Slider

Powered by Blogger.
Latest Post

MABIT PKS Padang, Bersama Ust Hafidzudin

Written By @Adimin on Friday, June 24, 2011 | 12:15 AM


"Alhamdulillah, kurang lebih dua bulan lagi kita akan kedatangan 'tamu istimewa' yang kita umat Islam senantiasa nanti-nantikan, yaitu hadirnya Bulan Ramadhan. Bentuk rasa senang kita adalah dengan melakukan 'persiapan' penyambutan yang salahsatunya dengan mengadakan acara MABIT pada malam hari ini, sebagai upaya 'persiapan maknawiyah," ujar ustadz Hadison pada sambutan acara MABIT DPD PKS Padang yang diadakan pada malam Minggu 26 Mei 2012.

Lima ratusan kader ikhwan PKS Padang mulai berkumpul selepas isya di masjid Raya Ganting tempat diadakan MABIT. Termasuk beberapa ikhwan kader pemula yang baru pertama kali ini ikut acara MABIT.

Pukul 8 malam tepat acara MABIT dimulai dengan Sambutan yang dibawakan ustadz Hadison dilanjutkan dengan Tausiyah dari Ust Hafidzuddin dari DPP PKS. Dan ada yang menarik dalam acara mabit tersebut yaitu masuk Islamnya seorang mantan preman yang bermarga Batak, beliau bernama Ginting.

Ust Hafidzuddin bertanya pada saudara Ginting, "apakah saudara masuk Islam atas kesadaran sendiri atau paksaan orang lain", dan dijawab Ginting, "atas kesadaran sendiri. Dan dilanjutkan denagn pengucapan dua kalimat syahadat sebagai ikrar masuk Islam yang disambut dengan pekik takbir oleh para peserta mabit.

Taujih disampaikan ustdaz Hafidzuddin. Beliau menyampaikan tentang "Kemampuan untuk Istiqomah" dengan mengulas surat Huud ayat 112:


فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ


"So remain on a right course as you have been commanded, [you] and those who have turned back with you [to Allah ], and do not transgress. Indeed, He is Seeing of what you do." (Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.)

"Kunci untuk bisa bertahan di jalan dakwah adalah dengan terus terlibat dan terus bergerak. Jadilah pelaku dakwah, aktor perubahan, maka anda akan merasakan nikmat dan indahnya jalan dakwah ini," tegas beliau yang malam itu tampil penuh semangat.



Satu jam bersama Ust Hafiz makin menguatkan langkah kami di jalan dakwah ini. Beliau tidak banyak mengurai teori dakwah, tapi malam itu beliau lebih banyak menyampaikan tentang kisah-kisah nyata kiprah para ikhwah di berbagai penjuru, yang beliau saksikan sendiri.

"Para ikhwah dimanapun mereka semua sibuk bekerja, mereka asyik berkontribusi, dan dari merekalah kita belajar dan mendapat energi bagaimana kita bertahan dan menikmati jalan dakwah ini," ujar Ust Hafiz menutup taushiyah malam itu.

...

Usai itu, acara MABIT diskors untuk istirahat.


Pukul 03.00 Qiyamullail dimulai hingga menjelang shubuh.

Setelah itu acara dilanjut dzikir ma'tsurat dan ditutup dengan Do'a Rabithah...

Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.

Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

*)Reporter: Al Amin

Opsted by Adimin

Ketika Badai Menghantam Perahu Kami


Oleh Abdullah Haidir, Lc
...
Berlayar mengarungi samudera, jangan berharap kau kan tiba di pulau tujuan tanpa cobaan mendera. Sebelum layar dibentangkan, inilah yang harus terpatri dalam diri menjadi kesadaran. Bahwa berbagai keindahan dari sebuah pelayaran panjang dan kenikmatan di pulau tujuan, berbanding lurus dengan besarnya tantangan yang menghadang. Tak kan pernah kau dapatkan indahnya pemandangan angkasa menjulang di tengah samudera luas membentang, selagi kau masih takut menembus hempasan gelombang. Ini bukan sekedar resiko perjalanan, tapi tlah menjadi aksioma tak terbantahkan.

Di sini, di perahu ini, kita sedang merangkai keutuhan dan persaudaraan, kesetiaan dan keteguhan, apapun posisi dan kedudukan. Karena kita telah memiliki tujuan, harapan dan mimpi yang sama ingin diwujudkan. Namun, kita tidak pernah menafikan adanya kesalahan, kelalaian dan kekhilafan, bahkan juga kejenuhan, kekecewaan, kemarahan, hingga silang sengketa yang tak terhindarkan. Itu wajar belaka, karena memang tidak satu pun di antara kita yang mengaku tiada cela tiada dosa. Namun kesamaan tujuan, mimpi dan khayalan, kan segera menyatukan, meluruskan langkah ke depan, menghapus resah dan kemarahan, berganti semangat yang terbarukan. Karenanya, kita sambut gembira setiap arahan, nasehat dan pesan-pesan yang dapat menguatkan serta menyatukan, sekeras apapun. Tapi, fitnah yang memecah barisan, tuduhan yang memojokkan, umpatan dan celaan yang menjatuhkan, serta aib yang dibeberkan, apalagi tindakan melobangi perahu agar kandas atau tenggelam, tidak pernah dapat kami terima, baik secara logika apalagi perasaan. Bagaimanapun, kami bukan batu yang diam diketuk palu.

Di sini, di perahu ini, kita sedang menjadikan badai dan gelombang sebagai ujian kejujuran, sarana muhasabah untuk memperteguh perjuangan, juga sarana belajar menjaga komitmen atas kesepakatan yang tlah dinyatakan. Karenanya, alih-alih badai ini menceraiberaikan atau meluluhlantakkan, justeru dia menjadi moment paling tepat untuk semakin rekat, melupakan kesalahpahaman yang sempat menimbulkan sekat. Mereka di kejauhan, boleh jadi bersorak sorai kegirangan ketika kita terombang ambing di tengah gelombang, berharap satu persatu dari kita tenggelam menjemput ajal menjelang. Tapi tahukah mereka? Justeru saat ini kami rasakan kehangatan tangan saudara kami yang erat saling berpegangan, justeru saat ini kami rasakan kekhusyuan doa-doa untuk keselamatan dan persatuan, justeru saat ini kami semakin yakin bahwa seleksi kejujuran memang harus lewat ujian, justeru saat ini kami jadi dapat membedakan mana nasehat dan mana dendam kesumat, mana masukan bermanfaat dan mana makar jahat, mana senyum tulus persaudaraan dan mana senyum sinis permusuhan.

Di sini, di perahu ini, justeru di tengah badai gelombang, kita jadi semakin mengerti pentingnya nakhoda yang memimpin dan mengendalikan, juga semakin menyadari pentingnya syura untuk mengambil keputusan, lalu pentingnya belajar menerima keputusan setelah disyurakan. Adanya kepemimpinan dan syura memang memberatkan, karena proses jadi panjang, langkah-langkah jadi terhalang aturan, keinginan sering tertunda menunggu keputusan. Tapi ini tidak dapat kita hindari, karena kita tidak berlayar sendiri, bergerak sendiri, mengambil keputusan sendiri dan menanggung resiko sendiri. Justeru karena kita berlayar bersama, maka kepemimpinan dan syura mutlak harus ada. Kepemimpinan memang bukan nabi yang maksum dan mendapatkan legalitas wahyu dalam setiap kebijakan, kesalahanpun bukan sebuah kemustahilan meski tidak kita anggap kebenaran. Tapi kepemimpinan yang dibangun oleh syura, telah memenuhi syarat untuk disikapi penuh penghormatan dan ketaatan, sepanjang tidak ada ajakan kemaksiatan. Sebagian orang boleh jadi mengatakan ini sikap taklid buta, kita katakan, 'Inilah komitmen kita!' Sebagian lagi katanya merasa kasihan dengan anak buah yang tidak mengerti banyak persoalan dan hanya ikut ketentuan, kita katakan, 'Kasihanilah dirimu yang sering menghasut tanpa perasaan!'

Di sini, di perahu ini, ketika badai menghantam dari kiri dan kanan, depan dan belakang, teringat perkataan para shahabat dalam sebuah peperangan, tatkala musuh dari luar datang menyerang dan orang dekat menelikung dari belakang,

'Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya' (QS. Al-Ahzab: 22)

Ibnu Katsir menjelaskan, "Maksudnya, inilah janji Allah dan Rasul-Nya berupa ujian dan cobaan, pertanda kian dekatnya kemenangan."

Riyadh, Rabiul Tsani 1432 H.


*Abdullah Haidir, Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) DPW PKS Arab Saudi
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Padang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger