Home » , » Mahyeldi: Pesantren Ramadhan Tidak Terpisahkan dari Masyarakat

Mahyeldi: Pesantren Ramadhan Tidak Terpisahkan dari Masyarakat

Written By @Adimin on Thursday, June 27, 2013 | 4:30 PM


Pelaksanaan Pesantren Ramadhan di Kota Padang yang memasuki tahun kesembilan terus dievaluasi dan disempurnakan, baik dari sisi kualitas bahan ajar maupun sinergitas keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat, orang tua dan pemerintah.

Hal itu dikarenakan, Pesantren Ramadhan sebagai wadah pembinaan generasi muda telah menjadi kebutuhan bersama terutama bagi pelajar Kota Padang dalam menciptakan generasi yang berkarakter di masa yang akan datang.

Demikian dikatakan Wakil Walikota Padang Mahyeldi, saat membuka Pelatihan Instruktur Pesantren Ramadhan se Kecamatan Koto Tangah di Aula kantor Camat Koto Tangah, Kamis (27/6). Diikuti 200 orang instruktur dari 236 masjid dan mushalla penyelenggara Pesantren Ramadhan.

Lebih lanjut Mahyeldi menjelaskan, pola pelaksanaan Pesantren Ramadhan Kota Padang adalah memindahkan proses belajar mengajar dari sekolah ke masjid dan musholla bagi siswa yang beragama Islam, ke Gereja bagi siswa yang beragama Kristen, dan siswa yang beragama Budha dan Hindu ke tempat ibadahnya masing-masing.

“Oleh sebab itu, guru-guru sekolah tidak ada yang libur selama pelaksanaan Pesantren Ramadhan, dan mereka itu juga ikut terlibat secara aktif selama pelaksanaan Pesantren Ramadhan,” terang Mahyeldi.

Diungkapkan Mahyeldi, hasil dari evaluasi pelaksanaan Pesantren Ramadhan tahun lalu, didapatkan guru-guru sekolah kurang terdistribusi dengan baik ke masjid dan mushalla tempat pelaksanaan Pesantren Ramadhan.

“Hal itu dikarenakan, banyak dari guru-guru tersebut bermukim di wilayah yang sama, dan di tempat yang lain, malahan tidak ada guru atau hanya ada satu dan dua orang guru yang bermukim di sekitar tempat pelaksanaan Pesantren Ramadhan,” terang Mahyeldi.

Ditambahkan, pelaksanaan Pesantren Ramadhan secara bersama-sama akan dijalankan oleh instruktur Pesantren Ramadhan yang berasal dari pengurus masjid, remaja masjid, tokoh masyarakat, pemuda, guru sekolah, dan mahasiswa.

“Saya berharap kepada lurah untuk mendata guru-guru yang berada di wilayahnya, agar tidak terjadi penumpukkan guru di salah satu masjid dan mushalla,” kata Mahyeldi.

“Pesantren Ramadhan tidak bisa dipisahkan dari masyarakat, karena Pesantren Ramadhan merupakan program kita bersama, jadi keterlibatan semua pihak menentukan kesuksesaan pelaksanaan Pesantren Ramadhan,” tambahnya lagi.

Sementara itu, Camat Koto Tangah Amrita Luthan menjelaskan, Kecamatan Koto Tangah juga telah mengirimkan 40 orang instruktur Pesantren Ramadhan untuk mengikuti pelatihan instruktur tingkat Kota Padang beberapa waktu yang lalu. “Jadi jumlah keseluruhan instruktur Pesantren Ramadhan di Kecamatan Koto Tangah yang mengikuti pelatihan sebanyak 240 orang,” terang Amrita. [padang-today.com]

posted by @A.history
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger