Foto : Pelita online |
SURABAYA - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tetap mendapat penolakan tegas dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam pernyataannya, Selasa (4/6), PKS mengaku, siap berhadapan dengan rekan-rekan koalisinya yang lain.
Wakil Ketua Komisi XI Bidang Keuangan DPR dari Fraksi PKS, Andi Rahmat, menyatakan pemerintah tak punya pijakan kuat untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Hal itulah yang alasan partainya untuk menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. “Pemerintah tidak punya dasar yang kuat,” kata Andi saat mendampingi Presiden PKS Anis Matta di Surabaya.
Pertama, pemerintah sudah dua kali mengambil kebijakan yang sama untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Sejak dulu pula, menurut Andi, PKS telah mengajukan proposal ke pemerintah sebagai solusi agar harga BBM bersubsidi tak naik. Namun pemerintah tetap bersikukuh menaikkannya.
“Dalam proposal itu, kami mengajukan kenaikan harga di sektor energi seperti gas supaya tidak ada lagi kenaikan BBM. Tapi masukan PKS ini tak didengar,” kata Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq secara terpisah.
PKS mengatakan mereka akan tetap bersikap kritis terhadap pemerintah meskipun menjadi bagian dari koalisi partai pendukung pemerintahan SBY-Boediono. Namun, ini bukan berarti PKS akan selalu mengambil sikap berseberangan dengan pemerintah. “Buktinya pada tahun 2005, PKS mendukung kenaikan harga BBM bersubsidi. Tahun 2007 juga sama. Tapi sekarang kami beda,” ujar Andi.
Kini, citra PKS sedang kencang diguncang skandal suap kuota impor daging yang diduga melibatkan mantan presidennya, Luthfi Hasan Ishaaq.
*http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/06/04/159553/PKS-Beberkan-Alasan-Penolakan-Kenaikan-Harga-BBM
Post a Comment