuhan, perampokan dan pembunuhan dan berbagai macam tindak kemaksiatan, termasuk yang kini lagi populer di ibu kota negara dengan istilah ‘cabe-cabean’, semua berawal dari tidak adanya rasa malu.

Malu ini adalah satu bentuk akhlak yang paling penting dari setiap Muslim. Akhlak yang sangat berpenaruh pada individu, keluarga, dan masyarakat. Namun sayang, akhlak ini seakan-akan sudah asing dalam kehidupan.

Kini, banyak berita di media yang isinya saling salah-menyalahkan, saling berlomba untuk diakui yang terhebat, terdepan dan terpercaya. Bahkan ada yang pamer aurat, cipika-cipiki dengan lawan jenis yang tidak halal.

Arti Malu

Dalam buku Akhlaq al-Mu’min yang ditulis oleh Amru Muhammad Khalid, malu diartikan sebagai terkendalinya jiwa. Yakni, ketidakmampuan seorang Muslim melakukan perbuatan-perbuatan tercela atau sesuatu yang buruk. Dengan kata lain, Muslim yang pemalu adalah Muslim yang tidak bisa melihat dirinya hina di hadapan Allah Ta’ala, di hadapan manusia, atau di hadapan dirinya sendiri.

Dengan demikian, Muslim yang pemalu adalah Muslim yang mulia. Ia memuliakan dirinya di hadapan Allah, di hadapan manusia, dan di hadapan dirinya sendiri. Berarti, Muslim yang pemalu adalah Muslim yang benar-benar kuat keimanannya, sehingga ia tidak melakukan kehinaan meski terhadap dirinya sendiri, lebih-lebih kepada orang lain, apalagi kepada Allah Ta’ala.

Kata haya’ yang artinya malu berasal dari kata ‘hayah’ yang artinya ‘Kehidupan.’ Karena itu kalau kita berkata, “Orang itu malu,” berarti orang itu memiliki denyut kehidupan yang kuat, sehingga ia benar-benar menjaga diri agar tidak terperosok dalam kehinaan.
Jadi, tidak salah jika ada ungkapan seperti ini, “Manusia yang paling sempurna hidupnya adalah manusia yang paling sempurna rasa malunya.”

Malu bukan Minder

Namun demikian, masih banyak orang yang salah paham. Malu kadangkala dianggap sebagai sifat rendah diri alias minder. Padahal, keduanya sangatlah jauh berbeda. Menurut satu pendapat, minder diartikan sebagai kebingungan yang muncul pada diri manusia sebagai akibat dari situasi tertentu.
Lebih dari itu, minder tidak berasal dari keimanan yang kuat. Ia justru lahir dari sifat pengecut dan dari sifat takut. Karena pribadi yang minder adalah pribadi yang lemah, yang tidak mengetahui nilai dirinya.

Sedangkan malu, tidak bersumber dari sifat buruk seperti pengecut dan penakut. Malu bersumber dari keimanan yang kuat, sehingga Muslim yang pemalu adalah Muslim yang menjauhi segala bentuk kehinaan.

Bagian dari Iman

Rasulullah bersabda, “Iman mempunyai enam puluh lebih cabang. Dan malu adalah salah satu cabangnya.” (HR. Bukhari).

Mari kita kaji secara logis, mengapa dari enam puluh cabang iman malu yang beliau sampaikan? Berarti, malu adalah pengantar terbaik seorang Muslim sampai pada 59 cabang iman lainnya. Mengapa?

Dengan malu, seorang Muslim tidak akan berzina, menampakkan auratnya kepada semua orang, mencuri apalagi korupsi. Bahkan dengan malu seorang Muslim tidak akan menghina atau membicarakan aib saudaranya. Jadi, malu bisa mencegah seorang Muslim dari berbuat jahat.
Kemudian, secara naqli, Rasulullah menjelaskan pada hadits yang lainnya. “Malu seluruhnya baik.” (HR. Muslim). Kemudian pada hadits lainnya lagi, “Malu selalu mendatangkan kebaikan.” (HR. Bukhari).

Dengan demikian, maka malu adalah out put keimanan. Siapa yang keimanannya baik maka rasa malunya akan sempurna. Atau, siapa yang malunya kuat, maka imannya sempurna. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah, “Malu dan iman saling bertaut. Jika salah satunya diangkat, yang lainnya juga terangkat.” (HR. Hakim).

Jadi, tidak salah jika ada ungkapan, “Milik siapa kebaikan, iman dan akhlak?” Semuanya adalah milik Muslim yang memelihara rasa malu.

Tidakkah Kita Malu?

Suatu ketika datang seorang lelaki kepada Ibrahim ibn Adham dan berkata, “Wahai Imam, aku ingin bertaubat dan meninggalkan dosa. Tetapi, tiba-tiba aku kembali berbuat dosa. Tunjukkan padaku sesuatu yang bisa melindungiku hingga aku tidak lagi bermaksiat kepada Allah.”
Ibrahim ibn Adham pun menjawab, “Jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah, jangan bermaksiat di bumi-Nya.”

Orang itu pun bertanya, “Lalu di mana aku bisa bermaksiat, sementara seluruh bumi ini adalah milik Allah?” Ibrahim ibn Adham pun menjawab, “Tidakkah engkau malu seluruh bumi ini milik Allah tetapi engkau masih bermaksiat di atasnya?”

“Jika engkau ingin bermaksiat, jangan memakan rizki dari-Nya. Orang itu pun bertanya, “Bagaimana aku bisa hidup?” Ibrahim bin Adham pun berkata, “Tidakkah engkau malu memakan rizki dari-Nya, sementara engkau bermaksia kepada-Nya?” “Tidakkah engkau malu bermaksiat kepada-Nya, sementara Allah senantiasa bersamamu dan dekat denganmu?”

Lalu, Ibrhamin ibn Adham melanjutkan, “Jika engkau tetap ingin bermaksiat, maka apabila malaikat maut datang kepadamu untuk mencabut nyawamu, katakan padanya, ‘Tunggu sampai aku bertaubat!’”

Orang itu menjawab, “Adakah yang bisa melakukan itu?” Ibrahim berkata, “Tidakkah engkau malu malaikat maut datang kepadamu dan mengambil ruhmu sementara engkau dalam kondisi bermaksiat?”

Bercermin dari kisah hikmah ini, tentu kita tidak punya ruang sesenti pun untuk berbuat hina, kecuali Allah mengetahui. Sementara, setiap hari kita memakan rizki dari-Nya, hidup di bumi-Nya dan menikmati seluruh anugerah-Nya. Lantas, masihkah kita tidak malu kepada-Nya dengan tetap bangga di atas salah dan dosa-dosa yang setiap jiwa pasti pernah melakukannya?
 
Sekiranya penduduk negeri ini benar-benar beriman, tentu mereka akan malu bermaksiat kepada Allah. Dan, sekiranya penduduk negeri ini benar-benar serius memelihara rasa malunya, tentu tidak akan terjadi segala bentuk kerusakan moral, kerusuhan sosial, atau pun kehidupan bebas tanpa aturan.,

Dan seandainya rasa malu itu masih ada pada para pemimpin negeri ini, tentunya negeri ini akan terbebas dengan penyakit bangsa yang amat memalukan yaitu KORUPSI.....

posted by @Adimin

Manajemen Pengendalian Diri

Written By @Adimin on Friday, December 13, 2013 | 7:45 PM

 

Pada suatu hari Khalid bin al-Walid, Bilal bin Rabah, Abu Dzarr al-Ghifari, dan Abdurrahman bin 'Auf  berdiskusi mengenai strategi perang.

Diskusi yang tidak dihadiri Nabi Muhammad SAW ini meruncing, karena masing-masing tidak dapat mengendalikan diri, saling emosi dan ngotot mempertahankan pendapatnya. Usulan Abu Dzarr dinilai salah oleh Bilal.

Abu Dzarr tidak terima dan menyatakan: "Hai Negro, engkau telah berani menyalahkan pendapatku!". Bilal pun marah dan bersumpah akan mengadukan penghinaan Abu Dzarr itu kepada Nabi SAW.
   
Bilal kemudian meninggalkan tempat menuju rumah Nabi SAW. “Wahai Rasulullah, aku baru saja menerima perlakuan diskrimitif dari Abu Dzarr. Aku dibilang negro,” tutur Bilal kepada Nabi SAW. Seketika wajah Nabi SAW tampak memerah mendengar pengaduan itu.

Berita pengaduan ini pun akhirnya sampai kepada Abu Dzarr, sehingga ia bergegas menemui Nabi SAW di masjid Nabawi. "Wahai Abu Dzarr, engkau telah melakukan diskriminasi dengan menghina ibunya (Bilal). Sungguh dalam dirimu masih tertanam sifat jahiliyah," kata Nabi kepadanya.
    
Mendengar nasehat Nabi SAW tersebut Abu Dzarr menangis, dan memohon kepada Nabi SAW agar memintakan ampun kepada Allah SWT. Ia menyesali tindakan diskriminatifnya. Ia berjanji di hadapan Nabi SAW untuk tidak mengulanginya, dan segera  memohon maaf kepada Bilal.
   
Setelah itu, Abu Dzarr keluar dari masjid menemui Bilal sambil merangkak menempelkan pipinya di tanah. "Wahai Bilal, aku tidak akan mengangkat pipiku sebelum aku mencium kakimu. Engkau sungguh mulia, akulah orang yang terhina," seru Abu Dzarr sambil sesunggukan.
    
Melihat sikap penyesalan Abu Dzarr, Bilal pun menitikkan air mata, lalu mengulurkan tangannya kepada tangan Abu Dzarr agar berdiri. Keduanya kemudian berpelukan dan saling menangis: menyesali apa yang telah terjadi.
   
Kisah tersebut sarat dengan pesan moral mengenai pentingnya manajemen pengendalian diri, terutama berinteraksi dengan sesama dan dalam situasi penuh perbedaan pendapat.

Sebab, jika tidak dikelola dan dikendalikan dengan baik, seseorang akan mudah marah. Marah yang berlebihan dapat menyebabkan kehilangan akal sehat dan cenderung bertindak bodoh: menghina, diskriminasi, caci maki, anarki, dan sebagainya.
    
Karena itu, ketika ada seseorang menemui dan meminta wasiatnya, Nabi SAW menyatakan: "Janganlah engkau marah". Orang itu mengulangi lagi permintaannya sampai beberapa kali, Nabi SAW tetap menjawab sama: "Jangan marah!" (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Ketidakmampuan mengendalikan diri berupa kemarahan itu ibarat bara api yang menyala dalam hati. Jika tidak dipadamkan, maka bara itu akan membakar dan menjerumuskan orang yang marah itu dalam kenistaan dan kehinaan.
     
Manajemen pengendalian diri dapat diaktualisasikan dengan beberapa tuntutan Nabi SAW berikut. Pertama, ketika mulai emosi dalam menghadapi suatu masalah atau kondisi, ucapkanlah a'udzu billahi minasy syaithanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).

Kedua, sabda Nabi SAW: "Apabila salah seorang di antara kamu marah, segeralah berwudhu karena marah itu ibarat api." (HR Abu Daud). "Marah itu karena setan, sedangkan setan itu diciptakan dari api. Api hanya bisa dipadamkan dengan air. Karena itu, jika engkau marah, berwudhulah." (HR Abu Daud).

Ketiga, menurut riwayat Abu Hurairah, jika Nabi SAW marah dalam posisi berdiri, beliau lalu duduk. Ketika marah dalam posisi duduk, beliau kemudian berbaring, maka hilanglah marahnya." (HR. Ahmad dan at-Turmudzi).

Keempat, seperti dilakukan oleh Abu Dzarr, segerahlah beristighfar kepada Allah dan memohon maaf kepada yang dimarahi atau dihina, agar bara emosi itu padam, dan pengendalian diri menjadi lebih stabil, tenang, dan menjadi pribadi yang menyenangkan.

Kelima, pembiasaan puasa sunnah untuk lebih dapat mengendalikan diri, menstabilkan emosi, dan meredam gejolak nafsu amarah yang berlebihan. Karena puasa merupakan salah satu solusi pengendalian diri yang paling efektif. Wallahu a’lam bish-shawab! 



 Rol


posted by @Adimin

Mahyeldi-Emzalmi dominasi Polling

Written By @Adimin on Thursday, December 12, 2013 | 8:38 PM


Pasangan Cawako Padang, Mahyeldi - Emzalmi mendominasi perolehan suara sebesar 61,65 persen, unggul dibandingkan Desri Ayunda - James Hellyward sebesar 38,35 persen. Perolehan tersebut didapatkan pada Selasa malam (10/12).

Ini bukanlah hasil sebenarnya, hanya sekedar polling di Padangtoday.com. Mahyeldi - Emzalmi, pasangan nomor urut 10 dan Desri Ayunda - James Hellyward, pasangan nomor 3, merupakan pemenang pada putaran petama Pilwako Padang. Kedua pasangan tokoh masyarakat tersebut, mengunguli delapan pasangan calon lainnya dan berhak masuk pada putaran kedua, karena tidak ada satupun yang perolehan suaranya mencapai 30 %, berdasarkan hasil sidang pleno Komisi Pemilihan Umum Kota Padang.

Hasil polling tidaklah tetap, terus berpacu dan berubah, seiring dengan besarnya dukungan pasangan calon pada Pilwako Padang putaran kedua itu. Polling ini dibuat padangtoday untuk ikut meningkatkan jumlah pemilih pada putaran kedua nantinya. Sistem polling dibuat sedikit ketat, jadi pengunjung tidak bisa melakukan klik banyak-banyak pada pasangan calon yang disukainnya.

"Setiap komputer, berdasarkan nomor internet protocol (ip), hanya dibolehkan melakukan satu kali klik pilihan per harinya," kata Ade Putra Prima Suhendri (Apps), Manager Divisi IT padangtoday.com. Sedangkan jumlah klik perharinya bisa mencapai puluhan hingga ratusan orang melakukan pilihan. Sistem polling diharapkan mampu membantu KPU Padang dan pasangan calon, untuk mensosialisasikan Pilwako Padang pada putaran kedua, tandas Abenk, panggilan Tandri Eka Putra Pemred padangtoday.(*)
 
 
Sumber : http://padangtoday.com/today/detail/51720 



posted by @Adimin

Warga Muhammadiyah Pilih Mahyeldi-Emzalmi, untuk Pilkada putaran II

Written By @Adimin on Monday, December 9, 2013 | 7:20 PM


Pengurus berikut kader Muhammadiyah se-Kota Padang, mendukung pasangan calon nomor urut 10, Mahyeldi-Emzalmi sebagai kepala daerah Kota Padang pada pemilu kepala daerah (pilkada) putaran II nanti. Muhammadiyah tak sekedar mendukung, tapi ikut memperjuangkan paslon yang diusung PKS-PPP ini.
 
“Di Muhammadiyah, setiap anggotanya merdeka untuk menggunakan hak pilih, baik itu di pemilu maupun pilkada. Tak ad aturan yang mewajibkan, kader Muhammadiyah juga harus memilih calon dengan latar belakang Muhammadiyah pula,” ungkap Wakil Ketua PD Muhammadiyah Padang, H. Mansyur Anwar, di Puti Bungsu Room Edotel SMK 6 Padang, sabtu (7/11) lalu.
 
Pernyataan ini disampaikan Mansyur Anwar, saat deklarasi dukungan PD Muhammadiyah Padang kepada pasangan calon (Paslon) Mahyeldi-Emzalmi. Hadir dalam kesempatan itu, pengurus dan pimpinan Muhammadiyah dari 11 kecamatan di Kota Padang dan sejumlah badan otonom serta organisasi perempuannya. 
 
Juga hadir Muharlion, ketua Tim Pemenangan Mahyeldi-Emzalmi. Pengurus PKS Padang dan Sumbar juga tampak di deklarasi itu, seperti Muhidi (ketua DPD PKS Padang), Budiman Dt Malano Garang (pengurus DPW PKS Sumbar), Nursalim (pengurus DPD PKS Padang) dan lainnya.
 
Dikesempatan itu, PD Muhammadiyah Padang juga menyatakan peryataan sikap yang ditujukan kepada warga Muhammadiyah, penyelenggra pemilu (KPU dan Panwaslu beserta jajaran di bawahnya-red) serta warga Padang secara umumnya.
 
Al Quran menghajarkan, memilih pemimpin yang paling baik itu adalah orang yang paling paham agama. Hal itu ada pada pasangan Mahyeldi-Emzalmi. Karenanya, memilih Mahyeldi-Emzalmi adalah pilihan yang tepat bagi warga Muhammadiyah di Pilkada putaran II nanti,” kata Mansyur yang juga mengingatkanpenyelenggara, melaksanakan pilkada secara jujur, fair dan berkeadilan.
 
Sementara, pengurus Aisyiah Ampang, Andrina Rosa mengungkapkan, Mahyeldi adalah seoarang penasehat PD Muhammadiyah. Dua partai yang mengusung mereka, juga partai yang komit memperjuangkan amar ma’ruf nahi munkarsebagaimana  juga jadi cita-cita perjuangan Muhammadiyah. “mari kita perjuangkan Mahyeldi-Emzalmi untuk menang pada pilkada putaran II nanti,” ajak Andriana Rosa.
 
Selain itu, pengurus Aisyiah Pampangan, Basnimar meminta Mahyeldi, jangan berat sebelah jika nantinya dipercaya masyarakat sebagai pemimpin Kota Padang. Maksud berta sebelah itu, terangnya, jika kader PKS atau PPP (partai pengusung-red) yang menghubungi mudah diterima, sementara organisasi lain prosedurnya berbelit.
 
“Ingat analogi perbedaan antara pilakada dan pil KB yang sudah banyak jadi pembicaraan beberapa waktu terakhir,” terang basnimar, disambut tawa peserta deklarasi.
 
Dukungan dari pengurus dan kader Muhammadiyah se-Kota Padang ini, diapresiasi Mahyeldi. Tapi, dia mengingatkan, menjaga persatuan dan kesatuan juga jauh lebih penting, selama pelaksanaan pesta demokrasi ini. “Agenda pilkada maupun pemilu, selain memilih pemimpin tapi juga sebagai arena latihan bagi kita untuk menjaga kekompakan,” terangnya.
 
Menjawab pertanyaan agar tidak membeda-bedakan, Mahyeldi menyebut, hal itu tidak dilakukannya selama menjabat wakil walikota pada lima tahun terakhit. Insya Allah, tidak akan ada perlakuan berbeda kepada masyarakat. Pemimpin itu seharusnya melayani,” terangnya.
 
Di kesempatan emas itu, Mahyeldi juga memaparkan visinya, “Mewujudkan Padang Sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya.” Visi ini dijabarkan kedalam enam misi yaitu, mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan SDM yang beriman, kreatif dan berdaya saing serta menjadikan Kota Padang sebagai pusat perdagangan wilayah Barat Sumatera.
 
Kemuadian, menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan berkesan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan, menciptakan Kota Padang yang aman, bersih, asri, tertib bersahabat dan menghargai kearifan lokal dan Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani.
 
Visi-misi itu lalu rirangkum dalam 10 program unggulan (10 M) yaitu melaksanakan pengaspalan dan betonisasi jalan lingkungan, perbaikan trotoar serta pengendalian banjir dan genangan air. Menyelenggarakan pendidikan, pesantren ramadhan, kegiatan keagamaan, seni budaya dan Olahraga yang lebih berkualitas, Gratis pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK Negeri serta pemberian beasiswa bagi semua pelajar/mahasiswa berprestasi dari keluarga miskin. 
 
Menyediakan terminal angkutan kota dan terminal bus dalam dua tahun serta penataan transportasi kota yang lebih baik. Merehap 1.000 unit rumah tidak layak huni per tahun dan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas/RSUD serta ambulan gratis bagi warga miskin. Membangu Pasar Raya Padang dalam dua tahun dan Revisitalisasi pasar-pasar pembantu.
 
Kemudian, meningkatkan dana operasional kecamatan, kelurahan, RW dan RT serta guru TPQ/TQA/MDA menjadi 200 persen, memberikan satunan kematian Rp 1 juta bagi warga Kota Padang, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, UMKM serta pemeberdayaan masyarakat petani dan nelayan.
 
Selanjutnya, merevitalisasi objek wisata Kota Padang menjadi wisata keluarga dan konvensi yang layak dan ramah dan menyediakan anggaran untuk tunjangan daerah bagi PNS.
 
“Semoga sepuluh program unggulan diatas akan menjadi lebih sempurna dengan memilih nomor urut 10, Mahyeldi-Emzalmi. Semoga Kota Padang semakin Sejahtera, Religius dan Berbudaya,” kata Mahyeldi dalam acara yang berakhir jelang magrib itu. (ADV)
 
Pos Metro Padang



posted by @Adimin

Berbagi Duka Dengan Santunan Rp 1 Juta

Written By @Adimin on Sunday, December 8, 2013 | 6:59 PM



Pada 2014, Mahyeldi Ansharullah akan menggulirkan program santunan kematian Rp 1 juta bagi setiap warga Kota Padang. Santunan ini menjadi salah satu unggulan dalam sepuluh program pasangan Mahyeldi-Emzalmi.
 
Namun, muncul pertanyaan di warga kota, bagaimana merealisasikan program tersebut. Bantuan Rp 1 juta merupakan nilai yang tak sedikit.
 
Kalau mengukur santunan itu dari jumlah penduduk Kota Padang yang mencapai 833.562 jiwa, tentu angka Rp 1 juta menjadi sangat besar. Apalagi kalau misalnya mempersepsikan, sepersepuluh saja warga Padang meninggal, tentu santunannya membengkak beratus miliaran. Namun, tak logis kalau mengasumsikan angka kematian di Kota Padang itu mencapai sepersepuluh jumlah penduduk.
 
Mahyeldi menjelaskan, setiap tahun rata-rata angka kematian di Kota Padang mencapai 1.600 jiwa. Ketika setiap warga yang tertimpa musibah diberi santunan Rp 1 juta, maka jumlahnya pertahun tak lebih Rp 1,6 miliar. Melalui pos anggaran bantuan saja menurut Mahyeldi, santunan itu bisa diwujudkan. "APBD Kota Padang mencapai Rp 1,2 triliun. Jadi, kita bisa mengalokasikan anggaran Rp 1,6 miliar itu pertahun," ujar Mahyeldi.
 
Program santunan kematian Rp 1 juta itu merupakan bentuk berbagi terhadap sesama. Mahyeldi dalam banyak kesempatan selalu intens untuk mengunjungi warga kota yang tertimpa kemalangan.
 
Seperti diungkapkan tokoh masyarakat Pauh-Kuranji, Armalis, setiap kali mendapat kabar ada warga Kota Padang yang tertimpa musibah, Mahyeldi pasti akan melayat ke rumah warga tersebut.
 
"Saya lihat sendiri ketika selesai mengikuti kegiatan di suatu tempat, ketika Mahyeldi mendapat kabar ada warga yang kemalangan, sebisa mungkin ia akan mampir," ujar Armalis beberapa waktu lalu.
 
Mahyeldi diakui Armalis merupakan sosok yang dekat dengan rakyat. Selain itu, ia dikenal rendah diri, walau posisinya sebagai salah seorang pejabat di Kota Padang. Sebagai Wakil Walikota Padang, Mahyeldi menurut Armalis tetap rendah hati. Ia mudah berinteraksi dengan warga kota dari lapisan mana pun.
 
Sosok yang rendah hati dan dekat dengan masyarakat mendorong Mahyeldi menggulirkan program yang langsung menyentuh rakyat, terutama dari kalangan kecil. Program santunan kematian yang akan digulirkan mendapat sambutan antusias dari warga Padang.
 
"Iko program yang menyentuh kami rakyat ketek. Santuna Rp 1 juta memang bukan angka yang besar. Tapi, taraso awak punyo apak," ujar salah seorang warga Kota Padang ketika berdialog dengan Mahyeldi.
 
Dari Rakyat Kecil
Program menyentuh rakyat kecil yang digagas Mahyeldi terinspirasi dari pengalaman hidupnya sendiri. Ia mengisahkan, terlahir dari keluarga ekonomi kecil. Ayahnya hanya seorang tukang angkat di Pasar. Dengan kesulitan ekonomi, sang ayah masih tetap memperjuangkan pendidikan anak-anaknya.
 
Mahyeldi sampai mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan menjadi sarjana di bidang Pertanian. Untuk membantu biaya pendidikannya itu, ia tak segan menjadi garin di Masjid dan Mushalla. "Saya merasakan betul arti penting pendidikan. Karena itu, jangna sampai ada anak-anak di Kota Padang yang tak bisa mengenyam pendidikan karena kemiskinan," ujar dia.
 
Mahyeldi juga akan menggulirkan program pendidikan gratis bagi anak-anak di Kota Padang, dari jenjang SD sampa SLTA. Pendidikan itu benar-benar gratis tanpa pungutan apapun. Ia juga menggiatkan sanggar belajar agar setiap anak yang putus sekolah bisa mengikuti program paket belajar, apakah Paket A, B atau C.
 
"Jangan ada anak-anak kita yang tak punya ijazah," tambah Mahyeldi.
 
Selain itu, Mahyeldi juga mgenggulirkan program kesehatan bagi warga Kota Padang. Diharapkan warga kota ini bisa mendapatkan layanan kesehatan. Tak ada lagi yang tak mendapat layanan kesehatan karena ketiadaan biaya. (adv)
 
 
Harian Singgalang


posted by @Adimin

Mahyeldi Minta BPBD Tetap Waspada Bencana Banjir

Written By @Adimin on Thursday, December 5, 2013 | 7:32 PM


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang diminta siap siaga memasuki bulan Desember tahun 2013 ini. Pasalnya, cuaca buruk mulai terjadi di Kota Padang.
Dikatakan Wakil Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Maradjo BPBD harus lebih proaktif dan siap bekerja saat cuaca buruk terjadi seperti saat ini.
"Jangan meleng atau kurang antisipatif sedikit saja, kemudian akhirnya dampak yang terjadi justru sangat besar dan merugikan. Makanya saya ingatkan untuk waspada dini," kata Mahyeldi usai Acara peresmian pemakaian Kantor Camat Kuranji, Rabu, (4/12)
Tak hanya mengingatkan BPBD, Wakil Walikota Padang ini sendiri meminta kepada masyarakat juga sadar diri terkait dengan cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini.
Menurutnya, masyarakat jangan tunggu pemerintah melakukan evakuasi, tetapi harus lebih dulu menyadari dampak yang akan terjadi, sehingga jika melihat ada gejala bakal terjadi bencana, bisa langsung lebih dulu mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang diminta siap siaga memasuki bulan Desember tahun 2013 ini. Pasalnya, cuaca buruk mulai terjadi di Kota Padang.

Dikatakan Wakil Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Maradjo BPBD harus lebih proaktif dan siap bekerja saat cuaca buruk terjadi seperti saat ini.

"Jangan meleng atau kurang antisipatif sedikit saja, kemudian akhirnya dampak yang terjadi justru sangat besar dan merugikan. Makanya saya ingatkan untuk waspada dini," kata Mahyeldi usai Acara peresmian pemakaian Kantor Camat Kuranji, Rabu, (4/12)

Tak hanya mengingatkan BPBD, Wakil Walikota Padang ini sendiri meminta kepada masyarakat juga sadar diri terkait dengan cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini.

Menurutnya, masyarakat jangan tunggu pemerintah melakukan evakuasi, tetapi harus lebih dulu menyadari dampak yang akan terjadi, sehingga jika melihat ada gejala bakal terjadi bencana, bisa langsung lebih dulu mengungsi.

"Intinya disini kita harus saling waspada," kata Mahyeldi kembali - See more at: http://minangkabaunews.com/artikel-4331-mahyeldi-minta-bpbd-tetap-waspada-bencana-banjir.html#sthash.NwiL5YWy.dpuf
minangkabaunews

posted by @Adimin

Ribuan Pendukung Siap Hantarkan Mahyeldi Jadi Walikota Padang

Written By @Adimin on Tuesday, December 3, 2013 | 6:17 PM


Sekitar 10 ribu masa pendukung Mahyeldi dan Emzalmi (Mahyeldi) hadir dalam acara silahturrahmi di Rumah makan Palapa Jalan Bay Pass di depan SPBU Korong Gadang Kecamatan Kuranji Padang, hari hujan tak mengalangi niat para masa mahyeldi untuk hadir yang datang dari segala unsur lampisan masyarakat, Bundo Kanduang, Ormas-orams dan tokoh-tokoh masyarakat Kota Padang, Minggu (1/12).

Acara tatap muka dan silahturrahmi ini di sponsori H. Almin Bachtiar salah seorang pengusaha Kapal Tengker di tanah air ibu pertiwi dan bahkan usahanya sudah berkembang di dunia Internasional,

Beliau sosok seorang darmawan yang dapat di andalkan, pemurah, penyayang dan suka memberikan bantuan terhadap siapapun orangnya. Begitu juga dengan Armailis seorang tokoh masyarakat Kota Padang yang ikut mencalonkan diri pada putaran pertama, gagal untuk masuk pada putaran kedua, berpasangan dengan Maigus Nasir, sedangkan maigus Nasir bergabung dengan Deje. nampaknya pasangan satu paket ini tidak dapat bergabung dan bersatu pada putaran kedua dalam menentukan pilihannya.

Almin Bachtiar katakan mari kita berikan semangat dan motivasi sesungguhnya kepada Mahyeldi dalam putaran kedua 18 Desember 2013, siapa lagi yang akan dapat mengangkat derajat Saudara kita yang harapkan, kalau tidak kita semuanya, maka itu saya ajak dan himbau seluruh warga Kota Padang jangan sampai tidak memilih pemimpin terbaik di atas yang baik.

Satu suara sangat berarti buat kita semuanya dan menentukan nasib kota ini kedepannya, berikanlah suara itu kepada Mahyeldi, Mahyeldi sosok pemimpin Jenius dan enerjik serta sudah perpengalaman, teruji kemampuannya, di bidang pembangunan dan kemasyarakatan.

Di samping itu, orangnya jujur, piawai, terbuka dan sangat mudah di ajak bicara apa saja, tentu kita berharap pasangan Mahyeldi ini di Izinkan Allah nantinya menjadi Walikota dan Wakilwali Padang untuk 5 tahun kedepannya, ujar Datuk Rajo Sikumbang Sumatera Barat.

Di samping itu, H.Almin bachtiar yang di dampingi Armailis dan beberapa tokoh masyarakat, katakan kami siap memberikan dukungan sepenuhnya baik moril dan materil sampai pelantikan pasangan ini menjadi Walikota dan Wakil Walikota Padang untuk priode 2014-2019.

Selanjutnya Mahyeldi di dampingi Emzalmi mengucapkan ribuan terima kasih yang tak terhingga atas kehadiran masa pendukung Mahyeldi yang luar biasa banyaknya, terutama sekali kepada orang tua kita H. Almin Bachtiar dan Armailis telah mempersiapkan tempat dengan baik senyaman mungkin .

Walaupun hari hujan tak mengalangi niat masa mahyeldi untuk hadir dalam acara silahturrahmi sesama pendukung Mahyeldi di rumah makan Palapa milik Armalis. Dengan rasa senang dan terharu, Mahyeldi tak banyak bicara dalam kesempatan ini, Beliau hanya berpesan untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat. Dalam hitungan hari,tanggal 18 Desember 2013 nanti adalah waktu penentuan buat kita bersama, apa kita sukses atau tidaknya. Sukses kami adalah sukses kita semuanya dan suksesnya warga Kota Padang dalam menentukan pilihannya,
ujar Mahyeldi.

Jadi, acara silahturrahmi ini sangat penting sekali dalam mengambil sikap dan keputusan diri pribadi kita semua, baik yang belum sempat hadir dalam acara hari ini, kita akan terus lakukan silahturrahmi agar kedekatan antara sesama kita lebih terasa dan menyatu dalam satu pilihan, ujar Mahyeldi mengakhirinya.

minangkabaunews

posted by @Adimin

Pemilihan Raya di DPD PKS Padang

Written By @Adimin on Friday, November 29, 2013 | 1:44 AM


pkspadang.com : Sesuai dengan arahan dari DPP PKS bahwa PKS akan mengusung Capres dikalangan internal PKS sendiri maka untuk itu DPD PKS Padang mengadakan pemilihan raya yang dilaksanakan pada hari Jum;at 29 Nopember 2013 di DPD.

Seluruh kader beramai ramai memberikan suaranya untuk bersama sama aktif dalam menjalankan amanah dakwah ini. DPP PKS sendiri telah mengusung 22 tokoh internal PKS yang sejak didirikannya, ke 22 tokoh ini sudah sangat dikenal oleh kader kader PKS maupun oleh publik. 


Beberapa nama yang muncul mungkin udah tidak asing lagi baik dikalangan internal maupun dikalangan eksternal seperti M. Anis Matta (Presiden PKS), Hidayat Nur Wahid (Mantan Ketua MPR), Fahri Hamzah (Aleg DPR), Irwan Prayitno (Gubernur Sumbar), Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat) dan tokoh tokoh lainnya.
Dengan berlangsungnya Pemira ini, diharapkan muncul tokoh tokoh bangsa yang nantinya akan membawa perubahan pada bangsa dan negara menjadi ke arah yang jauh lebih baik, seperti yang selama ini dibuktikan oleh PKS.

Kata pepatah, Manusia yang baik biasanya berasal dari manusia yang baik pula. Dan untuk membuktikannya mari kita sama sama tunggu hasil dari pemira.


posted by @Adimin

Inilah Pasukan Yang Paling Ditakuti Di Dunia

Written By @Adimin on Monday, November 25, 2013 | 7:52 PM



Era kini mungkin tak banyak yang mengenal Yanissari. Lebih populer istilah "knight templar" ataupun "three muskeeter". Padahal, di abad pertengahan lalu, pasukan Yanissari inilah yang sangat ditakuti dunia. Pasukan Salib luluhlantak tatkala berhadapan dengan tentara Yanissari. Kisahnya terjadi tatkala Kesultanan Utsmaniyah menguasai separuh belahan dunia di abad pertengahan lalu.

Yanissari adalah sebutan untuk kelompok pasukan elit Utsmaniyah. Pasukan ini dibentuk kali pertama kala Murad I menjadi Sultan Ustamaniyah. Menurut Felix Siauw, penulis buku "Muhammad Al Fatih 1453", pasukan elit dalam Islam sebenarnya sudah dibentuk sejak era Utsman bin Affan menjadi Khalifah, di abad 7 Masehi lalu. "Utsmaniyah kemudian mengembangkan lagi pasukan elit seperti yang dilakukan Khalifah Utsman, itulah Yanissari itu," tuturnya kepada Mahkamah, beberapa waktu lalu.

Roger Crowly, penulis buku "1453 Detik-Detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Islam", sempat menggambarkan ringkas tentang keperkasaan Yanissari. Peneliti asal Inggris itu menggambarkan pasukan Yanissari sempat membikin merinding tentara Kristen yang mempertahankan Konstantinopel, ibukota Romawi, tatkala diserbu oleh pasukan Utsmaniyah. Pasukan itu, tulis Crowly lagi, seperti tak takut kematian, memiliki keahlian beladiri yang sangat tinggi, berperang seperti singa padang pasir.

Crowly juga menggambarkan proses perekrutan pasukan Yanissari yang sangat ketat. "Bila ayahnya adalah anggota Yanissari, maka anaknya kemudian menjadi Yanissari, tanpa diketahui siapapun. Hanya sultan yang mengetahuinya," tutur Crowly lagi. Begitu kehebatan pasukan khusus ini.

Di era Utsmaniyah menguasai dunia, memang warga Eropa sekalipun berlomba-lomba agar anaknya bisa masuk menjadi pasukan Yanissari. Ini digambarkan terang oleh sejarahwan Yunani, Dimitri Kitsikis. Dalam bukunya, Turk Yunan Imparatorlugu, Dimitri melukiskan banyak keluarga Kristen yang bernafsu memasukkan anak laki-lakinya menjadi pasukan Yanissari. Karena dengan bergabung menjadi Yanissari, menurut Dimitri lagi, bisa memberikan kemajuan keluarganya secara sosial.

Dimitri melukiskan lagi, kala Yunani di bawah kekuasaan Utsmaniyah, lulusan Yanissari kemungkinan besar diangkat menjadi Wazir Agung, Gubernur Jenderal dan pejabat teras Utsmaniyah lainnya. Tak heran banyak warga yang ingin anaknya bergabung dengan Yanissari.
Dalam gambaran Crowly lagi, kala berperang, pasukan Yanissari inilah penggedor tembok terakhir Konstantinopel. "Mereka sangat terlatih, tidak pernah ada pasukan Kristen seperti pasukan itu," papar Crowly lagi. Pasukan Yanissari ini memang sangat disegani. Crowly menceritakan, pasukan itu bisa tidur di padang pasir, kemudian bangun dan langsung siap berperang. Begitulah dahsyatnya.

Felix juga menuturkan, selain dibekali kemampuan tempur tingkat tinggi, pasukan Yanissari juga sangat unggul dari sisi keimanan. "Ketika Sultan Al Fatih berhasil menjebol Konstantinopel, dia langsung mengumpulkan seluruh prajurit Yanissari di Masjid Hagia Sophia untuk melaksanakan sholat berjamaah pertama kalinya. Mereka memilih siapa yang layak menjadi imam," kisah Felix lagi. Hampir seluruh pasukan Yanissari, tutur Felix lagi, tak pernah meninggalkan sholat lima waktu dan sholat sunnat. "Mereka sangat Islami sekali," pungkasnya.

Tak heran, Lord Kinross, peneliti asal Inggris dalam bukunya The Ottoman Centuries: The Rise and the Fall of Turkish Empire, tak kuasa untuk melukiskan tentang rahasia keperkasaan pasukan Utsmani. Dia mengutip seorang pengembara bernama Bertrand de Broquiere yang melukiskan,"Pasukan Utsmani sangat cepat gerakannya. Seratus pasukan Kristen akan jauh lebih gaduh dari sepuluh ribu pasukan Utsmani tatkala diperintah untuk bergerak. Tatkala genderang perang telah ditabuh, maka dengan segera mereka akan bergerak, mereka tidak berhenti melangkah hingga komando dikeluarkan. Mereka adalah pasukan yang terlatih. Dalam semalam mereka mampu melakukan tiga kali lipat perjalanan yang dilakukan musuh-musuhnya orang-orang Kristen".

Di kesultanan Utsmaniyah, pasukan Yanisari ini juga berperan sebagai pasukan pengawal Sultan. Pasukan Yanissari inilah yang kemudian ditiru Barat. Di abad 18, beberapa negara Barat membentuk Musketeer, pasukan pengawal Presiden atau Raja. Keahlian pasukan Yanissari ini juga yang kemudian diadopsi oleh CIA, FBI, Mossad, dan lembaga intelijen lainnya. 

posted by @Adimin

Akbar Tanjung: Anis Matta Sukses Pimpin PKS


Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung mengakui bahwa sosok muda Anis Matta telah sukses memimpin salah satu partai Islam di Indonesia yang terus berkembang, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hal tersebut disampaikan oleh mantan Ketua DPR RI ini saat menyampaikan arahan di depan ribuan mahasiswa Universitas Diponegoro dalam agenda Dialog Kebangsaan mencari pemimpin Indonesia, Senin (25/11/2013).

Menurut Akbar, sosok Anis Matta telah mampu meletakkan konsep dasar nasionalisme dan visi kebangsaan di partainya. "Sejak PKS berdiri, sebenarnya pak Anis sudah menjadi pemimpin, karena waktu itu siapapun presidennya sekjennya adalah Anis matta," ujarnya.

Lebih lanjut Akbar yang juga tokoh senior perpolitikan nasional ini menilai bahwa dirinya mengapresiasi munculnya banyak tokoh yang memiliki kapasitas untuk memimpin Indonesia seperti Anis Matta.

Agenda dialog kebangsaan ini digelar oleh Badan Eksekutif mahasiswa Universitas Diponegoro bekerja sama dengan Lembaga Pol-Tracking Institute pimpinan pengamat politik Hanta Yudha. Dalam kesempatan tersebut Hanta Yudha yang juga mantan Presiden Mahasiswa ini menjadi moderator untuk ketiga pembicara, yakni Akbar Tanjung, Anis Matta dan Endriartono Sutarto.


posted by @Adimin

Mengapa Suami Cenderung Tidak Romantis di Mata Istri ?

Written By @Adimin on Friday, November 22, 2013 | 8:38 PM


Banyak istri mengeluhkan suami yang kehilangan romantisme. Dulu saat masih masa pacaran, tampak sisi romantisme yang membuat mereka berinteraksi secara intim dan mesra. Demikian pula saat pengantin baru, sisi-sisi romantisme masih dirasakan. Namun seiring perjalanan waktu, istri mulai mengeluhkan sikap suami yang cenderung pasif dan kehilangan romantisme. Interaksi dan komunikasi setelah berumah tangga semakin lama semakin mengalami penurunan baik kualitas maupun kuantitas.

“Mengapa engkau tidak pernah lagi memuji dan merayuku? Dulu engkau bisa berlaku romantis, sekarang sudah tidak bisa lagi”, keluh Mia kepada Bayu, suaminya.

“Kita sudah tambah tua, anak sudah besar, apa iya disuruh seperti anak muda pacaran yang suka merayu…. Ingat Ma, kita sudah tidak muda lagi…”, jawab Bayu.

“Apakah pasangan umur empat puluhan seperti kita sudah tidak layak untuk romantis lagi Pa? Kita ini belum terlalu tua…” sergah Mia tidak mau mengalah.

Apakah yang terjadi pada Bayu dan Mia? Sebenarnya ini bukan soal “salah siapa”, namun hanya persoalan perbedaan khas antara dunia laki-laki dan dunia perempuan. Mereka saling tidak memahami ada yang berbeda di antara suami dan istri, sehingga menimbulkan suasana saling heran bahkan saling menyalahkan satu dengan yang lain.


Apa yang Terjadi Pada Suami?

Secara umum, laki-laki cenderung memiliki “zona nyaman” dalam suatu hubungan. Sebelum memiliki istri, ia berusaha mendapatkan istri yang ideal menurut standar kelelakiannya, dan untuk itu ia rela melakukan apapun demi mendapatkan calon pendamping hidupnya.  Seorang lelaki berusaha mengejar dan mendapatkan perempuan yang menarik dan membuatnya tergila-gila, yang diharapkan menjadi istri. Ia melakukan berbagai usaha agar bisa mendapatkan perempuan tersebut, walau kadang harus bersaing dengan banyak lelaki lain.

Namun setelah memiliki istri, laki-laki mulai memasuki zona nyaman. Ia merasa aman, tidak perlu mengejar atau melakukan usaha untuk mendapatkan pendamping hidup, karena sudah ada di sampingnya. Ketika sudah memasuki zona nyaman dalam hubungan, laki-laki merasa bisa fokus pada hal lain dalam hidupnya tanpa harus memusingkan lagi urusan mencari pendamping hidup. Ia bisa fokus pada karier, pekerjaan, organisasi, hobi, dan lain sebagainya, dan yakin bahwa istri juga nyaman berada di sampingnya.

Pada beberapa kalangan suami, ketika sedang berduaan dengan istri, tidak masalah bila dia asyik membaca koran, menonton berita di TV atau bekerja di laptop, dan istrinya pun asyik membaca buku atau memainkan blackberry. Saling sibuk dan asyik mengerjakan urusan masing-masing, adalah sebuah kedamaian dan kebahagiaan tersendiri bagi beberapa kalangan laki-laki. Baginya, itu sudah lebih dari cukup. Maka laki-laki terkesan berubah menjadi lebih cuek setelah menikah, padahal itu artinya dia sudah merasa nyaman dan stabil dengan istrinya.

Sikap seperti inilah yang oleh kebanyakan istri disebut sebagai tidak romantis dan tidak peduli. Di mata istri, suami kehilangan romantisme setelah berumah tangga, apalagi ketika sudah menempuh masa yang panjang. Padahal suami merasa tidak ada yang berubah dari dirinya. Bahkan dia merasa sudah sedemikian nyaman hidup berumah tangga, dan heran mengapa sang istri masih mencari-cari kekurangannya.


Apa yang Terjadi pada Istri?

Di sisi lain, perempuan memerlukan “perhatian yang konsisten” dalam suatu hubungan. Istri ingin diperlakukan secara romantis, sedikit dicemburui, dirayu, dipuji, butuh bermesraan, dan lain sebagainya. Apalagi bila sebelum menikah dulu si laki-laki sudah tampak romantis, maka perempuan memiliki ekspektasi yang tinggi bahwa suaminya akan semakin romantis setelah menikah. Banyak perempuan menginginkan romance dan drama dalam suatu hubungan, dia ingin melihat suaminya berusaha membahagiakan dirinya. Bahkan cukup dengan melihat usahanya saja, perempuan sudah merasa bahagia. Karena itu, ketika sedang berduaan, wanita akan mengeluh bila suaminya asyik bekerja di laptop atau memainkan blackberry tanpa mempedulikannya.

Ketika istri sedang berduaan dengan suami di rumah dan melihat suami sibuk melakukan aktivitas di komputer atau handphone, istri akan berpikir, “Mengapa aku dicuekin begini? Sudah dia super sibuk, jarang di rumah, begitu di rumah malah asyik dengan aktivitasnya sendiri. Mungkin dia sudah tidak sayang lagi padaku….” Padahal yang ada di dalam pikiran suami adalah, “Ada kamu di sini saja, aku sudah senang. Sekarang aku bisa beraktivitas dengan tenang….”
Istri berpikir, “Kenapa asyik dengan laptop atau handphone saat berduaan dengan aku? Kamu kan bisa melakukan itu saat di kantor. Mengapa engkau tidak peduli kepadaku?” Sementara suami berpikir, “Kenapa harus nungguin aku yang lagi kerja di laptop? Kamu kan bisa mengerjakan hal lain, nonton TV, baca koran atau baca buku atau apapunlah yang menyenangkanmu…”

Apabila berulang kali mengalami kejadian seperti ini, istri akan mulai mengeluh pada suami. Lama kelamaan keluhan ini berubah menjadi tuntutan. Tanggapan suami biasanya tersinggung dan membela diri, karena merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Istri menuduh suami tidak peka, tidak romantis dan tidak pengertian, sedangkan suami menuduh istri banyak menuntut dan mencari-cari masalah. Akibatnya pertengkaran pun terjadi dan saling menyalahkan satu sama lain. Hanya karena keduanya tidak mengerti kebutuhan pasangannya, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.


Saling Memahami, Saling Kompromi

Dalam kejadian seperti yang dialami oleh Mia dan Bayu di atas, sebenarnya tidak ada yang perlu disalahkan. Keduanya hanya perlu dilatih dan dibiasakan untuk saling mengerti, saling memahami dan saling kompromi. Bila Mia dan Bayu sudah mengerti apa yang dibutuhkan pasangannya, maka solusinya menjadi mudah mereka dapatkan. Yang diperlukan adalah kesediaan suami dan istri untuk selalu berusaha memahami pasangan, dan kemudian menentukan titik kompromi yang paling mungkin atas perbedaan yang terjadi di antara mereka.

Para istri harus mengerti kecenderungan umum laki-laki dalam mengapresiasi sebuah hubungan, demikian pula para suami harus mengerti kecenderungan umum perempuan. Mereka berdua akan lebih mudah menyesuaikan diri, karena mengerti mengapa perbedaan sudut pandang ini bisa terjadi. Kompromi lebih mungkin dilakukan antara suami dengan istri, apabila keduanya sudah saling memahami dengan baik keinginan pasangannya.

Contoh kompromi itu adalah, suami dan istri menyediakan waktu-waktu khusus untuk tidak boleh ada gangguan dalam hubungan. Misalnya hari tertentu atau jam tertentu, suami dan istri tidak disibukkan oleh pekerjaan dan aktivitas masing-masing. Bisa duduk, bercengkerama, bercanda berdua dengan leluasa. Tanpa diganggu handphone, blackberry, laptop, koran, majalah, TV dan lain sebagainya. Waktu-waktu yang istimewa dan spesial, di mana mereka bisa leluasa mengobrol dan memperbincangkan apa saja tanpa diganggu oleh kesibukan masing-masing.

Oleh : Cahyadi Takariawan



posted by @Adimin

Menurut Para Jenderal, Standar Operasi Satgas PKS Sudah Seperti TNI

Written By @Adimin on Sunday, November 17, 2013 | 6:47 PM


Mungkin saya akan memberi sedikit informasi tentang penilaian gerakan organisasi masyarakat dimata para bintang TNI. Ingat dulu; tentang kehebohan kebijakan aturan pelarangan ormas atau satgas partai memakai seragam yang 'mirip' loreng sebuah angkatan di TNI dan aturan latihan semi militer yang dilakukan organisasi masyarakat. Hampir semua pihak membicarakannya, termasuk para bintang di TNI dan pihak ormas seperti FPI, FKPPI, satgas partai PDIP hingga pemuda pancasila. Dan saya tertarik dengan informasi; pendapat dari para bintang TNI.

Berikut pertanyaan yang dijawab mereka;
"Diantara ormas dan satgas yang ada di indonesia yang memiliki kekuatan dan soliditas mirip TNI, siapa saja dan apa saja pak jenderal?"

>"Saya lihat kekuatan dan soliditas itu ada di satgas partai PKS; selama 6 bulan kami memantau dan memberi standar penilaian berdasarkan kebutuhan keputusan; ternyata cuma 'mereka' lah yang terbaik dalam pelatihan dan pembangunan kekuatan soliditas organisasi dan gerakan" (sjafrie sjamsoedin-wamenhan)
 
>"Semua ormas memang lahir dengan tujuannya masing masing; seperti FPI ataupun pemuda pancasila, tapi ada fenomena sebuah gerakan tentang sebuah ormas, yang saya nilai mereka memang patut dicontoh secara organisir gerakan dan soliditas kekuatannya; anda tahu partai PKS, semua database saya miliki termasuk penilaian ketika melakukan aksi, dan memang satgas PKS lah yang terbaik"...
(djoko santoso- mantan panglima TNI)

>"Itu, satgas nya PKS, cuma mereka yang punya standar operasi yang sangat rapi mirip dengan organisasi struktural ala TNI, cuma 'mereka' tidak memiliki loreng ala PP ataupun FKPPI, menurut data yang saya miliki satgas PKS sudah seperti pasukan ala vietkong yang dibentuk melawan amerika'.....
(ryamizard ryacudu- mantan KSAD).....

Lalu pertanyaan kedua; "Kalau mereka terbaik menurutjenderal; mengapa mereka tidak dicurigai dan dianggap 'berbahaya'?"
Saya ambil satu jawaban dari sosok satu ini:

>"Karena mereka bukan preman; kebijakan ini (pelarangann seragam mirip TNI -ed) dibuat untuk membatasi premanisme dengan memakai baju besar atau loreng mereka; sementara organisasi satgas PKS hanya kumpulan kader partai yang terbina dan terdidik; itu menurut kacamata saya setelah sempat menerima informasi dilapangan, toh mereka tidak membangun pos pos keamanan ala ormas yang lain, mereka banyak berguna di masyarakat, itu yang membuat kami harus berpikir ulang seandainya menempatkan 'mereka' dalam zona ormas rapor merah"....
(djoko santoso- mantan panglima TNI)

by: Bang DW

posted by @Adimin
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger