DEPOK (3/11) – Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPI, Siti Zuhro berharap kader-kader perempuan di tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa lebih muncul ke permukaan kancah politik. Ia melihat belum banyak kader perempuan PKS yang lantang bersuara.
"Sesekali kader perempuan PKS perlu ditokohkan juga. Berikan ruang gerak ke mereka, jangan hanya ditokohkan di kalangan internal partai saja. Mereka harus keluar kandang," papar Profesor Riset Ilmu Politik ini saat ditemui di Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKS, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Selasa (3/11/2015).
Perempuan yang menyelesaikan gelar profesornya di Australia ini memaparkan, perempuan sudah diberikan porsi sebanyak 30 persen untuk berkiprah di ranah politik pemerintahan Indonesia. Ia menyayangkan jika perempuan yang kini telah memenuhi porsi tersebut tidak memaksimalkan perannya dengan baik disana.
"Seharusnya mereka bisa memaksimalkan perannya di sana yang bisa mewakili suara perempuan Indonesia," papar wanita asal Blitar yang juga konsen di bidang pemberdayaan perempuan ini.
Namun di luar dari itu semua, wanita yang fokus dengan isu-isu reformasi birokrasi ini memberikan apresiasinya kepada kader-kader perempuan PKS yang hingga detik ini tidak ada yang terjerat ke dalam korupsi negara. [pks.id]
Post a Comment