Home » , , » MENGOKOHKAN IDENTITAS | Oleh: H. Irsyad Syafar, Lc,. M.Ed

MENGOKOHKAN IDENTITAS | Oleh: H. Irsyad Syafar, Lc,. M.Ed

Written By @Adimin on Sunday, January 1, 2017 | 7:33 PM

Irsyad Syafar Ketua DPW PKS Sumbar
(Al Amin/PKSFoto)
Dihari-hari pertama keberadaan Rasulullah saw dan para sahabat di kota Madinah, mereka senantiasa shalat 5 waktu berjamaah. Namun waktu itu belum ada cara atau alat yang digunakan untuk memanggil dan menandakan waktu shalat sudah masuk. Para sahabat hanya memperkirakan saja kapan waktu shalat masuk, sesuai arahan Nabi, lalu mereka berdatangan ke Masjid Nabawi.
Kondisi semacam ini tentunya cukup rumit dan tentu tidak akurat. Apalagi untuk memastikan semua datang shalat berjamaah ke masjid dalam waktu yang bersamaan. Sehingga muncullah waktu itu ide untuk menggunakan alat atau bunyian untuk memanggil shalat berjamaah. Ada yang mengusulkan terompet dan ada yang menyarankan penggunaan loceng.
Usulan-usulan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Rasulullah saw. Karena keduanya merupakan identitas agama lain. Terompet adalah identitas yahudi dan lonceng adalah identitas nasrani.
Bertepatan pula waktu itu ada seorang sahabat Rasulullah (Abdullah bin Zaid) yang bermimpi, dimana dia dalam mimpinya diajarkan oleh malaikat kalimat-kalimat adzan. Maka Rasulullah saw langsung memerintahkannya untuk mengajarkan kalimat-kalimat tersebut kepada Bilal bin Rabbah. Dan kemudian Bilal yang mengumandangkan kalimat adzan tersebut karena suaranya yang keras dan indah. Ketika Umar mengumandangkan adzan tersebut, Umar bin Khattab keluar dari rumahnya dan menemui Rasulullah saw, lalu berkata, "Demi Allah, saya juga bermimpi diajarkan kalimat-kalimat tersebut". Semenjak itu adzan menjadi pertanda masuknya waktu shalat sekaligus sarana untuk memanggil orang ke masjid. (Terdapat dalam HR Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Zaid serta HR Bukhari dari abu Ibnu Umar).
Sementara itu, selama berada di Madinah, Rasulullah saw shalat bersama para sahabat menghadap ke Masjidil Aqsa. Padahal sebelumnya saat di Makkah Beliau shalat menghadap Ka'bah. Sesampai di Madinah ini tidak bisa dilakukan. Sebab Makkah di selatan, sedangkan Masjidil Aqsa di utara.
Rasulullah saw tidak nyaman dengan kiblat seperti ini. Sebab kaum yahudi sering mengejek beliau dan sahabat akan kiblat yang sama ini dengan kiblat yahudi. Rasulullah saw sering menengokkan wajahnya ke langit, berharap kepada Allah diberikan kiblat yang lebih diredhai. Akhirnya setelah lebih dari satu setengah tahun, Allah menurunkan perintah arah kiblat ke Ka'bah di kota Makkah.
Begitulah kejelasan identitas bagi setiap muslim. Agar agama tidak tercampur dan jati diri tidak ambigu. Bagi kita agama kita, bagi mereka agama mereka.
Kejelasan identitas ini menjadi syariat dan ajaran yang sangat penting di dalam Al Quran dan Hadits-Hadits Rasulullah saw.
Allah berfirman:
وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا (115)
Artinya: "Barang siapa yang menentang Rasulullah setelah jelas baginya kebenaran, dan dia mengikuti bukan cara hidup orang-orang beriman, maka akan Kami biarkan dia dengan perbuatannya, lalu Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahannam, dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali". (QS An Nisa: 115)
Ancaman Allah sangatlah keras bagi kaum muslimin yang mengikuti cara dan gaya hidup orang-orang non muslim. Yaitunya pembiaran yang menjebak dan diakhiri dengan adzab neraka yang sangat pedih.
Dari haditsnya seringkali Rasulullah saw memerintahkan para sahabatnya untuk menyelisihi kaum yahudi dan nasrani. Mulai dari hal yang sederhana dari segi penampilan, pakaian dan kebiasaan serta hari raya, sampai kepada tata cara beribadah. Ini semua merupakan upaya yang sungguh-sungguh untuk menjaga dan menguatkan identitas keislaman.
Dan Rasulullah saw sudah memprediksi akan datangnya generasi dari umatnya yang meniru dan mengikuti kabiasaan dan gaya hidup kaum yahudi dan nasrani:
عن أبي سعيد رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : " لتتبعن سَنن من قبلكم شبراً بشبرٍ وذراعاً بذراعٍ ، حتى لو سلكوا جحر ضبٍّ لسلكتموه ، قلنا : يا رسول الله اليهود والنصارى ؟ قال : فمن !؟ " ، رواه البخاري ( 3269 ) ومسلم ( 2669 ) .
Artinya: Sungguh kalian akan ikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai-sampai mereka masuk lobang biawak pun kalian ikuti". Para sahabat bertanya: "Apakah mereka kaum yahudi dan Nasrani, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Siapa lagi...".
Dan prediksi Rasulullah saw itu hari ini begitu mudah kita temukan buktinya. Tidak sedikit orang Islam yang melarutkan identitasnya dengan identitas kaum lainnya. Baik itu dengan kesadaran, ataupun karena ketidaktahuan.
Momen ujung tahun masehi adalah yang paling sering terjadi pelarutan identitas dan jati diri. Baik yang terkait natal apalagi yang berhubungan dengan tahun baru. Penyakit utamanya adalah ikut-ikutan. Lama kelamaan menjadi budaya dan kebiasaan.
Pesta tahun baru masehi bukanlah identitas bagi seorang muslim, dan ajaran Islam sangat jauh dari itu semua. Belum lagi hura-hura dan maksiat yang ditimbulkan dari pesta tersebut. Tentu itu hanya akan mengundang murka Allah SWT.
Rasulullah saw bersabda:
لا تكونوا إمعة ، تقولون : إن أحسن الناس أحسنا ، و إن ظلموا ظلمنا ، و لكن وطنوا أنفسكم إن أحسن الناس أن تحسنوا ، و إن أساؤوا فلا تظلموا (رواه الترمذي)
Artinya: "Janganlah kalian menjadi orang yang ikut2an. Kalian katakan: " Jika orang berbuat baik, aku juga berbuat baik. Jika mereka berbuat zhalim, aku juga berbuat zhalim. Akan tetapi kuatkanlah diri kalian. Jika mereka berbuat baik, maka kami berbuat baik pula. Jika mereka aniaya, maka janganlah kalian berbuat aniaya..." (HR Tirmidzi)
Saatnya setiap muslim mengokohkan identitas, menjaga harga diri dan jati diri. Bila perlu, kondisikan rumah dan keluarga bisa beramal shaleh maksimal di malam tahun baru.

Wallahu A'laa wa A'lam.



posted by @Adimin
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger